Mengukir masa lalu

5.2K 354 13
                                    

Part Bonus!!!

Malam semakin larut, kirei tetap setia menunggu jendralnya. ia masih terdiam dibalkon istana, melihat pemandangan bintang yg bertabur dilangit malam.

"Hime? kau tidak tidur? kau ini masih sakit..." Peringat seseorang. Suaranya dapat kirei ketahui, ya... suara yg dinanti-nantinya.Hikou.

"kau dari mana saja?" Tanya balik kirei. Ia bahkan tidak mau menjawab pertanyaan yg dilontarkan jendralnya itu. Sang jendral menghela nafas, dan berdiri disamping kirei. Ia juga melihat kemana yg kirei lihat. Istana yg sangat ramai.

"Maafkan aku, aku Harus menjaga pertahanan dibarat, dan menggeledah semua dayang yg ada diistana, bersama dengan jendral lainnya..."Jawab hikou, Kirei mengangguk mengerti. Ini pasti karena ada orang yg meracuninya tadi sewaktu ia makan siang.

"Oh ya, kau sudah makan?" Tanya hikou, Kirei menggeleng.. Hikou menghela nafas kesekian kalinya.

"kenapa?"

"Selera makanku hilang... "Jawab kirei. Ia sudah tidak mau makan. Karena kejadian tadi siang.

"kalau begitu kau harus tidur... kau ingin tidur disini?.."

"tentu saja aku akan tidur disini, aku malas kembali keIstana Amethyst yg harus melewati Danau, Taman megah, lorong, Danau lagi, lalu Istana Topaz dan peridot, sehabis itu Danau lagi, lorong, Taman, dan akhirnya istana Amethyst, dan satu lagi aku ini sudah tertidur lama sekali, aku juga belum mengantuk..."Oceh kirei, hikou tertawa pelan, tetapi mampu membuat kirei melihat deretan gigi rapihnya, garis merahpun muncul dipipinya.

"haahaha.... baiklah... Aku tau jarak antara istana Aquamarine dengan Istana Amethyst lumayan jauh, tapi jika kau mau aku bisa menggendongmu sampai ke istana Amethyst..."Ucap jendralnya,,

Blushes..

Kirei memerah hebat..

"Lihatlah... kau begitu manis jika seperti itu..." Puji hikou, kirei menunduk sambil tersenyum.

"kou... bila ku pergi, apa kau akan menangis?" Tanya kirei yg sudah bisa mengontrol hatinya.

"Tidak.." Jawab hikou santai, kirei sedikit tertunduk

"kenapa?.." Tanyanya kecewa. Hikou menghela nafas. dan menatap kirei sendu.

"Aku takkan menangis jika kau pergi meninggalkanku rei, tp aku akan membencimu karena berani meninggalkanku,... Rei, jangan berkata seperti itu lagi... kau harus tetap hidup dan berada disampingku..."jelas hikou, kirei memeluk hikou senang... ia senang akan jawabannya.

***

"Biarkan aku mengetahui hasil kerja kalian semua, Fuushin-shougun mulai dari mu.." Perintah kaisar Ryuu.

"Pertahanan diTimur terkendali yg mulia, Para dayang dan kasim diistana Amethyst tidak ada yg mencurigakan, Mereka semua tidak ada yg memiliki racun itu. Bahkan semua makanan yg disajikan diistana Amethyst telah dicicipi dan hasilnya tidak ada makanan yg diracun..." Jelas Jendral Fuushin, Kaisar ryuu mengangguk

selanjutnya adalah Jendral Hikou
"Pertahanan diBarat terkendali sempurna, Para dayang, kasim dan sebagainya telah digeledah, dan hasilnya nihil. Makanan yg disajikan diistana Aquamarine juga tidak ada yg diracun yg mulia, saya curiga bahwa musuh telah melenyapkan racunnya, setelah kita mendengar bahwa Ryuu-Hime diracun..." Jelas Hikou, Kaisar ryuu mengangguk.

'Mereka takkan pernah menemukan botol ataupun racun itu, karena... aku telah melenyapkannya...'

***

"Racun itu sudah dimasukkan tanpa sepengetahuan siapapun, botolnyapun sudah saya musnahkan hime..." Ucap seorang Lelaki, kalian pasti sudah mengetahuinya kan? ya.. ia hikou, si lelaki berwajah dua

The love story of gods and goddessesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang