Malam Tenang di Jonggol

7.9K 210 3
                                    

Rabu 17 Agustus 2022
12.00 WIB - Setelah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Pak Camat mengajak para Kades, Danramil serta Kapolsek di Jonggol untuk makan siang bersama di salah satu rumah makan ternama di Jonggol. "Laras tolong kamu buatkan surat undangan makan siang bersama, untuk Danramil, Kapolsek, juga untuk para Kades di wilayah Jonggol" pinta Pak Camat kepada sekretarisnya.

" Dalam Rangka Memperingati HUT RI yang ke-77, Serta untuk menjalin hubungan silahturahmi antara pejabat pemerintah di Kecamatan Jonggol. Saya mengajak seluruh Kepala Desa, Komandan Koramil serta Kepala Kepolisian Sektor Jonggol untuk makan siang bersama di R.M JATI******L. Siang ini pukul 13.00. Mohon kehadirannya beserta keluarganya masing masing."

TTD.

Camat Jonggol
Dr. A.B. Pratama

Kediaman DANRAMIL
12.00 WIB - "Ada apa yah? Kok pulang cepat?" tanya Toni. Toni adalah anak tunggal dari Danramil yang baru naik kelas 2 SMP di salah satu SMP ternama di Jonggol dan punya hobi suka memfoto bis. "Kamu cepat siap siap, kita di ajak Pak Camat makan di JATI******L, Ibu mana dek?"
"Wah enak nih, jarang jarang Pak Camat ngajak makan. Ibu lagi ke warung"

R.M JATI******L
13.15 WIB - "Ayo bapak bapak, ibu ibu, adik adik, dipesan makanannya" kata Pak Camat membuka obrolan. Setelah makan siang dan bercengkrama bersama mereka kembali ke rumah masing masing.

Markas Komando Rayon Militer 2107/Jonggol
20.00 WIB - "Sama kayak biasanya ya Pak? Sepi sunyi" kata Kopral Satu Yosia memecahkan heningnya malam "Ya mau gimana pak? Masa mau ada teroris di Jonggol sini? Harusnya itu kita bersyukur kalau Jonggol itu Aman, Damai, dan Tenang" jawab Sersan Dua Juan Louis. Mereka adalah petugas jaga piket di malam itu. Sambil minum kopi hitam dan makan roti untuk camilan selama berjaga.
"Pak, anda mau kopi lagi? Kopi saya sudah habis dan saya mau ambil lagi ke dalam" tanya Yosia yang sudah siap menerima perintah dari seniornya itu "Saya teh hangat saja, kalau ada sama kacang biar gak ngantuk" pinta Juan, lalu Yosia pergi meninggalkan Juan untuk mengambil kopi serta teh hangat. Namun betapa terkejut Yosia saat ia kembali ke pos jaga melihat rekannya yang sudah tewas tertembak di bagian kepalanya. "Praang..... " gelas yang berada di tangan Yosia langsung jatuh lalu ia segera berlari untuk memberi tahu pasukan yang lainnya, namun naas Yosia di berondong tembakan senapan serbu AK-47 buatan Rusia. Setelah itu satu persatu pasukan KORAMIL di bantai dengan berondongan peluru.

Kediaman DANRAMIL
23.00 WIB "Komando masuk... Komando... Disini Kumbang satu... Masuk komando..."
"Kok tidak ada jawaban ya? Apa mereka semua sudah tertidur? Besok saya akan beri sanksi pada mereka." suara Danramil terdengar marah karena panggilannya tidak di respons oleh markas. "Tok... Tok... Tok... Permisi! Permisi!" terdengar suara ketukan pintu dan suara dari luar rumahnya. "Siapa sih? Tidak tahu etika sudah selarut ini mengetuk pintu keras sekali" Danramil menggrutu karena ia sangat tidak suka jika ada yang bertamu saat larut malam. "Iya iya... Sebentar" suaranya terdengar setengah berteriak, "Ehh pak Camat, ada apa pak malam malam begini?" tanyanya "Begini pak saya mau melapor" terdengar nada suara pak Camat ngos ngosan dan tergesa gesa. "Pelan pelan pak, tarik nafas dulu duduk dulu, sebentar saya ambilkan air" kata Danramil "ehhh tidak perlu pak, saya cuma mau lapor. Tadi saat saya sedang duduk di warung kopi dekat Koramil saya dengar suara tembakan dari dalam Koramil, lalu karena curiga saya dekati secara diam diam, begitu saya dekat pintu gerbang saya lihat ada 2 orang anggota yang sudah tewas sedang di seret seret oleh beberapa orang yang memakai penutup wajah" jelas pak Camat dengan wajah pucat pasi "Memang ada berapa banyak orang yang pakai masker itu?" tanya Danramil "Sebelumnya saya lihat ada 4 truk Cold Diesel yang lewat, lalu saya lihat ada 2 yang turun dari truk paling belakang, setelah itu saya dengar letusan tembakan yang pertama di lanjutkan suara rentetan tembakan lain. Setelah itu dari truk pertama kedua turun lalu pergi ke Polsek, dari truk yang lain pergi ke arah Koramil. Setelah itu terdengar rentetan suara tembakan lagi dari arah Polsek dan Koramil. Baru setelah itu saya pergi ke Koramil dan melihat orang orang itu" jelas pak Camat dengan wajah yang masih terlihat pucat "Baik pak, sebagai langkah pertama bapak jangan panik. Bapak pulang ke rumah. Dan jangan sampai hal ini di ketahui warga, karena saya tidak mau terjadi kepanikan massal. Saya akan langsung pergi ke Kodim untuk minta bantuan" jelas Danramil.

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang