Notittle

6K 213 3
                                    



Seseorang berlari dengan tergesa-gesa di sepanjang koridor rumah sakit, mengumpat semua orang yang menghalanginya. Yang ada di otaknya untuk saat ini adalah sang istri Lea Alexander

Ed memelankan laju larinya disaat dia melihat Merry yang menangis terisak

"Merry ada apa?"tanya Ed pelan, dia melihat penampilan Merry yang sangat kacau dengan- tunggu, mengapa baju Merry ada bercak-bercak merah seperti darah?

"Merry mengapa baju mu seperti itu?"tanya Ed pelan,

'Tuhan tolong katakan tidak' batin Ed

"Nyonya...nyonya pendarahan tuan." kata Merry terisak
Seketika tubuh Ed membeku, Ed memejamkan matanya guna menetralkan perasaannya.
Apa yang dia takutkan terjadi,

Demi Tuhan, mengapa bisa terjadi!?

"Ceritakan!" Perintah Ed dingin
Merry mengambil napas dalam dan mulai menceritakanya
"Saya melihat nyonya sudah tidak sadarkan diri dengan keaadan seperti itu tuan,aku melihat cairan licin yang diinjak nyonya dan aku bersumpah bukan aku yang menaruh cairan itu tuan."kata Merry takut,

"Seseorang ternyata eh?!" Gumam Ed
demi Tuhan, siapa saja yang melakukan hal itu dan telah membahayakan istrinya, akan  mendapatkan sesuatu dari Ed. Orang tersebut salah memlih Ed sebagai lawannya.

Dengan cepat Ed mengambil iphonenya, dan menelfon seseorang. Hanya perlu beberapa detik sambungan itu terhubung,

"Cari orang itu jika sampai tidak ketemu ku pastikan ini adalah hari terakhirmu di dunia,"kata Ed kejam

Jika sampai terjadi apa-apa dengan Lea, Ed bersumpah akan membunuh orang tersebut dengan tangannya sendiri. Tak lamaa pintu ruangan itu berbuka, menampilkan seseorang dengan baju serba putih yang sedari tadi sudah ditunggu,

"Bagaimana keaadan nya dok?" dengan cepat Ed bertanya,
Dokter itu memandang Ed sebentar sebelum membuang nafas lelah

"Nyobya Lea tak apa untuk saat ini, benturan yang terjadi tidak berdampak luar biasa, mungkin jika nyonya tidak segera di bawa kemari salah satu diantara mereka harus ada yang di selamatkan,"penjelasan dokter mampu membuat Ed bernafas lega,
Setidak nya Lea dan anak nya tidak apa-apa

*****

"Bangun lah sayang hey aku menunggumu," Ed masih dengan setia menggenggap tangan Lea, menghafal setiap ruas jemari sang istri,sambil memandang wajah sang istri dengan sendu.

Pasalnya setelah kejadian itu Lea belum membuka matanya selama hampir dua hari, dan itu mampu membuat Ed frustasi setengah mati.

Ketakutan-ketakutan bersarang dikepala Ed. Bahkan, seharian kemarin dia mengamuk bagai orang kesetanan , tangan mungil di genggaman ed bergerak sedikit demi sedikit,

Ed memandang Lea dengan tidak sabar, perlahan-lahan mata cantik itu membuka sempurna, dengan bulu mata yang menghiasi kelopak matanya, menampilkan warna hijau jambrut yang sangat indah untuk dipandang.

"Ed," kata Lea lirih

Tak berbicara apa apa lagi Ed memeluk Lea dengan sangat erat,

"Aku takut aku takut," gumam Ed

Lea yang masih sangat lemah hanya membiarkan Ed memeluknya erat, Mengingat tentang kejadian itu dengan segera Lea berbicara histeris

"Ed, Ed bayiku! bayi kita oh tuhan tidak!!!" Lea menjerit kesetanan dengan tenang Ed memeluk Lea

"Sayang bayi kita selamat dia kuat," mendegar penjelasan itu Lea mampu bernafas lega, masih dengan isak tangisnya,

"Ed jika...Jika aku kehilangannya, aku lebih baik ikut dengannya," kata Lea serak

"Sayang dengar aku, tidak ada yang pergi dari ku tidak ada yg boleh," gunam Ed

Membayangkan Lea pergi dari dalam hidupnya adalah suatu mimpi buruk untuk dirinya

*******

Haiii ketemu lgii maaf ngaret dan feel nya ga daper baru plg dri jalan sehat jdi maaf kali ga nyambug di part ini

SWMP|| edward love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang