6. Pemikiran

23 3 0
                                    

Beberapa hari ini mas Leska agak berbeda, sepertinya ada sesuatu. Sudahlah jangan ikut campur urusan orang Ney. Itu bukan urusanmu.
"Loh Leska mana Ney?" tanya mas Ari saat aku tiba sendirian.
"Telat katanya, aku disuruh duluan biar aku ngga ikutan telat."
"Ohh kalian lagi ngga berantem kan?"
"Engga ko"
"Kirain"
Ko mas Leska belom dateng ya? padahal udah jam 7 lewat. Apa langsung keruangannya ya? Dih aku kenapa jadi nyariin dia deh, udah udah gausah mikirin orang Ney. Aku kenapa sih? Lebih baik kamu kerjain kerjaan kamu, fokus Ney fokus.

"Ohh jadi Neysa lebih milih Ari daripada Leska" ledek mba Put saat melihatku sedang bekerja dengan mas Ari.
"Ngga ada apa-apa mba. Don't gosip ah" mba Put tertawa mendengar jawabanku.
"Duh jadi ngga enak disangkanya aku ngerebut kamu dari Leska." kata mas Ari. Ini apa sih? kenapa mikirnya gitu. Aku hanya ingin berteman dengan siapapun.
"Ini kenapa sih? aku ngga ada apa-apa sama mas Leska." kataku pelan
"Kayanya Leska cemburu deh Ney sama aku?"
"Dih apa sih kamu mas? sama aja pikirannya sama mba Put." gerutuku
"Ini kan menurutku Ney."
"Hanya pemikiranmu saja ya, tidak dengan kenyataannya." tegasku
"Kalo kenyataan gimana Ney"
"Ngga mau mikirin ah, udah udah balik kerja." kutinggalkan mas Ari karna aku agak bete dengan percakapan ini. Aku hanya tak mau berharap lebih pada seseorang, karna mengharapkan sesuatu dan tak terjadi hanya akan membuatku sakit hati. Apa aku sudah berharap? Tidak! tidak boleh Ney!

Aku ketikan beberapa huruf dan kukirim ke mas Leska.
Makan yu, udah siang nih.
Iya tunggu, aku beberes dulu.
Oke.
Tak berapa lama mas Leska datang menemui kami yang sedang menunggunya. Kami bertiga makan dikantin yang sama. Setelah itu kami kembali keruangan untuk kembali bekerja.

"Mau naik angkot atau jalan?" tanyaku
"Ngangkot aja" jawabnya cepat.
Duh ini perasaan apa? Kenapa rasanya canggung banget deh yah, aku bingung mau ngobrolin apa? suasananya aneh banget, aku merasa sangat ngga nyaman. Selama perjalan kami hanya diam tanpa kata berkutat dengan pikiran masing-masing.

Kuketikan beberapa huruf dan kukirim ke mas Leska.
Mas, cari makan yuk? aku laper nih
Kamu sendiri aja, aku lagi diet.
Dih gausah sok-sokan diet deh, badan udah ideal juga. Mendingan juga olahraga daripada diet.
Kamu bawelnya ngga ilang. Udah kamu sendiri aja sana.
Dia kenapa sih? Kayanya marah, sepertinya dia benar-benar bad mood. Duh ini udah jam 7 lagi, aku ngga berani keluar malam sendirian. Sebelumnya aku tak pernah keluar setelah magrib, selama dirumah setiap sudah magrib aku tak pernah keluar rumah. Yasudahlah aku tidur aja biar ngga kerasa lapernya :(

Kriuk kriuk duh aku laper banget lagi, jam berapa ya sekarang? Kulihat jam menunjukan angka 5 diponselku. Owalah pantes aja perut aku bunyi terus. Nanti makan dipantry kantor aja deh. Aku bersiap untuk berangkat. Kuraih ponselku dan kekirim pesan ke mas Leska.
Mas berangkat jam berapa?
Bentar lagi
Tak berapa lama suara kunci terdengar. Akupun membuka pintu kamarku. Aku tersenyum saat melihatnya, Ia hanya menaikan alisnya untuk membalas senyumanku.
"Jadi makan semalem?"
"Nggak, aku langsung tidur"
"Dih, bandel susah makan"
"Bukan susah, aku ngga berani keluar malam, aku ngga pernah keluar malam, abis magrib aja pasti udah dirumah." jelasku panjang kali lebar.
"Tetep aja itu bandel"
"Ih aku ini kan anak baik-baik yang ngga pernah keluar malam."
"Bandel" Aku hanya mengerucutkan bibirku.
"Kamu duluan aja, aku mau ketoilet dulu" katanya saat kami memasuki kawasan perusahaan. Aku manjawab dengan anggukan.
"Akhirnya kamu sampai" kata mas Ari sambil menarik tanganku.
"Dih ada apa sih mas? Aku lemes nih belom makan dari semalam hiks"
"Udah nanti aja saparannya, aku mau ngomong sama kamu"
"Ada apa sih? yaudah aku naro tas dulu"
"Leska mana? ko ngga bareng?" Duh nanyanya ngga jauh-jauh deh. Dia kan bukan satpam atau bodyguard aku yang harus ada disamping aku -_-!
"Lagi ketoilet mas, masa aku ikut-ikutan ketoilet sih."
"Yaudah sini, nih aku mau cerita"
"Iya apa?"
"Feeling ku bener kan ternyata Leska cemburu?"
"Cemburu gimana? tau darimana?" Ini kenapa jadi ngegosip pagi-pagi deh
"Iya barusan mba Rara nanya sama aku gini 'ko ngga bareng Ney, bukannya udah jadian?'"
"Hah? terus kamu jawab apa?"
"Aku bilang aku ngga jadian sama Ney mba terus mba Rara bilang gini katanya Leska kamu udah jadian sama Ney." Ini apa-apaan kenapa pada mikir kaya gitu, hadeh kenapa jadi pada mikir kaya gitu. Aku mengusap wajahku kasar.
"Bener kan Leska cemburu sama aku, dia aja sekarang ngediemin kamu kan" Aku hanya terdiam dan aku masih tak mau berharap, karna kenyataan itu lebih menyakitkan daripada harapannya. Apa beneran mas Leska suka sama aku? aku mikir apa sih? Kenapa mikirnya gini? Udah udah Ney, fokus kerja fokus pkl, fokus laporan.
"Kamu baikan sana sama mas Leska"
"Idih emangnya aku ngapain aku aja ngga marahan. Kami baik-baik aja"

Karna KebersamaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang