Epilog

12.1K 664 27
                                    

"Kamu kok lama banget sih?!" Omel Julita dengan kesal.

Seharusnya mereka dinner malam ini pukul 7. Akan tetapi gara-gara Dominic telat, jadinya mereka baru mau jalan pukul 8.

"Sori deh sayang, aku tadi ketiduran." Ucap Dominic.

"Nggak tau ah! Kita putus aja deh! Capek aku liat kamu!" Julita bersikap acuh tak acuh.

"Jangan gitu dong. Kok minta putus sih?" Bujuk Dominic. Dan dengan tiba-tiba cowok itu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Ngapain berhenti?" Tanya Julita bingung.

"Sebenarnya aku terlambat datang, karena beli ini dulu tadi."

Dominic dengan cepat mengambil sebuah buket bunga mawar dari jok belakang mobil.

Matanya Julita pun langsung terbelalak lebar.

Bunga mawar?! Itu kan bunga kesukannya!

"Mawar?!" Tanya Julita antusias.

"Iya."

"Makasih ya sayang." Julita tersenyum simpul.

"Nggak jadi putus kan kita?" Tanya Dominic.

"Emm.. Gimana ya?" Goda Julita sambil tersenyum jail.

"Pokoknya aku nggak mau putus. Titik!" Dominic berkata dengan tegas.

Julita pun tertawa dan merasa gemas dengan pacarnya itu. Di cium pipinya Dominic itu.

"Kamu ya nyosor aja!"

"Biarin!"

Begitulah kesehariannya mereka berdua. Bertengkar dalam suatu hubungan itu sudah biasa.

Dan untuk mempertahankan suatu hubungan itu lebih susah daripada mendapatkannya.

Dan jika memang kau benar-benar mencintainya, maka kamu akan selalu bersamanya, meskipun ada banyak rintangan yang menghadang.

End.

Yeay! Inilah akhirnya Bukan Salahnya Hujan. Terima kasih buat semuanya yang udah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, dan yang udah ngikutin cerita ini sampai akhir.

Dan terima kasih juga buat yang udah vote dan comment.

Thankyouu✌

Bukan Salahnya Hujan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang