"Aku..hiks.. aku mencintai Yoon..hikss..gi, wendy-ya"
Wendy merasa tersambar petir saat itu juga. Ia memang menyukai Yoongi, tapi ia juga tau bahwa Irene sudah lebih dulu menyukai Yoongi.
"Uljima Irene-ah, bukankah mencintai itu wajar? Lalu kenapa kau menangis?" Wendy berusaha menenangkan Irene.
"Aku tidak bisa Wendy-ya..hiks...dia...mencintaim...hikss..muu"
"Tidak Irene-ah, itu tidak mungkin. Ia bahkan tak mengungkapkan perasaannya padaku, lagi pula aku tidak mencintainya rene-ah." Dusta Wendy.
"Bohong. Aku tau kau mencintainya, tunggulah sebentar lagi wen, ia pasti akan...hiks..mengungkapkan semua nya padamu"
"Tidak Irene, kejarlah Yoongi kalau kau mencintainya. Dan aku juga tidak akan menerima cintanya"
"Tidak, kau tidak boleh. Tolong terima cintanya wen, dia sangat mencintaimu. Aku tau itu, karena aku sahabatnya. Tolong terima dia wen..."
"Tapi aku ti-"
"Ini permintaan terakhirku padamu, tolong penuhilah, chingu." Irene menatap mata Wendy dengan melas.
"N-ne, Irene-ah"
.
.
.
.
.Irene POV
Aku berjalan gontai menuju kelas sendiri. Wendy tadi ia aku suruh untuk pergi duluan.
Aku melangkah masuk ke dalam kelas, ramai sekali.
"Chukkae!!"
"Yak! Beruntung sekali kau, Wen!"
"Yoongi, kau memang gentle!"
Teriakan itu hampir saja memecahkan gendang telingaku.
Grep
Tiba-tiba Yoongi memelukku.
"Irene-ah!!! Aku pacaran dengan Wendy!! Ini semua berkat kau!! Gomawo uri chinggu!! Sarangahe!!"
Ia terus saja berputar disekitarku sembari berloncat-loncat. Sebegitu bahagianya kah kau?
Aku terlalu biasa mendengar kau berkata 'saranghae' padaku tanpa ada makna apapun.Melihat kau seperti ini aku hanya bisa memberikanmu senyumanku -yggetirkarenakupaksakan-
"Chukkae yoon!" Ucapku
"Ne, kajja kita ke kantin. Kali ini biar aku yg teraktir!"
"Apa kekasihmu akan kau tinggal?"
"Ohaha, hampir saja tertinggal" jawabnya sambil tertawa renyah.
.
.
.
.
."Chagi, aaaa~" Yoongi menyodorkan sendok yg berisi makanan ke dalam mulut Wendy.
Wendy merasa tidak enak pada Irene, tapi ia juga tidak bisa menolak Yoongi. Wendy kadang melirik ke arah Irene, memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.
'Jangan bersedih Irene-ah, bukankah kau yg menginginkan semua ini? Meminta Wendy untuk menerima perasaan Yoongi. Bukankah sebagai sahabat kau harus bahagia untuknya?' Wendy membatin, menyemangati dirinya sendiri.
"Eo, aku lupa. Ada hal yg harus ku urus, aku pergi dulu ne" Irene melangkahkan kakinya meninggalkan kantin tanpa menunggu jawaban Yoongi dan Wendy.
.
.
.
.Irene berjalan menuji rooftop, ia selalu melewatkan 2 jam pelajaran bila duduk di sofa usang favoritnya ini.
"Hikss..hikss...kenapa akhir-akhir ini aku menjadi sangat cengeng? Ini bukan dirimu Irene-ah...hiks..hiks..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend
Fiksi PenggemarBerlari. Hanya itu yg aku bisa. Berlari dari kenyataan pahit yg tidak mampu aku jalani. Menyedihkan bukan? Bae Irene Min Yoongi Son Wendy Jeon Jungkook ⚠sad, romance, school life⚠