"La, makasih ya karena lo udah ngebantuin gue, sekali lagi makasih ya." Ucap Dean sambil tersenyum padanya.
Lyla hanya berdehem sambil mengikuti -Dean- dia dari belakangnya. "Nanti kalau lo mau pulang, barengan gue aja ya." Ucap lelaki itu sambil tersenyum.
"Jangan sok akrab. Kita belum kenal dekat dan gue juga ngga mau terlalu deket. Gue ke kelas " Ucap gadis itu lalu berlalu dari hadapan Dean.
"Yaudah kalo ngga mau, gue juga ngga maksa."
|xxxxxxxxxxxx|
"La, pulang sekolah ada rapat osis. Lu ikut ya."
Saat ini kelas mereka sedang free karena guru yg bersangkutan sedang sakit. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, mulai dari membuat kelompok gosip -laki-laki maupun perempuan- bernyanyi, sibuk dengan ponsel dan lain-lain.
Salah satu diantara mereka adalah Lyla dan Vena, mereka juga sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kini Vena telah berpinda tempat dan duduk di samping Lyla untuk sementara dan Lyla, gadis itu sibuk dengan ponselnya.
"Mager." Ujar gadis dingin itu yg masih fokus dengan ponselnya.
"Ini penting La dan lo harus ikut."
Kenath yg sibuj dengan urusan osisnya sedang meminta Lyla -waketos- agar ikut serta dalam rapat sepulang sekolah nanti. Pasalnya gadis itu jarang sekali ikut rapat, ya... karena Kenath juga jarang memberitahunya.
"Tumben lo ngajak gue?" Ucap gadis itu sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Plis La, kali ini aja lo dengerin gue." Mohon Kenath.
Vena mulai menatap Lyla dengan penuh arti, gadis itu seakan mengerti maksud Vena. "Iya dehh, gue ikut." Ucap Lyla pasrah.
"Okk gue tunggu lo diruang osis sepulang sekolah." Kata lelaki sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan kedua gadis tersebut.
|xxxxxxxxxxxx|
"Rapat kita selesai, tapi sebelum saya tutup ada yg ingin bertanya atau ingin memberikan masukan? Bagaimana? Sekertaris? Atau anggota lain mungkin? Ohh atau wakil kita, Apakah punya pertanyaan?" Pertanyaan itu dilontarkan langsung oleh Kenath.
Semua masih diam sambil menatap orang yg terakhir disebutkan jabatannya. Gadis itu masih diam dengan ekspresi datar disamping Kenath, saat Ia merasa terlalu lama buang-buang waktu dengan hal itu akhirnya Ia memutuskan untuk berdiri. "Ok, gue nanya. Kapan rapat ini selesai? Gue laper, cape, dan sekarang gue pengen istirahat jadi tolong percepat yah." Setelah mengucapkan hal itu gadis itu kembali duduk dan masih dengan ekspresi yg sama.
Kenath pun membuang nafas panjangnya, gadis yg disampingnya ternyata sudah benar-benar bosan. "Yaudah kalo gitu, rapat ini selesai dan kalian boleh pulang ke rumah masing-masing." Semua yg ada di tempat itu langsung beranjak dan bersedia untuk pulang ke rumah masing-masing.
Lyla juga ikut berdiri dari tempatnya dan menujuh ke luar ruangan. "La, pulang bareng gue aja." Tawar Kenath.
Gadis itu hanya menaikan sebelah alisnya, "Gue ngga pengen orang lain repot." Ujar gadis itu.
"Ini udah hampir malam lohh, lu barengan gue aja. Gue bawa mobil kok." Bujuk Kenath.
Setelah dipikir-pikir, dari pada Ia harus menunggu jemputan yg tak kunjung pasti akhirnya gadis itu mengiyakan ajakan Kenath. "Whatever lah...." Ujarnya lalu berjalan mendahului Kenath yg sementara mengunci ruangan osis.
|xxxxxxxxxxxx|
"Tumben lo baik."
Saat ini jalanan kota Jakarta sedang macet parah dan kedua orang tersebut sedang terjebak dalam kemacetan tersebut.
"Baik apanya?" Tanya Kenath.
Sudah hampir setengah jam mereka masih berada di posisi mereka dan tidak ada pergerakan sedikit pun dalam posisi mobil mereka.
"Perlu gue jelasin ya?"
Kenath hanya terkekeh pelan mendengar hal tersebut. "Gue emang baik kok dari dulu, lo aja yg baru nyadar." Ucap lelaki tersebut diselingi kekehannya.
"Semerdeka lu deh." Gadis itu pun membuang pandangannya kearah jendela. Entah apa yg sedang terjadi pada Kenath, lelaki itu tampak sangat berubah dan entah mengapa Lyla sudah tak terlalu membencinya. Gadis itu bahkan lebih menyukai sifat lelaki itu yg seperti ini tapi disisi lain Ia selalu merasa ada yg mengganjal dalam dirinya, seperti ada potongan yg hilang dalam dirinya itu dan Ia juga tak tahu sebenarnya hal apa itu.
Setelah cukup lama akhirnya mobil mereka bisa bergerak juga dan melewati kemacetan yg ada. Dan tak lama kemudian mereka sampai juga di rumah Lyla, gadis itu pun akhirnya turun dari mobil Kenath.
"Nath, makasih ya buat tumpangannya. Lu mau mampir atau mau langsung?" Tanya gadis itu.
Kenath hanya tersenyum kecil lalu menggeleng pelan, "Ngga usah La, lagi pula ini udah malam. Kalo gitu gue duluan." Dan sekali lagi senyumnya dilontarkan lalu akhirnya lelaki itu pergi.
|xxxxxxxxxxx|
"LYLA!!"
Teriakan itu menggelegar seisi ruangan kelas. Gadis yg semula sedang menutupi dirinya karena tidur diatas meja, tersentak kaget saat mendengar suara tersebut.
"Brisik lu bego!!" Bentak Lyla.
"Ihh... lu tuh ya, gue hari ini punya berita penting buat lo karena berhubung lo mungkin belum tau." Gadis itu pun dengan cepat berjalan menghapiri Lyla yg beraut wajah cemberut. "Gini ya, gue kasih tau sama lu. Lu belum baca situs sekolah kan? Lu tau ngga apa yg jadi tranding topic hari ini?" Tanya gadis itu -Vena- yg sudah duduk disamping Lyla.
"Bodoh amat, gue ngga peduli dan gue ngga mau tau, titik."
Vena dengan cepat mengeluarkan pomselnya dari dalam ranselnya. "Nihh, liat baik-baik." Gadis itu memperlihatkan sebuah gambar pada Lyla.
'Guess what!? Apa yg terjadi antara kedua kubuh ini?'
Dibawah tulisan itu terdapat sebuah foto dimana Lyla sedang menaiki mobil Kenath. Saat gadis itu melihat gambar tersebut, ekspresinya tampak biasa saja. "Nih. Masa bodoh lah." Gadis itu pun mengembalikan ponsel milik Vena.
"Yah iya sih... menurut gue itu cuman biasa aja. Au ah gue mau balik ke meja gue, mau manas-manasin Kenath dulu, bye." Gadis itu pun langsung pergi menuju ke mejanya.
Sesampainya Ia menepuk pelan bahu Kenath, "Ehhh mas bro. Gue liat lu udah baikkan tuhh sama si kucrut."
Kenath berdecak pelan, "Tau ah." Lalu lelaki itu pun memalingkan dirinya dari Vena, karena Ia tahu gadis itu pun akan menggodanya jika Ia melayani pembicaraan gadis itu.
Vena hanya mendengus kesal lalu Ia pun menghentikan aksinya itu karena guru yg akan mengajar telah memasuki ruangan.
------------------
An.
Maaf karena lama update dan jarang buka wp lagi, W lagi banyak Dl nihh. Semoga suka ya!!
Btw boleh gitu nggak muka sang Kenath? Hahahhaha gw mungut di Ig abang mac tersayang 😅👅
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is(not) Right
Teen FictionTROUBLE MAKER SQUEL. Karena semua mempunyai jalannya masing-masing. Terkadang kita harus menutup diri, pura-pura tuli untuk tidak mendengar, dan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Apa yang kita lihat belum tentu semuanya be...