15.00
Jam pulang telah berlalu, semua siswa telah pulang ke rumah masing-masing. Kawasan sekolah telah sepi, tetapi tidak untuk ruang kepala sekolah.
"Lyla, Kenath. Sampai kapan kalian harus seperti ini? Kalian ini sudah senior dan kalian tahu kalian itu adalah teladan untuk adik-adik kelas." Gisa, yang selaku kepalah sekolah sedang menasehati kedua siswa yg didepannya
"Hm.. whatever lah." ujar gadis yg berdiri sambil memeluk dadanya dengan raut wajah datar.
"Lyla!!" Lelaki yg di sebelahnya pun menegur si gadis yg menyelah ucapan kepala sekolah Citra Bangsa.
Gadis itu pun menatap lelaki yg di sampingnya dengan tatapan dingin, "Lo siapa?" Ucapnya sambil mengangkat sebelah alisnya.
Karena kesal dengan perbuatan gadis itu yang kurang sopan, amarah lelaki itu naik dia menunjuk gadis yg sedang menatapnya dengan tatapan meremehkan. "Lo harusnya sopan sama kep--"
"Cukup!! Kenath kamu sudah boleh pulang sekarang. Sedangkan kamu Lyla, tunggu sampai mamamu datang baru kamu boleh pulang." Ujar Gisa yang sudah geram melihat sikap kedua siswa yang di depannya.
"Terima kas--" belum sampai lelaki itu meneruskan ucapannya, gadis disampingnya sudah memotong ucapannya.
"Gitu aja sampe sukses." Ucap gadis itu.
"Sudah, sudah, kamu boleh pulang Kenath." Ucap Gisa agar keduanya tidak adu mulut lagi.
Akhirnya Kenath pun ijin pamit untuk pulang, sedangkan Lyla masih tetap diam dan menunggu. Setelah Kenath pulang wanita itu langsung menatap Lyla dengan tatapan menusuk. "Sampe kapan kamu mau berontak terus, hah? Kamu nggak capek brantem terus? Hhh buah emang jatuh nggak jauh dari pohonnya." Ucap Gisa sambil memijit pelipisnya yang terasa pening.
Lyla pun mendekati tantenya itu. Ia mengecup pelan pipi Gisa lalu berbisik, "Tante istirahat aja yah, Lyla mau pulang. Kalau tante marah-marah mulu, jodoh bakalan nggak akan datang sampe dunia hancur. Lyla sayang tante. Bye." Bisik gadis itu.
Gisa hanya terdiam sejenak sampai gadis itu benar-benar hilang dari hadapannya.
"Anjir!! Dia ngipnotis gue lagi. Bangke tu anak, Awas besok! Hhh."
---------------
An.
Hai!! Segini duluh prolognya yah... nanti panjangin lagi part selanjutnya. Vote plis kismin vote authornya 😖.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is(not) Right
Novela JuvenilTROUBLE MAKER SQUEL. Karena semua mempunyai jalannya masing-masing. Terkadang kita harus menutup diri, pura-pura tuli untuk tidak mendengar, dan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Apa yang kita lihat belum tentu semuanya be...