Cerita SMA senja [13]

543 15 0
                                    

Pagi ini seperti biasa aku selalu berdoa yang terbaik untuk aku, keluargaku dan kamu.

Aku selalu berharap ketika nanti aku ngebuka mata aku yang pertama kali aku lihat senyuman manis dari mamah, pelukan hangat dari ayah, ejekan manja dari adik dan notif ucapan selamat pagi dari kamu, bulan. Hehehe sederhana bukan?

"Mah doain aku ya. Biar aku disekolahnya lancar. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Iya teh, mamah pasti doain. Hati-hati ya jangan ngebut." Pelukan ini, pelukan hangat yang selalu aku rindukan tiap detik. Pelukan murni dari seorang bidadari yang selalu aku harap ia bisa menemaniku hingga akhir hayatku.

***

Hmm seperti biasa, suasana jalanan yang cukup lancar. Dan aku selalu membenci ketika berhadapan dengan mobil truk, kenapa? Karena parfumku yang sudah aku semprotkan ke seluruh tubuhku percuma bila asap mobil truk itu ada. Hahaha jadi usahaku agar tercium wangi di dekat dia sia-sia saja bukan?

Sampe juga di parkiran. Yap! Parkiran sekolah tapi bayar ya cuma satu-satunya yaitu sekolahanku. Hahaha
Tapi sebentar lagi aku pasti akan merindukan semua ini. Rebutan tempat parkir sama murid lain lah, ngantri bayar parkirlah, sampe sengaja dateng siang biar parkirnya sebelah doi hehehe

"Sial! Udah jam 06:45 pasti udah mulai nih baca nya" kesalku dalam hati.

Akupun lari tergesa-gesa ke kelas yang lumayan jauh dari kelasku. Namun tiba-tiba..
*brukk*
"Eh maaf ya maaf"
"Eh iya ngga apa-apa"
"Kamu senja kan? Anak Mipa 2?"
"Eheheh iya kok tau?"
"Taudong. Eh kenalin nama aku Rio anak Ips 4. Kan tak kenal maka tak sayang katanya haha"
"Yee hahah iyaiya hai rio. Duh maaf ya nanti kita lanjut lagi aja ngobrolnya aku buru-buru nih."
"Eh senja bentar."
"Iya apa?"
"Jangan selalu jadi hujan dimalam hari ya. Terus turun kebumi meski tak menjanjikan pelangi."

Tak sempat aku menjawab riopun langsung pergi dengan memberikan senyuman beserta lesung pipit yang sangat manis menurutku.

***

"Sial! Kenapa aku jadi mikirin cowo yang tadi sih. Dia siapasih? Anak baru? Kok aku baru liat ya. Ah udah udah senja fokus fokus. Lupain. Dia cuma orang iseng aja kok. Lupain pokonya lupain!"

Tiba-tiba melda menepuk tanganku dengan keras. Sontak membuatku terkejut.

"Mel ih ngapain sih? Asli aku kaget loh. Kenapa-kenapa?"

"Heh yang harusnya nanya itu aku. Kamu kenapasih? Ngelamun aja daritadi."

"Engga aku tadi kefikiran cowo yang tadi ketemu di parkiran." ups seperti biasa mulutku emang tak pernah bisa menjaga sesuatu yang harusnya tak ku bicarakan.

"Cowo? Siapa? Ciee senja udah moveon nih dari bulan? Ciee"

"Eh apaansih. Engga orang baru kenal tadi kok. Benerdeh."

***

Dingdong.. Dingdong.. Bel pulang pun berbunyi

"Eh besok kita libur kan?" tanyaku pada melda

"Iyalah libur. Nanti senin kan kita lebaran idul adha."

"Liburnya sampai hari apasih?"

"Pokonya kita libur dari hari jumat sampe hari sabtu. Rencana lebaran dimana sen?"

"Aku mau ke jakarta nih. Lebaran di sana."

"Oh yaudah. Eh aku duluan ya mau kumpul osis dulu."

"Oh Iyasok mel."

•••
"Elah jalan ke parkiran sendirian udah kaya jomblo aja. Eh iyalupa akukan jomblo hahaha"

"Eh senja. Ketemu lagi yah. Emang kalo jodoh mah ga kemana" ucap rio padaku.

"Hahah apaansih. Iyaiya kamu mau ke parkiran juga?"

"Iyanih. Kamu sendirian aja? Pacar kamu mana?"

"Gausah ngejek deh. Akukan jomblo hahaha"

"Wah serius?"

"Iya rio haha"

"berarti aku ada kesempatan dong hehe"

"Ha apaan sih haha"

"Hehe engga duluan yah. Sampai ketemu pas senja sore nanti ya. Aku harap senja sore ini cantik kaya kamu. Dah"

Riopun meninggalku dengan perasaanku yang berubah menjadi bingung, mukaku berubah menjadi merah jambu. Aku tersipu, bingung, kesal, namun ia mampu mebuatku tak henti-hentinya tersenyum karena kejadian tadi.

Senja Bersama BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang