[20:00]
Setelah selesai makan.
"Eh udah yuk, kita ke ygs aja gmna?" tanya ismi.
"Hayu ajasih terserah, cowo-cowonya mau apa engga?" jawab isti.
"Eh anak-anak cewe mau pada ke ygs. Gmna mau ga?"
"Ngapain ke ygs? Anak-anak cowo udh pada mau main dulu." jawab zidan.
"Main kemana emang? Yaudah lah pulang ajalah." jawabku.
Sementara itu, bulan tengah sibuk mengecek motornya.
"Lan kenapa motornya?" tanya izal kepada bulan.
"Ngga, ngecek doang tdkan belum selesai di bengkelnya jd takut knpa-knpa dijalannya" jawab bulan.
"Yaudah si senja suruh sm irfan aja. Kan kalo sendiri jadi ga terlalu takut kenapa-kenapa dijalannya."
"Eh gausah udah ngga apa-apa. Senja sama aku aja. Nanti pelan-pelan aja dijalannya ya bilangin ke anak-anak."
"Oh yaudah deh kalo gitu."
Ketika dijalan kebetulan jalanan memang lagi sepi. Tiba-tiba Rizky yang saat itu dibonceng Andriansyah jail kepadaku dan bulan. Tanganku ditarik supaya aku memeluk bulan.
"Ih rizky apaan sih?" tanyaku kesal kepada rizky.
"Ciee senja modustuh ke bulan."
"Lah modus apaan? Orang kamu yang narik tangan aku."
"Ciee bulan senja PJ donggg"
Bulan hanya terdiam mendengar perkataan rizky dan andriansyah.
Sementara itu aku sibuk mengelak perkataan rizky dan andriansyah. Kenapa? Agar bulan tidak tau jika aku menyukai dia.
Namun entah kenapa bibirku seperti bergerak sendiri dan berkata..
"Ih apaan sih rizky. Percuma ya mau di gimana-manain juga ga akan pernah ngerubah kita. Aku sama bulan."
Sikap Bulan langsung berubah, aku menyadari itu. Batinku berkata,
"Bulan kamu kenapa? Bulan maaf. Bulan jangan percaya perkataanku tadi. Bulan sebenarnya aku sangat menyukaimu bulan. Sungguh. Aku hanya takut mengatakaannya."
Ingin sekali aku berkata kepada bulan seperti itu. Tapi apa daya bibirku hanya terdiam saja.
Ditengah perjalaan yang kurasa menjadi canggung ini tiba-tiba bulan berbicara..
"Sen mau ikut main ga?"
"Main kemana? Terserah ayo aja. Akukan pulangnya sm kamu."
"Eh tapi jangandeh soalnya pasti sampe malem."
"Oh gitu, yaudah kamu main aja. Nanti aku bisa minta jemput."
"Yee jangan dong. Masa kamu dateng sm aku, pulangnya ga sama akusih."
"Lah ngga apa-apa kali santai aja."
"Udah nnti aku anterin km pulang ya. Tp kita ke kost an andriansyah dulu."
"Oh yaudah ayo terserah kamu aja."
Sesampainya di kost an andriansyah..
"Andri pinjem motor ya mau nganterin senja pulang." tanya bulan kepada andri.
"Iya lan" jawab andri.
Aku terdiam sejenak. Banyak sekali perkataan yang ini ku tanyakan kepada bulan.
-bulan kenapa kamu gini?
-bulan kok kamu kaya niat banget nganterin aku pulang?
-gabiasanya bulan sebaik ini
-biasanya bulan nolak kalo aku minta nebeng pulang
-bulan kenapa ya?Yasudahlah, seperti biasa. Bibirku selalu terkunci rapat jika berada disamping bulan.
"Heh ayo cepetan naik. Malah ngelamun" kata bulan yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"Eh iyaiya."
"Bulan mau kemana?" tanya fani.
"Ini nih nganterin anak tikus."
"Eh enak aja anak tikus."
"Hahaha becanda senja."
Aku merasa. Malam ini bulan berbeda. Entahlah, mungkin perasaanku saja. Dan seperti biasa jika sedang berdua seperti ini kami hanya terdiam. Seperti seseorang yang baru saja kenal hanya dalam beberapa menit.
"Bulan pelan-pelan aja ya. Aku takut"
"Hmm" jawab bulan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersama Bulan
RomanceSebenernya cinta sesungguhnya itu apasih? Apakah ketika kita benar-benar menyukai seseorang sejak lama tapi kita tak berani mengungkapkannya? Atau ketika ada seseorang yang masuk kedalam hidup kita, lalu ia membuat kita penasaran setengah mati dan m...