Aku kira, sudah menjadi kebiasaan untuk melihatmu setiap hari, sambil menanti waktu berlalu. Seperti hari-hari kelmarin, kau akan memulakan rutinmu mengelap cermin. Sesekali kau akan melemparkan senyuman buat teman sekerjamu. Manis.
Ada tikanya pula, kau akan dikelilingi dua-tiga gadis yang sering tertawa mendengar kata-katamu. Entah apa yang lucu, aku tidak tahu. Hanya gerak bibirmu saja yang dapat aku lihat dari mejaku -- tempat kebiasaanku.
Sama seperti hari-hari kelmarin, akan ada seorang gadis bertubuh genit, berambut ikal, berlesung pipit, datang menjengahmu. Sebelum dia berlalu, pipimu akan dikecup, juga seperti hari-hari kelmarin. Firasatku kuat mengatakan dia adalah yang teristimewa di hatimu. Pasti.
Pernah beberapa kali mata kita bertemu dan laju juga aku mengalihkan pandanganku. Aku tidak mahu terus terperangkap di dalamnya -- di balik redup matamu. Aku rela terus di sini, melihatmu dari kejauhan kerana kau hanya terlihat, tidak tergapai.
YOU ARE READING
Cinta dan Janji
Romance"Harusnya kau ingat bahwa kita itu tak mungkin terpisah jauh. Selalu ada dan dekat. Hati kita saling dan selalu mendamba."