If you love someone, let them go. If they come back, they are yours. But if not, you'll just have to keep on living.
Aku membaca ungkap kata itu berkali-kali sehingga ia terpahat kemas di hati. Aku menarik nafas sedalam mungkin. Cuba meredakan gelodak hati yang entah bagaimana untuk aku gambarkan. Antara merelakan semua yang berlaku dan cebisan rasa sesal dan marah yang masih bertamu.
Aku tahu, setiap apa yang berlaku itu telah pun tertulis. Percaturan hidup kita telah pun diatur Dia. Namun, rasa di hati itu, sukar untuk dimengertikan. Dalam kau rasa kau sudah pun menerima semuanya akan ada satu titik bila mana kau mula mempersoalkan semuanya — apa kurangnya aku? Apakah setiap apa aku lakukan tidak setimpal dengan apa yang kau mahu? Apakah rasa hati ini terlalu kecil nilainya bagimu?
Persoalan-persoalan ini takkan pernah terjawab. Terus-menerus dibiarkan hanya membunuh rasa. Jadi, apa solusinya? Kau harus terima, kau tidak pernah memiliki apa-apa untuk kau genggam kejap. Kau harus terima, kau bisa bertemu dan tidak semestinya kau bisa bersatu. Itu hakikat pahit yang perlu kau telan. Hanya itu.
YOU ARE READING
Cinta dan Janji
Romance"Harusnya kau ingat bahwa kita itu tak mungkin terpisah jauh. Selalu ada dan dekat. Hati kita saling dan selalu mendamba."