Musim panas yg sangat terik dan menyengat, membuat siapapun yg merasakannya pasti kepanasan, dan selalu ingin berada dalam air yg dingin dan sejuk.
Begitu juga dengan putri yg satu ini. Yoone.
Dia begitu kepanasan, sampai-sampai ia rela berendam selama lebih dari 2 jam disungai dekat istana."huuhh...dinginnya...."Gumannya berkali-kali. Beberapa menit kemudianpun ia mulai terasa kedinginan. Yoone akhirnya naik ke dasar . Kimononya basah kuyup. Ia menghampiri kedua dayang cantiknya itu.
"Hime... kau sudah selesai?" panggil Gadis muda bermata giok itu. Kanna.
"Ya.. sudah, aku sudah kedinginan..." Jawab Yoone yg sudah mulai menggigil."ini handuk dan yukatanya, hime..." Ucap Rin dengan menyodorkan sebuah handuk dan yukata berwarna Merah muda.
"Arigatō Rin..."Balasnya Yoone dengan senang akan pengabdian kedua pelayannya ini.
Yoone mendongak keatas dengan wajah murung
'dia hanyalah milikku, ingatlah... milikku...'***
"semakin kemari, semuanya terasa berbeda... Aku belum menemukan siapa yoone dan Kirei,, ataupun aku masih tak tahu harus memilih siapa..."Ucapnya pelan
"ck... kenapa gulungannya begitu banyak??..."Desahnya frustasi melihat tumpukan gulungan yg bisa dibilang memenuhi seisi pendopo istana Lotus.
Suijin telah membalas surat yg ditujukan padanya beberapa bulan yg lalu. Gulungan ini sebanyak 978 buah, itupun kata sekretariat kerajaan. Dan suijin baru menyelesaikan 885 buah gulungan, Wajar saja, karena ia meninggalkan istana selama kurang lebih satu setengah tahun. Dan membalas suratnya baru 4 bulan yg lalu, sehari saja ia hanya tidur sebentar.
Ditambah lagi, ia diberi waktu 6 bulan untuk memilih antara kirei dan Yoone. dan hanya tersisa 2 bulan lagi, dan 2 bulan itu adalah musim gugur,
"Yang mulia, ada kabar buruk dari kerajaan Ryuu..." Ucap Jendral Shiyuan. Seketika Suijin terbelalak.
"Kerajaan Ryuu diserang oleh para bandit tingkat samurai yg hebat , mereja berjumlah lebih dari 1000 Orang... Kerajaan ryuu meminta bantuanmu yang mulia.." Lanjut Jendral Shiyuan.
"Yuan... janganla bercanda..."Ucap suijin tak percaya dengan menyebut nama jendralnya
"Ck... sui... mana mungkin aku berani membohongimu..."Ucap sang jendral, membalas perkataan Kaisarnya itu. Suijin tidaklah marah sama sekali akan hal itu, tapi ia segera bertindak dengan mengutus sang jendral pergi kekerajaan ryuu dan membawa sejumlah devisi pasukan untuk membantu kerajaan Ryuu.
"ditambah lagi dengan ini... bisakah kau membiarkan aku beristirahat selama 1 hari penuh tanpa gangguan...?" Tanya suijin pada yg kuasa.
***
"Hime... berlindung disini... anda jangan kemana-mana..., dan hamba akan selalu melindungimu..."Ucap Hikou kepada kirei, Ia telah menganggap Kirei yg mengaku reina seperti himenya yg harus ia lindungi.
Keadaan seperti ini membuat kirei terdesak, karena yg ia hadapi ini seperti sekelompok ksatria samurai kelas atas, ia harus membantu kerajaan, disisi lain ia tengah menyamar menjadi reina yg tak bisa memainkan pedang.
Satu lagi, ia belum sempat untuk mengambil busur dan anak panahnya tadi.
Hikou menebas semua ksatria samurai dengan gesit dan lincah , ia tak membiarkan satu ksatria itu untuk menggores kulit kirei. Tapi, kirei tau hikou kelelahan. Karena sebelumnya kirei mengajaknya berkeliling kota, berkuda, dan berlatih memanah, dan kirei tahu hikou belum makan.
Kirei kini dilanda situasi yg amat sangat sulit. Lalu, Kirei melirik kearah kanan belakang, matanya menyipit. kemudian bola matanya mengecil.
'serangan lagi..., aku harus bagaimana?..mana mungkin aku hanya berdiam diri disini, Tou-sama dan Kaa-sama sedang berjuang menghadapi para samurai... aku tau, Ruang penyimpanan Sekiryuu ada disebelah ruangan ritual kerajaan..tapi, ini belum saatnya...'
Ia melihat hikou terengah-engah. Hikoupun lengah. Tapi, kirei bergerak cepat. Ia menarik hikou menuju tempat penyimpanan pedang Sekiryuu.
Saat sampai, kirei mengunci gerbangnya.
Hikou terduduk lemah. Kirei pun mencari sesuatu yg bisa dimakan. Sampai akhirnya ada Sebuah apel merah segar disamping pedang sekiryuu.Kirei mengambilnya.
"Ko-maksudku Hikou-shougun... Makanlah.."Ucap kirei dan mengulurkan apel itu dengan tangannya kearah hikou."Arigato, Reina...., kau bisa memanggilku Kou..."Terangnya. Kirei membelalakan sedikit matanya.
Suara yg aduan besi yg sangat nyaring diluar gerbang membuat keduanya waspada.
Kirei meneguk ludahnya kasar.
dan Hikou siaga dengan pedangnya.Saat apel itu telah habis dilahap hikou ia berkata "Rei, tunggulah disini, aku akan keluar... aku pasti kembali... ingat jangan kemana-mana..." Peringatnya bertubi-tubi. Tapi, kirei membantah.
"Tapi, diluar sangatlah berbahaya... aku tak mau kau terluka-umh.. maksudku, ya pokoknya diluar sangatlah berbahaya... kumohon jangan tinggalkan aku sendirian disini...."Ucapnya dengan mengulang-ngulang kalimat, Ia hampir saja kelepasan.
Hikou sedikit mendelik kearahnya, lalu tersenyum
"Rei... aku pasti kembali... kau tunggulah... ingat satu hal lagi, Aku adalah seorang Jendral yg harus melindungi kerajaan, apapun yg terjadi, kalaupun itu harus mengorbankan nyawaku... tetaplah disini.." Ucapnya sambil mengelus surai hitam pekat milik kirei.Hikou keluar dengan sedikit mengendap-endap. Ia keluar dari ruangan itu layaknya seorang pencuri. Ia waspada serta siaga.
Saat Hikou benar-benar menghilang dari pandangan kirei. Kirei berdo'a semoga semuanya selamat.
Ia lalu menoleh kearah pedang sekiryuu kebanggaannya, sudah lama sekali ia tidak memainkannya..
***
Pasukan Kerajaan He telah sampai dipintu gerbang utama kerajaan Ryuu. Gerbang dibuka dengan kasar oleh Jendral kerajaan He Shiyuan.
"SERANG....."Teriak sang jendral kepada pasukannya. Para samurai itu menoleh, dan memperlihatkan seringaian iblis yg begitu mengerikan.
Kerajaan ryuu sangatlah kacau, apalagi ibu kota kerajaan ryuu yaitu kota Hi, yg sudah diporak-poranda kan oleh pasukan Samurai tadi.
Rakyat menderita, banyak yg tewas.Untung saja, Pasukan Kerajaan He membawa sekelompok tabib untuk mengobati orang yg terluka ataupun sakit.
***
dan juga kirei yg masih berada didalam ruangan tersebut.
Pintu ruangan itu terbuka menampakkan sesosok pria yg sangat dikenalinya. Hikou."Rei, ini akan segera berakhir..."Ucapnya dengan senyuman yg menawan.
Kirei membalas senyuman itu."Tapi, itupun akan terwujud jika aku bisa membunuhmu... Kirei..." Ucap seseorang yg ada dibelakangnya, ia seorang perempuan.
Perempuan itu menampakkan diri dan membuka cadar merahnya.
Siapakah dia?
TBC..
halo ha all..
maaf baru sempet update...
Haha, baru beli kuota+semua urusan sudah beres... jadi updatenya sekarang 3 hari sekali ya, jika sudah tiga hari tapi belum update, berarti besok nya atau lusa... hehehe...Tetep Vomments all...
KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of gods and goddesses
FantasiaIni adalah kisah dewa dan dewi yaitu Dewa Langit dan Dewi Alam Saat sang dewi duduk termenung dihutan Tanpa disadari ada Panah yg menancap di punggungnya, tepatnya diJantungnya Ternyata yg memanahnya adalah Sang Dewa Langit. "Dewi?, Maafkan saya...