7

8.2K 726 20
                                    

Seperti biasa ketika telah sampai di sekolah Sehun langsung duduk dikursinya yang letaknya di paling belakang pojok kanan lalu memejamkan matanya.

***

Saat ini kelas 2 sedang berganti pakaian olahraga.

"Ya Tuhan. Aku lupa membawa pakaian olahraga ku." ucap Eun Woo yang merasa bodoh karena lupa membawa pakaian olahraga nya.

"Heyy. Ada apa Eun Woo-ya?" tanya Soo Kyung ketika melihat teman nya yang seperti sedang kebingungan.

"Aku lupa membawa seragam olahraga ku. Bagaimana ini?" Eun Woo mulai panik karena jam pelajaran olahraga sebentar lagi dimulai.

"Aku punya seragam cadangan." kata Soo Kyung dengan senyum lebar.

***

"YAKK!! Kenapa bajunya kecil sekali?" kata Eun Woo kesal karena Soo Kyung memberikan nya seragam yang sangat sangat pass di tubuhnya bahkan dapat di katakan ketat itu.

"Itu pass sekali dengan tubuh mu. Kau seharusnya berterimakasih padaku." kata Soo Kyung tak kalah kesal.

Eun Woo hanya bisa menghela nafas.

"Ayoo" ajak Soo Kyung.

"Kau duluan saja. Aku akan menyusul." kata Eun Woo.

Soo Kyung hanya mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Eun Woo.

***

Jam pelajaran pertama kelas 3 adalah pengelolaan administrasi. 5 menit sebelum bel jam pelajaran pertama dimulai Sehun sengaja keluar karena Ia sedang malas mengikuti pelajaran. Sehun akhirnya memutuskan untuk ke rooftop sekolah.

Eun Woo terus saja memikirkan Ibunya. Saat Eun Woo ingin menyusul teman sekelas nya di ruang olahraga tiba tiba tanpa sengaja Eun Woo melihat Sehun berjalan kearah tangga menuju rooftop. Eun Woo kembali teringat dengan ide yang sempat melintas dalam pikiran nya untuk melepas tuduhan pada Ibunya.

Ya, Eun Woo berfikir untuk meminta bantuan pada Oh Sehun. Karena Sehun berasal dari keluarga Oh, itu yang diketahui oleh Eun Woo.

Eun Woo mengikuti Sehun sampai rooftop.

"Apa yang kau inginkan?" kata Sehun dengan nada dingin ketika tahu bahwa ada yang mengikuti nya.

"Aku ingin meminta bantuan mu Oh Sehun." kata Eun Woo tanpa ragu.

Sungguh, Eun Woo belum mengenal Sehun sama sekali.

Sehun hanya melihat kearah Eun Woo tanpa berniat untuk menjawab kalimat Eun Woo.

"Apa kau bisa menghilangkan tuduhan pada eomma ku? Eomma ku dituduh memalsukan..."

"Bukankah kau wanita yang ku cium tadi malam?" belum sempat Eun Woo menjelaskan kalimat nya tiba tiba Sehun menanyakan hal yang bahkan tidak akan pernah mau Eun Woo ingat.

"A .. A .. Aku" jawab Eun Woo gugup.

"Aku akan membantu mu setelah kau melakukan sesuatu untukku." kata Sehun penuh syarat seraya menyunggingkan senyum miring.

"Benarkah? Apa itu? Aku akan melakukan apapun asal kau mau membantuku." jawab Eun Woo dengan mata berbinar dan senyum yang cukup lebar.

"Mari kita lanjutkan kegiatan kita kemarin malam?" kata Sehun datar tapi mampu membuat Eun Woo diam seribu bahasa.

"Baiklah aku menganggap kediaman mu sebagai jawaban IYA" kata Sehun.

Tanpa pikir panjang, Sehun langsung berjalan mendekat ke arah Eun Woo lalu menarik tangan Eun Woo sehingga tubuh mereka terbentur lalu Sehun mulai menempelkan bibir nya pada bibir Eun Woo. Eun Woo yang masih syok dengan syarat yang Sehun ajukan hanya diam. Tapi Eun Woo benar benar diam saat tangan Sehun sudah menyentuh permukaan kulit perutnya. Sehun sudah menceloskan tangannya di baju olahraga yang Eun Woo kenakan.

Eun Woo tidak dapat berfikir lagi. Mungkin inilah satu satu nya cara agar ibu nya bisa bebas dari tuduhan itu. Sehun yang merasa bahwa Eun Woo tidak melakukan pergerakan apapun langsung memperdalam ciumannya dengan cara menekan tengkuk Eun Woo. Eun Woo sudah mulai kehabisan nafas. Terlebih lagi tangan Sehun yang mulai naik ke dada Eun Woo yang masih di tutupi bra. Sebenarnya Sehun hanya ingin melihat bagaimana reaksi Eun Woo. Tapi Eun Woo tidak memberikan reaksi apapun kecuali nafasnya yang mulai dirasa Sehun sudah hampir habis. Akhirnya setelah beberapa menit Sehun mengakhiri kegiatannya. Setelah Sehun melepaskan tautan mereka Eun Woo langsung menghirup udara sebanyak mungkin. Sialnya bagi Sehun Eun Woo sangat menggoda saat sedang meraup oksigen terlebih pakaian Eun Woo yang sangat pass di tubuhnya membuat Sehun harus dengan sangat keras menahan nafsunya. Sehun pun memalingkan pandangan nya dari Eun Woo.

"Siapa nama mu?" kata Sehun dengan nada senormal mungkin.

"Park Eun Woo." jawab Eun Woo dengan gugup.

"Apa hal yang ingin kau sampaikan?" tanya Sehun.

Eun Woo sebisa mungkin menjawab
"Tolong bebaskan Ibu ku dari tuduhan itu. Ibu ku dituduh memalsukan data keuangan perusahaan S&C. Aku tau Ibu ku tidak akan melakukan hal itu."

"Aku akan membebaskan Ibumu dari tuduhan itu." kata Sehun dan Sehun pun langsung pergi meninggalkan Eun Woo.

Setelah Sehun sudah tidak terlihat lagi, Eun Woo langsung terduduk seolah olah kaki nya sudah mati rasa dan tidak bisa digerakkan lagi.





Chapter 7 udh selesai^^
Gue gatau sihh ini End nya sampe chapter berapa
Tapi tetep tunggu cerita ini sampe End yahh

Thanks^^

Annyeong^^

Bad Boy [Sehun ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang