"Apakah hari esok kan berbeda?... kumohon jangan ambil dia..." (suijin)
"kumohon jangan ambil hime dari kami..." (karura dan natsu)
"Rei... kumohon jangan pergi..."(hikou-shougun)
"Ryuu-hime... hamba tidak rela kau pergi..."(akiyama)
"putriku... kumohon bukalah matamu..."(kaisar ryuu)
"Ini pasti hanya lelucon kan?.."(ratu wei)
"Kau pasti bercanda jika hime telah wafat..."(yoone)
"dasar racun sialan.... "(para tabib)
"Aku mengutuk siapapun yg berani membuat nyawa hime terenggut.."(Fuushin-shougun)
"Dasar i*lis, akan kubunuh kau, tetapi jika aku tau dirimu saja... jika tidak... hnm..."(Takashi-shougun)
"Kami-sama.... jangan bermain-main seperti ini... kau boleh memberiku hukuman, tapi jangan untuk hime kami..."(Akiru-shougun)
Mungkin seperti itu doa, harapan serta lirihan hati mereka. Mereka sungguh kehilangan. Wajah kirei sungguh tenang, setenang hatinya. Keadaan sungguh mengharukan.
~
ini adalah upacara dimana kirei akan dikubur. Semuanya menangis. Saat Ratu wei ingin sekali melihat wajah putrinya untuk kesekian kalinya, Kaisar ryuu harus melarangnya walaupun terpaksa, karena itu adalah tradisi. dimana Seseorang yg telah meninggal dan petinya telah ditutup, tak boleh dibuka kembali. Apalagi orang yg akan melihatnya menangis, karena katanya jasadnya juga akan ikut menangis.
"Putriku....."lirih sang ibunda. ia tak rela melihat putrinya terpisah darinya. ya, putri semata wayangnya yg dulu sangatlah imut-imut, dan juga pintar. Semua harus dijalani meski itu sangatlah menyakitkan. Manik Indah bak teratai merah itu kini sudah tertutup rapat didalam peti.
Upacara dilakukan secara tradisional. Semua telah meninggalkan makam yangmulia putri. Semua telah sampai diistana. dengan pikiran dan sifat masing-masing. Ini sungguh hari yg menyedihkan. dan hari ini sebelumnya tak pernah kaisar ryuu pikirkan.
Keamanan ditingkatkan 2 kali lipat dari sebelum kirei meninggal. Karena mata² bilang, ada banyak sekali tentara yg menunggu diperbatasan. Dan tentara itu sudah pasti musuh.
***
"Aku yakin kau masih hidup... aku yakin...." Guman suijin berkali-kali. Ia terus mencari kirei selama 1 tahun lamanya. dan meninggalkan kerajaan sementara waktu.
"Kami-sama.... Jikalau kau mengambilnya... kau harus kembalikan lagi..."Ujar suijin yg kesekian kalinya. Entah sudah tak waras atau apa... ia menjadi seperti ini.
Dipenghujung pasar terdapat sebuah kuil dewi alam. Kuil itu amat sangat terawat. Tidak tau ada angin apa, suijin melangkah masuk kedalam, tak lupa menanggalkan sendalnya.
ia berlutut dihadapan sang dewi. Dan memohon untuk mengembalikan kirei. Sampai akhirnya sebuah bunga mawar merah terjatuh dihadapannya. suijin mengambilnya lalu menghirupnya.
Kemudian... ia melirik kearah kanan. Lalu kepalanya ikut menengok saat melihat seorang gadis yg sedang memuja dewi alam. saat si gadis selesai, ia berdiri dan melangkah keluar. Suijin mengikutinya.
Rambut panjang yg dikepang satu dengan renggang. poni samping yg cukup tebal dan panjang. Manik merah bagaikan permata ruby. Seakan mengingatkannya kepada kirei.
Gadis itu kini sedang memetik bunga ditaman. Sepertinya gadis itu sadar akan kehadiran seseorang dibelakangnya. ia pun berbalik, manik safir dan ruby bertemu. keduanya.sama² kaget. dan memalingkan wajah masing-masing.
Saat suijin hendak menatap gadis itu kembali. Gadis itu sudah tidak ada lagi ditempat yg tadi.
"Suijin.... fokus.... mungkin hanya bayangan... dan yg kau cari adalah nyata...."gumannya pada diri sendiri, ia meneruskan perjalanannya seorang diri.
Pucuk di cinta
ulam pun tiba..Ia bertemu lagi dengan gadis itu secara tidak langsung. mereka saling bertatapan satu sama lain. Ruby yg tak pernah suijin tatap selama setahun itu kini bisa ia lihat lagi dengan penuh seksama.
Sigadis seperti kebingungan akan sikap orang yg ada didepannya. Saat ingin melangkah pergi, tangan gadis itu ditarik suijin.
"kau.... kirei-hime?..."Tanya suijin kepada sang gadis dengan penuh harap.
Tapi, sang gadis menggelengkan kepalanya. Mata suijin kembali sendu. Ia kira gadis ini adalah kirei.
"nona.... Kau mengingatkanku akan temanku yg tiada setahun lalu.... tapi.... maukah kau ikut denganku keistana dan menjadi gambaran atas dirinya?" Tanya suijin yg mulai tidak waras. Bagaimana tidak, suijin bahkan belum tau nama gadis itu. Belum tau dimana ia tinggal. siapa orang tuanya. kan bahaya, kali aja musuh.
Genggaman tangan suijin dihempaskan oleh gadis itu.
"Siapa kau... jangan berlaga sok kenal kepada ku... aku tidak tau siapa dirimu...tuan...."Ucap sang gadis. Tetapi melihat kesedihan yg terlihat dimata suijin, gadis itu merasa iba."Aku suijin.... kaisar dari kerajaan He... maaf telah lancang pada mu nona.. karena kau mengingatkanku akan temanku yg telah tiada..."Jawab suijin dengan lirih. Mata gadis itu terbelalak, ia pun berlutut dan memberikan salam.
"maafkan hamba yangmulia.... hamba tidak bisa mengenali anda... dan nama saya adalah reina...." balas gadis yg bernama reina itu.
'Kirei dan Reina.... kenapa harus sama... ini sebuah kebetulan atau sudah takdir?' batin suijin begitu
"berdirilah nona.... jangan membuat keadaanku semakin mencolok...." perintah suijin. Gadis itu berdiri tapi, kepalanya menunduk.
"adahkan kepalamu... " lanjutnya. reina pun mengadahkan kepalanya..
'asal kau tau... bahwa kirei hanya berpura-pura mati dan... disinilah aku sekarang.... ' Batin reina yg ternyata adalah kirei.
mereka berduapun berjalan, sambil bercerita layaknya teman dekat.
"Kau mau mengajakku kemana yangmulia?" Tanya kirei.
"Aku akan mengajakmu keistana ryuu... Aku ingin kau bertemu dengan kedua orang tua hime... agar kau bisa sedikit menghilangkan kerinduan yg ada dibenak mereka selama ini... karena kau sangatlah mirip dengannya...." Ujar suijin. kirei mengangguk mengerti. tatapan gadis itu juga menjadi sendu.
Tak lama kemudian, Mereka berdua sampai digerbang utama. Salah satu prajurit mengintip ke lubang pintu agar tau siapa yg datang. prajurit itu sedikit tersentak, ia mengedipkan matanya berkali-kali dan pada akhirnya ia berteriak 'hime kembali...'
semua yg mendengarpun berjejer rapih didepan gerbang untuk menyambut hime mereka... walau seperti mimpi bagi mereka, tapi... tidak ada salahnya melihat, apakah benar hime kembali?
TBC..
oke para readers... tenang... hime hanya menipu kalian... dan yg ada dipeti itu hanyalah 2 tumpuk guling.... hahahaha....

KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of gods and goddesses
FantasíaIni adalah kisah dewa dan dewi yaitu Dewa Langit dan Dewi Alam Saat sang dewi duduk termenung dihutan Tanpa disadari ada Panah yg menancap di punggungnya, tepatnya diJantungnya Ternyata yg memanahnya adalah Sang Dewa Langit. "Dewi?, Maafkan saya...