Hayoo.. Kepo ya kenapa tiba-tiba Restu nanya gitu ke Monic? Langsung aja baca kelanjutannya di bawah ini 👇👇
Ett tapi sebelumnya, jadilah pembaca yang baik :) vote dan comment sangat dibutuhkan disini ::)
***
Restu menghela napas. "Temen lu itu, suka sama gue?"
"Maksud lo Dina?" Monic melipat lengan di depan dadanya. Restu mengangguk pelan.
"Emang kalo dia suka sama lu kenapa? Terus kalo dia gak suka kenapa?" Monic bertanya dengan nada bicara cukup tinggi.
Restu terdiam. Kemudian ia merogok saku celananya dan mengeluarkan secarik kertas. Restu menatap sebentar kertas itu.
"Nih. Kasih nomer gua ke Dina, ya," ucap Restu sambil menyodorkan kertas tadi kepada Monic. Monic menerimanya dengan tampang bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Batinnya.
Tanpa menunggu sepatah kata dari Monic, Restu langsung meninggalkan tempat itu. Monic masih bingung dibuatnya.
Sreekk..
Tiba-tiba saja Via merebut kertas itu dan berlari masuk kelas. Monic yang takut sahabatnya akan melakukan sesuatu yang ceroboh dengan sergap mengikutinya dari belakang.
"DINAAA! DINAAA! GUA DAPET INI, DAPET INI!" Teriakan Via yang sangat nyaring tersebar sampai ke penjuru kelas. Membuat semua penghuni kelas menunduk dan menutup kedua telinganya, tak terkecuali Dina dan Monic.
"Gausah berisik bisa gak sih?" Monic membungkam mulut Via dan menyeretnya ke meja Dina.
Begitu bungkamannya terlepas, Via langsung menggebrak meja Dina sambil tersenyum bahagia.
"Lu pasti bakal kaget ngeliat apa yang gua dapet!" Pamer Via.
"Kita kali. Bukan lu doang." Samber Monic yang disambut lirikan mata oleh Via.
"Lu pasti bakal kaget ngeliat apa yang kita dapet!" Via membenarkan ucapannya sambil menunjuk dirinya dan Monic. Dina hanya mengekspresikan wajah penasaran.
Kemudian Via menunjukkan kertas pemberian Restu tepat di depan mata Dina. "Nomernya Restu!"
Sreekk...
Dengan secepat kilat, Dina merebut kertas berharga itu dari tangan Via. Ia pandangi kertas itu sambil membuka matanya lebar-lebar.
"Kok bisa?" Dina mengadahkan wajahnya ke arah kedua sahabatnya.
Via tertawa kecil. "Jadi gini, tadi Restu tuh nyamperin tau! Terus dia na......"
Belum selesai Via bicara, Monic langsung memotongnya, "Terus dia ngasih kertas ini. Dia bilang suruh kasih ke elu, Din."
"DEMI APAA DIA YANG NGASIH LANGSUNG? BUKAN LU YANG MINTA?" Kini perhatian seisi kelas berpaling pada Dina.
"Iya!" Seru Monic dan Via bersamaan.
"Tap rejeki!" Via menepuk pundak Monic.
"Tap rejeki!" Monic membalas dengan menepuk kening Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionKetika dua lelaki mencintai satu wanita yang mencintai keduanya. Mana yang harus dipilih sang wanita? Dan siapa pria yang harus mengalah? Atau ketiga-tiganya harus pergi? Tentu saja cinta sejati tak akan pernah pergi. "Ask your heart" Gitu aja kok...