Seulgi hanya bisa mengernyit melihat kelakuan Taeyong sejak tadi pagi. Taeyong hanya diam tidak mengatakan apapun selain 'ya' 'engga' 'paansi'.
Bahkan sesampainya disekolah, Taeyong langsung pergi ke kelasnya tanpa berkata apapun. Seulgi membuang nafasnya sebelum masuk ke kelasnya. Ia menatap seseorang dibangku tengah bagian pojok dengan kaget.
Kelasnya gelap, tirainya tidak dibuka, dan ketika ia masuk ia menemukan seseorang duduk disana menatapnya tajam. Hanya warna putih dari matanya yang terlihat. Eh?
"serem lu Jong" ucapnya pada Jongin lalu ia membuka tirai jendela kelasnya. Beberapa saat kemudian wajah Jongin pun terlihat dengan jelas.
Seulgi menemukan sebuah bunga mawar merah diatas mejanya. –J. satu-satunya huruf disana.
Lagi?
X
Ini sudah seminggu Seulgi mendapat coklat, surat, dan lainnya dari Jisoo. Juga udah seminggu Taeyong berkelakuan aneh terhadap Seulgi. Hari ini Seulgi melihat Taeyong pulang duluan tapi ga bilang-bilang. Demi apapun Seulgi rasanya pengen ngecakar tuh muka.
Seulgi : ini line mz bukan Koran Seulgi : bisa dibales kok(: Seulgi : coba aja
16.22 PM
Taeyong : ada urusan Taeyong : jan berisik plis
Seulgi : oh Seulgi : sorry ganggu. (Read)
Seulgi memasukkan ponselnya setelah membalas pesan dari Taeyong. Ia masih disekolah. Bukan karena tidak ada yang jemput, melainkan karena ada rapat osis. Seulgi juga gatau kalau Taeyong ga ikut rapat karna ga ada kabar dari dia, padahal dia juga pengurus osis. Jaebum selaku ketua osis mengumpulkan semua anak buah nya di perpustakaan padahal banyak sekali yang menolak melakukan rapat disitu, ada bu Ida yang galak nya melebihi Seulgi.
"jadi gini, ngg gapenting juga sih gue cuma mau kasih tau, besok kita adain razia." ucapnya.
"Udah gitu doang?" Tanya Seungcheol.
"Iya."
"Dih gublu mending gue pulang." Ucap seulgi.
"Ada tebengan emang?" Tanya jaebum dengan nada mengejek.
"Sempak firaun dasar."
"Yeu mantan bilang aja mau ngajakin pulang bareng." Teriak suzy dibelakang.
---
Huhuh absurd bgt😭😭
#1000DaysWithSeulgi #1000DaysWithTaeyong
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
