"apa yang kau lakukan disini sendirian?" jiyong membuka pintu ruang rekaman.Taeyeon tak mendengarnya ia hanya terus bermain dengan ponselnya.
"kau dengar aku? " ucap jiyong
Taeyeon bahkan tak ingin melihat wajahnya.
"kim taeyeon, sebegitu bencinya kau sampai tak ingin menatapku? " tanya jiyong
Taeyeon meliriknya sebentar sinis
"hey, dengar. Kalau kau mau aku meminta ma-"
"aku tak memintamu memohon pengampunanku" sela taeyeon
"kalau begitu seharusnya kau tak seperti ini. Ku pikir kau sudah melupakan semuanya, makanya kau mengacuhkanku" ucap jiyong
"kau fikir aku mengacuhkan mu karena itu? Tidak. Jangan pura pura bodoh kwon jiyong. Aku tahu kau tak sebodoh itu untuk berfikir begitu naif" jawab taeyeon
"lalu kenapa? Kenapa setiap kata kata yang keluar dari mulutmu itu terdengar sarcastic hanya padaku?" tanya jiyong
Taeyeon menatapnya intens
"karena kau orang yang menghancurkan semua mimpi dan perasaanku. Karena kau orang yang memberikanku luka yang begitu dalam sampai setiap melihatmu aku merasa sakit" jawab taeyeon lalu mengambil ponselnya dan beranjak dari sofa yang ia duduki
Jiyong menggapai pergelangan tangannya.
"kita bicara sebentar. Tak bisakah? " tanya jiyong
"tak ada yang ingin ku bicarakan denganmu" taeyeon melepaskan genggaman tangannya.
"ITU! Itu menyakitkan bagiku tae. Setiap kau melepas genggaman tanganku, itu menyakitkan. Ku mohon dengar aku seben-"
"kalau kau, apa kau sudah melupakan semuanya?!" sela taeyeon sambil berbalik menatapnya.
Jiyong terdiam sebentar.
"....sudah, aku sudah melupakan semuanya" jawab jiyong
Taeyeon tersenyum sinis.
"kau masih sama seperti dulu. Kau tak pernah berubah. Berengsek" taeyeon meleos pergi dari hadapan jiyong.
Tak lama taeyeon kembali lalu membanting pintunya.
"kwon jiyong! Jika ini semua memang perbuatanmu! Kenapa tak kau lakukan sendiri?! Aku terlalu lelah untuk meladeni semua permainan kekanakanmu ini! Ku harap kau mengerti!" ucap taeyeon begitu ia masuk.
"apa maksudmu?" tanya jiyong
"jangan masukan adikku kedalam labirin bodohmu! Dia bukan seseorang yang bisa kau hancurkan sama seperti dulu kau menghancurkanku" ucap taeyeon
Sepasang air mata menetes di kedua pipinya, ia langsung mengusapnya dengan cepat.
Jiyong berjalan mendekat padanya.
Lalu mendekap kedua pipinya dengan kedua telapak tangannya.
"hentikan drama ini, oppa. Aku tak sanggup lagi" air matanya meleleh saat jiyong menyentuh pipinya
"taeyeon-a, aku tak ingin melepasmu" ucap jiyong pelan.
"kalau begitu tak seharusnya kau melepaskanku dulu! Ada apa dengan otakmu itu?!" taeyeon melepas tangan jiyong
"kau membuatku seolah olah aku benar benar sendirian. Tapi sekarang kenapa kau bersikap seperti seorang pengecut?! Seharusnya kau terus saja seperti itu dan jangan memperhatikanku lagi! Untuk apa kau mengatakan bahwa kau tak ingin melepasku?! Tetaplah jadi orang jahat dalam cerita ini dan biarkan aku membencimu! " taeyeon menghapus setiap sisa air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW ✔GTAE ✔COMPLETE
FanfictionCinta pertama dan masalalu begitu mengikatnya, membuat dia tak pernah pulih dari luka yang diberikan oleh pria itu. Rasa benci yang mendekap erat tak membuatnya berhenti untuk mengingat memori indah bersama lelaki itu. Saat waktu dan takdir bersat...