Aku diantar ibuku kekosan, maklumlah aku agak sedikit manja dan ini baru pertama kalinya aku akan tidur jauh dari orang tuaku. Aku ingin mencoba mandiri. Semoga aku bisa menjadi mandiri.
Aku tiba dikosan sekitar jam 2. Aku merapikan pakaian dan kumasukan kelemari yang sudah disediakan. Setelah selesai aku dan ibu berjalan-jalan sekitar kosan, tak jauh dari sana ada minimarket dan adapula warung makan.
"Yaudah ibu udah tau tempatnya kaya gini, jadi ibu agak tenang ninggalin Ney disini. Kamu jaga diri disini ya, kalo ada apa-apa langsung kasih tau ibu."
"Iya bu, nanti Ney sering-sering kabarin ibu."
"Yaudah ibu pulang ya" aku mengangguk mengantar ibu pulang. Ada perasaan sedih melihat ibu pergi meninggalkanku. Namun segera kutepis perasaan itu, aku kesini untuk mendapatkan ilmu yang baru. Aku segera berjalan menuju kamarku. Aku berpapasan dengan mas Leska.
"Udah beres-beresnya?"
"Udah mas, abis anter ibuku pulang"
"Oh ibumu gak nginep."
"Ngga, aku suruh pulang haha"
"Dasar anak nakal"
"Mas Leska mau kemana?"
"Cari makan, mau ikut?"
"Boleh deh sekalian lebih tau tempat-tempat disini."
Kami melewati beberapa tempat makan, haripum mulai gelap dan kami berhenti disuatu tempat makan.
"Kamu mau apa?"
"Engga, aku tadi udah beli makanan sama ibuku." Mas Leska menyebutkan pesanannya pada seorang pelayan. Kami menunggu.
"Besok berangkat bareng ya mas"
"Iya"
"Jam berapa?"
"Setengah 7 paling, besok kukabarin lagi" Pesanan mas Leska jadi dan kami segera kembali kekosan.Aku terdiam mengedarkan pandanganku keseleuruh ruangan yang berukuran 3x3 meter persegi ini. Apa aku akan betah disini? Jauh dari ayah ibu, apa aku akan bisa tidur? Untuk pertama kalinya aku tidur sendiri jauh dari ayah dan ibu, biasanya ditemenin ibu, air mataku mulai mengalir membasahi pipi. Yaallah kumohon buat aku betah disini.
Aku terbangun dan kulihat jam menunjukan angka 4. Aku bersantai sejenak mengumpulkan nyawa yang berterbangan :D sebelum mandi dan bersiap berangkat.
Kuraih ponsel dan kulihat jam menunjukan angka 5.30. Kuketikan beberapa kata dan kukirim ke mas Leska.
Mas udah bangun? Berangkat jam ber?
Udah, setengah 7 aja
Ok
Setengah 7 kuketuk pintu kamarnya
"Ya" Tak lama pintu terbuka "Yuk" aku menjawab dengan anggukan, aku mengekor dibelakangnya."Cie yang barengan terus" ledek mba Put. saat kami tiba dipantry. Aku hanya tersenyum.
"Gimana Ney jadi ngekos?" tanya pa Arsi
"Iya pa jadi"
"Baguslah, jadi kamu ngga cape dijalan, coba dari awal aja ngkosnya"
"Hehe iya pa"
"Cie yang satu kosan jadi bareng-bareng terus" ledek mba Put lagi.
"Hehe iya mba" aku bener-bener canggung harus jawab apa.
"Ko bisa satu kosan?" tanya mba Put lagi.
"Iya mba, mas Leska ngasih tau ada kamar ditempatnya."
"Ohh jadi biar bareng-bareng terus ceritanya?"
"Ngga gitu juga sih mba"Tumben sekali hari ini aku merasa sangat haus, kulihat jam yang mekingkar manis dipergelangan tanganku dan menunjukan angka 10 lewat 10. Aku menuju pantry. Kulihat disana ada pa Arsi, mas Leska, dan pa Eko.
"Ney, kamu sekosan sama Leska?" tanya pa Eko.
"Iya pa" aku menganggukan kepalaku
"Wah yaudah jadi enak buat laporannya jadi bisa lebih cepet. Iya gak pa Arsi"
"Iya bener, kamu jadi lebih fokus ngerjain laporannya"
"Iya pa"
"Pa saya ada usul, gimana kalo laporannya Ney dikumpulin bareng saya" usul mas Leska
"Iya tuh boleh, boleh banget. Yaudah Ney kamu barengan aja ya sama Leska. Pulangnya juga beda 2 hari" setuju pa Arsi.
Hah!? apa-apaan mereka ini? aku sungguh kaget mendengar persetujuan pa Arsi, pa Arsi segera menyetujui usul mas Leska. Mas Leska sungguh jahat :( aku kan belom buat apa-apa. hiks. Dan apa boleh buat, aku tak bisa menolaknya. Aku harus menyelesaikannya.
"Dah tenang aja, kamu makan aja dulu" katanya menenangkanku.
"Gimana bisa tenang? ngumpulinnya kan bareng dirimu"
"Makanya aku bilang tenang aja, kamu pasti bisa ko"
"Yaudah tapi bantuin aku ya, nanti aku pasti nanya-nanya sama mas Leska."
"Siap"Kami berjalan menyusuri trotoar untuk sampai dikosan. Jalannya mas Leska sangat cepat sekali, udah kaya orang mau ambil gaji dan aku harus setengah berlari untuk mengimbangi jalannya.
"Mas, mau ambil gaji apa lagi dikejar-kejar setan? Cepet banget jalannya" kataku dengan nafas tinggal setengah setelah sejajar dengannya.
"Hahaha, lagi dikejar depkol"
"Hahaha lebih serem daripada dikejar setan ya?"
"Iya hahaha tapi lebih serem dikejar bayang-bayang mantan"
Mantan? ini orang lagi baper yak wkwk
"Haha serem banget dikejar kaya begituan" kami berdua tertawa.
"Nanti cari makannya abis magrib aja"
"Oke, nanti kabarin aku aja" iapun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karna Kebersamaan
RandomAku sungguh tak menyadari aku sudah menyukainya. Tapi aku masih tak mengerti apakah ini suka atau kagum. Tapi yang jelas saat aku bersamanya aku merasakan kenyamanan. Kebersamaan yang membuatku memiliki rasa ini, rasa yang masih tak kumengerti.