"taeyeon-a!! cepat keluar manager oppa menunggumu!"
"memangnya ada apa sih? ini sudah hampir larut malam dan kalian semua memaksaku untuk- apa? jumpa fans?"
"sudahlah. cepat bawa blazer, kaca mata dan topimu. dan masuk ke mobil sekarang"
taeyeon mengernyitkan dahinya, ia duduk di samping managernya sambil terus memandanginya aneh. ini tak seperti biasa, mobil yang dipakai bukan van tapi mobil biasa, ia pergi sendiri tak bersama member lainnya, jumpa fans macam apa ini? pikirnya.
taeyeon memakai topi dan kacamatanya, lalu memasuki sebuah restaurant yang tak terlalu besar. ia duduk di kursi paling pojok. anehnya tak ada satupun pengunjung disini, hanya pelayan dan dirinya.
tiba tiba seseorang dengan topi dan masker mendekatinya, lalu membungkuk padanya.
"seonbae-nim, ini aku, baekhyun" katanya
"a-ah, ya? ada apa?"
taeyeon menatapnya ragu, ia memberi isyarat untuk membuka topi dan maskernya.
"kau juga ikut jumpa fans disini? event ini aneh ya? jumpa fans, tapi tak satupun fans yang datang"
"j-ju-jumpa f-fans?"
"ada apa? kau gugup sekali"
"sebenarnya, um- mungkin yang dimaksud fans adalah aku"
"kau? wae? kau- apa? tapi kenapa?"
baekhyun menunduk lalu meminum air putih disampingnya
"aku, sudah menyukaimu sejak lama. itu adalah motivasiku sampai aku berada di sini sekarang"
"maksudmu, aku? aku motivasimu? haha kau ini lucu sekali. bukankah sekarang kau juga sudah menjadi idol terkenal? kenapa masih menjadi fansku?"
"aku.. bukan begitu, maksudku- aku menyukaimu. lebih dari seorang idola"
taeyeon memiringkan kepalanya, lalu tersenyum tipis
"adik kecil. aku juga suka padamu. kau lucu haha"
baekhyun tertawa kecil, ia perlahan memegang tangannya
"noona. jika aku memanggilmu 'noona' apa kita akan menjadi lebih dari sekedar senior dan junior?"
"ya, kita akan menjadi adik dan kakak? atau teman?"
"kalau begitu aku akan memanggilmu, taeyeon-a"
"terserah kau saja. tak masalah"
"apa dengan begitu kita akan menjadi lebih dari teman?"
"kau pikir dengan nama panggilan bisa mengubah segalanya? tidak, anak muda haha"
baekhyun mengernyitkan keningnya.
"kalau begitu, bisa kau berhenti membuat lelucon tentang ini? masalahnya aku benar benar menyukaimu"
"aku juga. suaramu bagus. dan sebentar lagi kau akan punya ketenaran, fans, sanjungan, harta. semua yang kau perlukan akan kau dapatkan sebentar lagi. jadi baekhyun-a, aku mengerti apa yang kau maksud. tapi aku akan membiarkanmu untuk merasakan kenikmatan untuk jadi seorang idol dulu. lagipula, aku memang tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun"
baekhyun terdiam sebentar.
"dengan siapapun? walaupun itu dengan kwon jiyong?"
senyumnya perlahan menghilang, taeyeon menatapnya tajam.
"apa maksudmu?"
ia berusaha tenang
"maksudku? um- sudah ku katakan bahwa aku menyukaimu sejak lama. sejak kau masih bernyanyi di kafe. sejak gd-bukan, saat itu ia masih kwon jiyong. sejak dia masih sering mengunjungimu disana"
taeyeon tersenyum kecil
"wah, ternyata kau memang sangat menyukaiku. baekhyun-a, kita berteman saja ya? lagipula aku tak suka lelaki yang lebih muda dariku"
"karena itu kau suka jiyong-i hyung? ia lebih tua darimu, ia punya ketenaran, fans, harta, itu maksudmu?"
"ada apa denganmu? sudahlah. aku tak ingin hubungan ini rusak hanya karena kau seperti ini. ayo kita pulang"
"-maaf. aku hanya, terbawa suasana. maafkan aku seonbae"
"sudahlah. kau boleh panggil aku noona. manager oppa tak akan menjemputku. kau yang antar aku pulang"
mereka keluar dari restaurant itu. taeyeon memakai masker kacamata dan topinya begitu juga baekhyun.
dimobil tak satupun yang bicara, hanya suara musik di radio dan mobil dijalanan. taeyeon menarik nafas panjang. perjalanan ini seakan tak pernah sampai.
.
.
akhirnya mereka sampai di depan apartment. taeyeon melepaskan sabuk pengamannya.
"untuk masalah tadi, aku minta maaf. noona"
"aku maafkan. hati hati dijalan"
"sebentar. boleh ku pakaikan ini?"
baekhyun mengeluarkan sebuah kotak berisi jepit rambut
"ini milikmu, terjatuh. aku mengambilnya di depan kafe pamanmu"
"milikku? ini pertama kalinya aku lihat jepit itu. kau yakin ini milikku?"
"ya, hari itu hari ulang tahunmu. aku berniat memberi kado awalnya, tapi kau terlihat murung terduduk didalam kafe disamping jendela. seperti menunggu seseorang. jadi aku memperhatikanmu dari seberang jalan. lalu tak lama kau merapikan kafe dan keluar. aku berusaha mengejarmu, tapi akhirnya aku menemukan ini di depan pintu kafe. masih terbungkus rapi"
"benarkah? kalau begitu, baiklah. kau boleh memakaikannya di rambutku"
"um- baekhyun-a terimakasih untuk malam ini. boleh ku ambil box tempat jepit ini? sepertinya aku perlu tempat untuk menyimpannya"
"tentu, aku yang harus berterimakasih. untunglah kau orang yang baik. terimakasih noona"
taeyeon keluar dari mobilnya lalu masuk kedalam gedung apartment.
sesampainya didalam ia langsung masuk kedalam kamarnya dan menguncinya rapat.
ia curiga ada sesuatu didalam box itu, karena tak mungkin seseorang menjatuhkan barang berharga begitu saja. terlebih ini merek terkenal.
taeyeon membuka box berwarna biru muda itu, lalu mengeluarkan busa tipis didalamnya, secarik kertas terlihat terlipat rapi, dengan beberapa baris tulisan.
taeyeon membacanya
'selamat ulang tahun. dan tetaplah sehat karena aku tak tahu apa yang akan terjadi jika kau sakit, terlebih karena aku.. tapi aku tak pernah memintamu untuk tetap di sampingku, jadi ku harap kau tak memintaku untuk tetap bersamamu'
setelah membaca isi kertas itu, ia melipatnya kembali. lalu memasukkannya kedalam laci. taeyeon menutup matanya yang terasa perih perlahan. sesuatu akan menetes dari matanya jika ia tak menutupnya. ia melepas jepit itu dari rambutnya dan menyimpannya kembali didalam box itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW ✔GTAE ✔COMPLETE
FanfictionCinta pertama dan masalalu begitu mengikatnya, membuat dia tak pernah pulih dari luka yang diberikan oleh pria itu. Rasa benci yang mendekap erat tak membuatnya berhenti untuk mengingat memori indah bersama lelaki itu. Saat waktu dan takdir bersat...