xxxibgdrgn
756,856 likes .And i miss u.
63,597 comments
Seungriseyo : warm kisses and hug from here, bro.
_youngbae_ : she'll come to hold you once again, ji. Hwaiting.
Soshibangw : hwaiting oppa, taeyeon eonni will back for you****
Jiyong masih menunggunya, kembali. Sekali lagi padanya. Walaupun tak satupun harapan datang padanya, tapi jiyong masih ingin berpegang pada hatinya yang kini kosong tak berpenghuni. Ini sudah lebih dari 5 bulan sejak kejadian yang merebut taeyeonnya. Dan jiyong masih tak ingin melakukan apapun, ia tak bisa. Karena apapun yang ia lakukan, hati dan pikirannya selalu pada tempat yang sama.
"kwon jiyong, mau sampai kapan kau diam di tempat tidurmu?! Bangun!"
Ibunya membuka selimut yang menutupi jiyong.
"eomma!"
"kumohon jiyong-a! Sudah berapa lama kau disini?! Apa kau tak rindu berdiri di panggung bersama teman temanmu?!" ibunya terus memarahi jiyong selama dia ada di rumahnya
Jiyong menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.
"jangan ganggu aku eomma, aku lelah" jawab jiyong
"lelah?! Kau tak melakukan apapun! Apanya yang lelah?!" ibunya menarik kembali selimut jiyong
"taeyeon mungkin tak akan kembali, lalu apa yang kau tunggu kwon jiyong? Sampai kapan kau akan seperti ini?! Kau mungkin kesakitan karena taeyeon, tapi aku lebih menderita saat melihat putraku seperti mayat hidup seperti ini!" ucap ibunya
Jiyong tetap terdiam di tengah tempat tidurnya.
****
Aku tak ingin menangis.
Aku tak ingin mengucapkan selamat tinggal.
Saat aku memikirkannya, aku tak bisa melepaskannya bagaimanapun aku mencoba.
Beriringan dengan berjalannya waktu, ingatan tentang terakhir kali aku melihatnya semakin membuatku merintih kesakitan. Apa kabarnya, bagaimana dia menjalaninya? Apakah ia kesakitan? Aku begitu ingin tahu. Apakah sekali saja aku bisa melihatnya tersenyum kembali?
Aku merindukannya.
Seperti yang selalu mereka bilang, saat ini aku menjalani hidupku seperti patung, tak melakukan apapun, tak tahu apa yang ku tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW ✔GTAE ✔COMPLETE
FanficCinta pertama dan masalalu begitu mengikatnya, membuat dia tak pernah pulih dari luka yang diberikan oleh pria itu. Rasa benci yang mendekap erat tak membuatnya berhenti untuk mengingat memori indah bersama lelaki itu. Saat waktu dan takdir bersat...