Enam

7.3K 552 3
                                    

Hari ini adalah hari rabu. Dan kelas kami akan mulai mengikuti ekskul atletik hari ini. Sebenarnya hari ini aku merasa sangat ngantuk. Bayangkan saja, semalam aku benar-benar tertidur nyenyak jam satu pagi. Itu semua gara-gara Lenia sialan yang menonton drama korea dari DVD yang ada di kamarku. Ia menonton drama doctors. Dan setiap detiknya aku mendengar jeritan histerisnya Lenia.

KIM RAE WON!!

JI SOO!!

Begitulah kira-kira. Aku sudah berusaha setengah mati untuk terlelap tidur, tapi tetap saja tidak bisa.

Maka dari itu sekarang akibatnya aku jadi ngantuk sekali.
Ekskul atletik di mulai setelah pulang sekolah, mulai dari jam dua siang sampai jam empat sore.

Setelah makan siang berdua dengan Renia di kantin, kini kami segera bergegas ke lapangan--yang sudah dipenuhi oleh cewek-cewek yang sedang bergosip cantik.

"Ahh.. Ferlo mana sih? Kok nggak muncul-muncul.."

"Moga-moga gue satu baris sama dia!"

Sayup-sayup aku mendengar Karina cs sedang membicarakan Ferlo--anak baru yang tidak pernah aku tampak wajahnya.

Gue udah lihat loh mukanya sih Ferlo. Emang ganteng banget dia. Ke lapangan yok Lita, lo juga harus lihat dia. Gue yakin lo pasti kelepek-kelepek sama dia.

Itulah yang di katakan oleh Renia padaku kemarin.

Arggh.. Males, lo aja sana. Gue mau tidur aja di kelas, lebih enak.

Aku berkata padanya seperti itu. Dan raut wajah Renia langsung berubah seperti kertas kusut. Dan aku sama sekali tidak perduli.

Dan tak lama kemudian, Pak Mardoni--selaku sebagai guru pengajar ekskul atletik menghampiri kami di lapangan. Dan mulai menyuruh kami semua untuk berbaris. Dan totalnya ada lima barisan yang terhias di lapangan pada siang hari ini. Aku berada di belakang Renia, kami berada pada barisan kedua. Kami baris sesuai dengan kelas kami masing-masing.

"Selamat siang semuanya, udah pada makan belum?" Pak Mardoni bertanya dengan tertawa pelan.

"Udah pak!" Jawab semua serentak--terkecuali aku yang hanya diam dan raut wajahku datar. Aku sudah sangat ngantuk sekali!

"Hmm.. Nggak nyangka banyak yang ikut atletik tahun ini. Yang mengejutkan bapak adalah tahun ini perempuan yang lumayan banyak. Kok bisa ya?" Tanyanya lagi.

"Karena ada cogan pak.." Jawab Ronie--ketua kelas kami. Dan semua langsung melihat ke arahnya. Sedangkan aku hanya menunduk lemas.

"Cogan?"

"Iya pak.. Cowok ganteng, siapa lagi kalau bukan aku." Jawab Ronie. Yang langsung di cibir semua orang.

"Idihh kepedean lo.."

"Ganteng dari Hongkong.."

"Eh Lita, lihat tuh Ferlo di barisan pertama ujung sana paling depan." Tiba-tiba Renia mencolek lenganku.

"Ahh.. Bukan urusan gue." Jawabku acuh tak acuh.

"Sudah, sudah.. Emm.. Dominic silahkan maju ke depan."

Mataku langsung melebar dan jantungku rasanya hampir lepas ketika nama itu di sebut. Dominic.

Berarti dia beneran ikut atletik? Aduh.. Semoga dia udah nggak inget sama aku lagi. Ya semoga aja.

Aku menahan napasku ketika terdengar langkah-langkah kaki dari belakang. Itu pasti dia! Sedari tadi aku tidak melihatnya, apa karena tadi terlalu ngantuk? Memang aku tadi tidak memperhatikan orang-orang yang ada di lapangan. Karena ngantuk!

"Iya pak." Dan ketika kudengar suaranya, aku berusaha untuk tetap tenang. Dan aku sama sekali tidak berani melihatnya yang kini sedang berada di sebelah Pak Mardoni.

"Mulai sekarang kamu yang bertugas mengisi absensi ekskul atletik ini ya. Tolong kamu panggil nama-nama ini, lihat siapa saja yang hadir."

Selagi ia memanggil nama-nama dari kelasnya terlebih dahulu. Detik demi detik aku semakin saja mengantuk. Aku menguap satu dua kali dengan lebar.

"Ngantuk lagi lo?" Tanya Renia, ia berbalik melirikku.

"Em." Aku mengangguk kecil. Dan memejamkan mataku sejenak. Pasti namaku masih lama di panggil. Lebih baik aku tutup mata dan menunduk seperti ini sebentar. Kan tidak ada salahnya. Siapa tahu nanti aku tidak ngantuk lagi.

To be continued
Haii! Aku updatenya cepet kan hehe.
Hayoo jangan sampai Julita tertidur haha. Kalian pernah nggak sih kayak Julita tutup mata dan menunduk sebentar waktu baris di lapangan? Kalau aku sih pernah #cumabilangaja 😄

Kalau kamu tertarik sama kisah ini, silahkan add to library😊
Vote dan commentnya ya😊
Thankyouu

Seeyouu

Bukan Salahnya Hujan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang