Hari-hari Bersama dengan Orang Tercinta #8

4 2 0
                                    

Gerbang hati untuk Husni, sejauh ini sudah sangat terbuka untuknya. Untuk cintanya, kasih sayangnya, dan untuk semuanya. Aku berharap bisa dengannya selamanya. Aku tidak menyangka akan menghadapi situasi yang seperti ini. Aku bingung dan aku takit jika aku terlalu bingung memikirkan hal ini aku bisa stres. Aku tidak ingin mengalami hal yang sama lagi esok, aku tidak ingin. Keberanianku saat ini tidak bisa aku keluarkan. Aku terlalu takut jika Husni menjadi jauh denganku. Padahal aku ingin dia itu selalu dekat denganku, dan selalu ada untukku. Namun jika nantinya aku meninggalkan tanah air ini, maka itu sama saja aku hilang. Aku tidak bisa mendampinginya dan aku juga tidak bisa membuatnya dekat denganku. Aku hanya bisa membuatnya sedih karena memikirkanku. Aku takut jika nantinya aku tidak bisa berjumpa dengannya lagi. Aku benar-benar takut sekali.

"Aku bingung saat ini. Apakah aku akan meninggalkanmu ataukah aku akan mendekat denganmu. Aku tidak menyangka semua ini akan menjadi susuah. Selagi aku bisa melihat dan mencintai kamu, aku akan usahakan untuk melakukan semuanya untukmu. Namun ketika aku tidak bisa berbuat apa-apa, maka tolong maafkanlah aku."[14] Inilah aku.

Aku mencoba menghilangkan kejenuhan dan kebingunganku. Aku akan ke tempat biasa, taman yang indah. Tempat yang bisa membuatku tenang dan nyaman. Walau pikiranku sedang kebingungan. Dalam perjalanan ke taman, aku hampir saja menyerempet seorang penyebrang jalan. Pikiranku sedang kacau saat ini. Yang bisa aku katakan pada orang tersebut hanyalah minta maaf. Aku tidak tahu mau berbuat apalagi sekarang. Aku berharap bisa bertemu dengan Husni dan mengungkapkan perasaan bingungku, andai dia berada di taman, tentunya aku akan merasa begitu senang.

Tiba di taman, aku masih merasa bingung. Duduk di kursi yang biasanya aku duduki. Entah karena aku begitu bingung atau bagaimana. Ada seseorang disampingku, dan aku sampai tidak menyapa orang tersebut. Aku hanya terdiam dan melihat smartphone ku yang menunjukkan pukul 15.00, ada satu pesan yang masuk. Karena aku sedang dalam keadaan seperti ini, aku tidak membuka pesan tersebut. Aku berfikir mungkin itu pesan dari operator. Rasa sadarku seperti menghilang. Teringat semuanya yang aku inginkan. Seseorang yang ada di sampingku bergeser lebih mendekat denganku. Awalnya aku heran dengan orang ini, aku tidak apa alasannya mendekatiku. Setelah aku menolehkan kepalaku kehadapannya, Ya Tuhan! Dia adalah Husni.

"Kok kamu diam aja? Kamu kesini karena menuruti pesanku, atau kamu memang sengaja ke sini? Kamu itu sedang ada masalah apa? Bilang aja, siapa tahu aku bisa membantu kamu, Romi."

Dia bilang pesan? Apa mungkin... yah, ternyata dia ngeinbox aku dan padahal tadi aku melihat jam, kenapa aku tidak membaca pesan itu?

"A..aku kesini karena sengaja datang. Aku tadi tidak sempat membuka pesan. Aku kira itu hanya dari operator dan ternyata itu adalah pesan dari kamu. Aku minta maaf, ya. Berarti kamu sudah menungguku lama?"

"Belum terlalu lama. Jujur kamu sebenarnya ada masalah apa? Sampai-sampai kamu tidak membuka pesanku, tidak membalasnya, dan aku ada disamping kamu, kamunya malah acuh, ada masalah apa?"

Mungkin sekaranglah aku jujur dengannya dan mengungkapkan semuanya. Mungkin memang sekaranglah waktunya. Semoga dia bisa membantu dan semoga dia juga nantinya bisa mengerti keadaan dan posisiku.

"Husni, sekarang aku mau jujur dan mengungkapkan kebohonganku semuanya. Tolong kamu jangan ada perasaan yang aneh, oke!"
"Kebohongan apa? Kenapa kamu berbohong?"
"Sekarang dengarkan aku. Sebenarnya, Rossa itu adalah adik sepupuku, dia bukan kekasihku atau siapa. Ketika yang aku curhatkan itu, itu memang Rossa. aku marah karena waktu itu dia tidak menuruti perkataanku untuk menjauhi pacarnya. Padahal pacarnya itu suka minum obat terlarang, dan dia juga bisanya melampiaskan nafsunya jika dengan cewek atau pacarnya. Karena aku sendiri tidak mau jika seseorang adik yang sangat aku sayangi menjadi terjerumus ke hal yang buruk, maka aku memarahinya. Husni... aku ini sedang menyukai seseorang, mana mungkin aku suka dengan Rossa. Lagian dia juga adik sepupuku, yang sudah aku anggap seperti adik kandungku. Sekarang aku sedang ada masalah besar, masalah yang aku tidak bisa memecahkan sendiri. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, namun aku ini bingung dan..."

The Ways From The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang