Perkenalan

160 7 4
                                    

03.00 WIB
"De.. udah bangun belom?" suara ibu terdengar dibalik pintu.
"Iya bu, udah bangun ko." Segera kusingkap selimut dan kuturuni tempat tidur mengambil handuk untuk mandi. Gak salah mandi jam segini? Engga sih, soalnya hari ini hari pertamaku praktik kerja lapangan ditempat yang lumayan jauh dari rumah, Tangerang, ya itu tempatku PKL, jadi aku harus bersiap dari pagi supaya tak terlambat dihari pertamaku ini. Aku harus menunjukan kesan yang baik dihari pertamaku ini kan. Brrr, dinginnya mandi jam segini. Kulihat ibuku sudah menyiapkan nasi goreng dan segelas teh manis untukku.
"Sarapan dulu sebelum berangkat, nanti dianterin ayah sampe terminal" Aku hanya mengangguk. Aku pamit pada ibu mencium punggung tangannya dan meminta doa untukku.
Aku langsung menaiki bis setelah pamit dan mencium punggung tangan ayah. Bis ini terlihat sudah agak penuh, kulihat jam yang melingkar manis ditangan kiriku menunjukkan angka 04.25. Sebentar lagi bis ini akan berangkat. Dan benar setelah aku duduk bis mulai berjalan perlahan. Aku menyebutkan tujuanku pada kondektur dan menyerahkan pecahan uang 50 ribuan.

Satu jam setengah diperjalanan menggunakan bis, akhirnya aku tiba ditempat tujuan. Aku melangkahkan kakiku memasuki kawasan perusahaan di Tangerang. Aku melewati beberapa satpam yang tersenyum ramah padaku dan memasuki gedung yang akan menjadi tempatku pkl. Aku langsung menuju ruangan yang sudah diberitahu pa Arsi kemarin melalui pesan singkat. Aku memasuki ruangan dengan agak ragu, karna aku baru pertama kali masuk keruangan ini. Diruangan ini masih sepi, dan aku menuju ruang tunggu. Sepertinya diruang tunggu ada orang karna aku melihat ada sebuah tas disana. Aku berjalan mendeket dan kulihat ada seorang pria sedang berbaring dikursi. Sepertinya karyawan ini kelelahan. Aku menarik kursi yang berlawanan dengannya dengan perlahan karna aku tak ingin mengganggu tidurnya. Tak berapa lama pa Arsi datang, aku langsung mencium punggung tangannya.
"Gimana Ney? Tadi naik apa kesini?"
"Naik bis pa, hehe"
"Yaudah duduk duduk" pa Arsi menyuruhku duduk dan akupun mengikuti perintahnya. Dan kulihat pria tersebut sudah terbangun mendengar suara pa Arsi.
"Nah jadi gini, bapa akan menjelaskan sedikit tentang perusahaan ini" Akupun mengangguk mendengarkan penjelasannya.
"Oh iya nanti kamu ditemenin sama mas Leska ya, dia juga lagi pkl disini." pa Arsi menunjuk pria yang dari tadi ikut mendengarkan penjelasan pa Arsi. Aku menoleh kearah pria tersebut. Aku tersenyum dan ia membalas senyumanku.
"Leska" dia mengulurkan tangannya
"Oh iya mas, saya Neysa" aku menjabat tangannya.
"Sekarang kalian ikut saya sebentar, saya mau ngenalin kalian kekaryawan yang lainnya. Nanti kamu temenin Ney keliling ya Les" Aku mengikuti instruksi pa Arsi dan beliau mengenalkanku pada beberapa karyawan disana dan menjelaskan pembimbing pkl selama aku disini.
"Ney, ini nanti pembimbing pkl kamu disini ya namanya pa Eko nanti tanya-tanya aja sama beliau. Ini pembimbingnya Leska juga." pa Arsi mengenalkanku pada pa Eko. Aku hanya mengangguk tanda mengerti.
"Yasudah bapa tinggal dulu ya, nanti kamu temenin Ney keliling ya Les. Kamu ajak kemana aja terserah" canda pa Arsi pada mas Leska.
"Siap pa, nanti saya ajak jalan-jalan."
"Jangan diculik ya Les." timpal pa Eko. mereka semua tertawa, dan akupun hanya tersenyum. Aku merasa bukan orang baru disini padahal aku baru dua jam berada diruangan ini, mereka semua sangat hangat padaku.
"Sekarang kamu mau kemana? saya masih ada kerjaan nih, kamu jalan-jalan aja dulu ya"
"Oh siap pa" jawab mas Leska dengan semangat. Aku hanya mengangguk menuruti permintaan pa Eko.

Mas Leska mengajakku berkeliling kawasan perusahaan. Ia menunjukan semua tempat yang sudah ia kunjungi dan menjelaskan sedikit tentang keadaan disana.
"Untung ada mas Leska jadi aku ngga sendirian pkl disini."
"Haha, iya untung ada kamu juga, aku juga ngga sendirian, temen-temen pkl yang lain udah pada selesai kemarin, aku kira hari ini aku bakal sendirian."
"Mas Leska ngkos dimana? jauh dari sini?"
"Lumayanlah, kamu pp? naik bis jam berapa?"
"Aku berangkat jam 4.15 dari rumah tadi."
"Terus nanti pulangnya? Bis lagi?"
"Iya, nanti naik bis, besok aku mau coba naik kereta hehe"
"Strong ya"
"Hehe, harus lah, gak boleh manja" kami sama-sama tertawa.

"Makan yuk, udah jam istirahat nih" Ajak mas Leska padaku. Aku menganggukan kepalaku. Setelah makan siang kami kembali keruangan.
"Kalian sudah sholat?" tanya pa Asri pada kami setelah kami tiba.
"Sudah pa, ini baru selesai." jawabku. Kemudian pa Asri mengangguk mengerti.
"Mas Leska, aku boleh minta kontak ngga?"
"Oh boleh, pake barcode aja ya." Aku mengangguk tanda setuju dan menyerahkan ponselku padanya.

"Besok bapa buatin absen untuk kamu ya Ney, tadi bapa lagi banyak kerjaan" kata pa Arsi yang mendekatiku diruang tunggu.
"Iya pa engga apa-apa".
"Kamu pulang naik apa? bis lagi?"
"Iya pa, saya naik bis, besok mau coba naik kereta"
"Yaudah hati-hati dijalan ya Ney"
"Iya pa terimakasih"
"Yaudah siap-siap sana" titah pa Arsi, karna jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Aku dan mas Leska membalas senyuman pa Arsi.
Aku berjalan menuju pangkalan bis yang akan membawaku pulang setelah kupamit dengan mas Leska.

Karna KebersamaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang