6

8.4K 747 7
                                    

Setelah pesta berakhir semua orang yang datang pulang ke rumah mereka masing masing.

Eun Woo sampai di rumah. Ia pulang dengan menaiki TAXI.

"Kau sudah pulang sayang?" tanya Nyonya Park/Ibu Eun Woo ketika melihat putri nya baru saja sampai rumah.

"Ne eomma"jawab Eun Woo mencoba tersenyum sebaik mungkin agar eomma nya tidak khawatir.

"Ahh, kalau begitu beristirahatlah. Besok kau akan berangkat sekolah bukan?" kata Nyonya Park sambil mengacak surai hitam kecoklatan anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Ne eomma. Selamat malam eomma" setelah menjawab kata kata Nyonya Park, Eun Woo berjalan menuju kamarnya.

Ketika sampai dikamar, Eun Woo langsung menjatuhkan tubuh nya di atas kasur. Ia merasa lelah sekali hari ini. Beberapa menit kemudian Eun Woo tertidur dengan masih menggunakan gaun.

***

Eun Woo bangun pukul 5 pagi. Ia bersyukur karena tidak terlambat bangun.

Saat hendak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, tanpa sengaja Eun Woo mendengar percakapan eomma nya saat sedang menerima panggilan dengan seseorang.

"Tapi saya yakin telah melakukan semuanya dengan baik Pak."

" ... "

"Hhhh... Baiklah saya mengerti."

"Apa yang harus aku lakukan." kata eomma Eun Woo yang belum menyadari keberadaan Eun Woo.

Nyonya Park menghela napas lagi sebelum Ia berbalik.

Saat Nyonya Park ingin berbalik, Eun Woo langsung berpura pura tidak mendengar apa apa dan tidak terjadi apa apa.

"Pagi eomma" kata Eun Woo dengan nada ceria.

"Pagi sayang. Apa tidur mu nyenyak semalam?" kata Nyonya Park mencoba terlihat seperti biasa.

"Tentu." jawab Eun Woo masih dengan nada dan wajah yang ceria.

Pagi ini, Eun Woo berjalan kaki sendiri ke sekolah. Karena sepertinya kedua temannya akan terlambat karena acara malam kemarin.

Eun Woo masih memikirkan tentang apa yang telah menimpa eomma nya. Dan akhirnya Eun Woo memutuskan untuk menghubungi Tuan Ahn.

Tuan Ahn adalah atasan Nyonya Park. Tapi Tuan Ahn sudah menganggap Eun Woo sebagai putrinya sendiri.

"Yeobseyo. Ajhussi." sapa Eun Woo ramah ketika telfon nya di angkat.

"Ne. Wae Eun Woo-ya."

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?"

"Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan sayang?"

"Apa eomma memiliki masalah di perusahaan?"

"Memangnya ada apa? Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku hanya khawatir pada eomma, Paman. Tolong beritahu aku apa yang sebenarnya telah terjadi pada eomma?"

"Huhh" terdengar helaan nafas di ujung telfon sana, "Eomma mu di tuduh melakukan pemalsuan data keuangan perusahaan." lanjut nya.

"Eomma bukan orang seperti itu Paman."

"Paman tahu. Sekarang Paman sedang menyelidikinya."

"Apa ada yang bisa aku lakukan Paman?"

"Tidak. Kau tidak perlu melakukan apapun. Biar Paman yang mengurus semuanya. Paman yakin Ibu mu tidak melakukan itu. Paman akan melakukan apapun agar tuduhan itu terlepas dari Ibu mu. Meskipun Paman harus membuat keluarga Oh yang melepas tuduhan itu. Kau tidak perlu khawatir."

"Baik Paman. Terima kasih banyak"

Eun Woo mengakhiri panggilannya setelah mengucapkan terimakasih pada Paman Ahn. Ia terlihat sangat sedih karena tidak bisa membantu eomma nya.
Eun Woo berfikir sepanjang jalan menuju sekolah. Tunggu, dia mengingat kalimat Paman Ahn. 'Meskipun harus membuat keluarga Oh yang melepaskan tuduhan itu.'

Eun Woo langsung mempunyai ide. Eun Woo pun melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.





Gimana nihh??udah chapter 6 aja
Maaf yaa kalo kurang panjang wkwkk
Komentar jangan lupa yaa

Thanks^^

Annyeong^^

Bad Boy [Sehun ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang