"aku mau yang itu~ oppa bisa ambil yang itu? itu~ yang merah muda~" wanita berambut hitam panjang itu menunjuk sebuah boneka didalam sebuah mesin
"tunggu. akan ku dapatkan untukmu" lelaki di sampingnya langsung memasukan koin kedalam mesin itu
.
.
"sudahlah.. lagi pula boneka itu tak bisa diambil. kita pulang saja" wanita itu menarik lengan lelaki di sampingnya
"ini koin terakhir yang akan ku beri pada mesin bodoh ini. tunggu sebentar aku pasti bisa mendapatkan itu!"
.
.
.
wanita itu tersenyum. lalu menggandeng lengan lelakinya.
"sudahlah, oppa ayo kita makan ddeokbboki, aku lapar" katanya
lelaki itu mengangguk pelan
.
.
.
*ddeokbboki shop*
wanita itu terus menatap lelaki dihadapannya, sedangkan lelaki dihadapannya tak bisa menatapnya balik karena terlalu malu.
"wae? ada sesuatu di wajahku?" katanya
"ani, hanya.. aku baru sadar, ternyata pacarku tampan juga"
"maaf ya, aku tak bisa ambil boneka itu" katanya sambil menyentuh tangannya
"tak apa. aku bisa minta lain kali" wanita itu menggenggam tangannya
"aku berjanji jika uangku banyak nanti akan ku kirim boneka beruang yang paling besar untuk mu"
"tak perlu. berjanjilah untuk tak pernah berubah. itu cukup"
.
.
.taeyeon terbangun dengan cepat dari tidurnya
"kau baik baik saja?" -tiff-
ia hanya mengangguk
"apa yang terjadi kemarin.. aku minta maaf, karena itu kau jadi terkena scandal, tapi ku pastikan aku akan membantu menjelaskannya pada para wartawan" -tiff-
"sudahlah. lagipula aku tak begitu memikirkannya" taeyeon menepuk pundaknya pelan.
"aku rasa, 4 tahun yang lalu begitu membekas untukku. entahlah kenapa bisa aku jadi seperti ini. hampir setiap hari aku bertemu dengannya. menatap wajahnya. mendengar suaranya. tapi aku harus membencinya. pura pura tak mengenalnya. melupakan semuanya. seperti ada sesuatu didalam hati yang tak ingin melepasnya"
tiffany mengusap punggungnya
"tak apa, karena manusia selalu dibiasakan untuk mengingat, diajarkan untuk mengingat. tapi tak pernah disuruh untuk melupakan. itu wajar. kau juga manusia" katanya
.
.
.
*gd pov*
hari ini, schedule penuh. tak ada waktu untuk beristirahat. seperti biasa.
seperti biasa berangkat bersama pulang bersama. beruntung aku mendapatkan member group yang menyenangkan. hari ini yeongbae membuat kimbab untuk sarapan, seungri membuat jusnya.
kemarin aku menemuinya. bicara dengannya. tapi, entah mengapa dimatanya tak terlihat apapun. kosong.
ia melepas genggamanku. matanya tak menunjukan bahwa ia taeyeon yang ku kenal. terlalu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW ✔GTAE ✔COMPLETE
FanfictionCinta pertama dan masalalu begitu mengikatnya, membuat dia tak pernah pulih dari luka yang diberikan oleh pria itu. Rasa benci yang mendekap erat tak membuatnya berhenti untuk mengingat memori indah bersama lelaki itu. Saat waktu dan takdir bersat...