Ia masih menari di bawah hujan,
melompat-lompat kegirangan seperti anak kecil.
Di rentangkannya kedua tangannya dengan lebar.
Ia mengembangkan senyumannya ketika butir-butir air jatuh di atas kepalanya.
Kedua kelopak matanya terpejam.Dia begitu menikmatinya..
Satu pertanyaan besar timbul dalam diriku : kenapa dia bisa sangat menyukai hujan?
Dan ketika matanya menatap lurus padaku, bola matanya yang berwarna hitam pekat itu..
Membuat jantungku seperti berdetak kembali, seperti memberiku kehidupan baru. Rasa yang mati itu seperti hidup kembali..
Adrenalinku mengalir begitu cepat mengikuti derasnya gemuruh hujan.
Dan hatiku yang telah lama membeku, serasa hidup kembali..
--- To be continued
(Ini adalah tulisan pertamaku disini, terima kasih telah meluangkan waktumu membaca cerita ini. Vote dan commentnya ya😊)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salahnya Hujan (Completed)
Teen FictionAku hanya minta satu. Satu saja. Bisakah kamu melupakannya? Sekarang sudah ada aku. Menarilah saja denganku di bawah hujan ini. Jika kamu tidak bisa, maka aku akan lebih memilih untuk pergi. Pergi lebih baik, daripada aku harus terjebak dalam rasa i...