Should I Come?

2.7K 266 5
                                    

From : Sexy Liz
Meet me at my practice room (you know it already where is it) at 7 p.m. on Friday this week.

Junhoe langsung membuka pesan yang dikirim pada pukul 1 dini hari tersebut ketika ia terbangun pagi ini. Tidak biasanya Lisa mengirim pesan kepadanya. Ditambah, Lisa tidak mungkin berani mengirimkan pesan sepagi itu. Tidak biasanya, hanya itu yang terus menerus ada di kepala Junhoe.

Setelah ia berkali-kali membaca pesan tersebut, ia juga merasa janggal dengan ajakan Lisa. Jumat. Pukul 7 di tempat latihan. Junhoe hanya tahu bahwa tempat latihan Lisa adalah sanggar dimana Lisa selalu berlatih menari, tidak ada tempat lain selain sanggar. Hari Jumat pukul 7 adalah hari dan waktu yang selalu Lisa hindari sebagai waktu bertemu, apalagi jika di tempat berlatihnya. Junhoe sebenarnya tahu apa yang Lisa lakukan di tempat berlatihnya pada hari Jumat sore, ia pernah sekali pergi kesana untuk mengintip apa yang Lisa sembunyikan darinya. Benar saja, Junhoe pun langsung kembali ke mobilnya daripada harus tertangkap basah oleh Lisa ketika ia mengintip Lisa mengenakan pakaian begitu mini, membuat matanya panas dan jantungnya berdegup tak karuan.

"Yah! Goo Junhoe! Kau akan terus menerus tidur di ranjangmu sementara orang lain membukakan gorden untukmu?" tegur Hanbin yang langsung membuat Junhoe terlonjak kaget dari tidurnya dan tersadar pula dari lamunannya.

Junhoe menaruh kembali ponselnya dan beranjak dari tidurnya, "maaf, Hyung," hanya kata itu yang terlontar dari mulutnya. Pikiran Junhoe masih dipenuhi dengan pesan singkat Lisa.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Hanbin langsung ketika Junhoe kembali berhenti melamun.

Junhoe hanya menoleh ke arah Hanbin, "tidak ada."

Hanbin berdecak pelan, lalu ia pun segera meninggalkan kamar Junhoe, membiarkan Junhoe kembali melamun.

Hanbin duduk di sofa ketika Jinhwan keluar dari kamar dengan terus memerhatikan layar ponselnya. Hanbin menatap Jinhwan dengan tatapan penasaran, "apa yang sedang kau lihat, Hyung?"

"Pesan," jawab Jinhwan singkat sambil duduk di samping Hanbin. Hanbin pun segera menengok layar ponsel Jinhwan dan menemukan sebuah pesan.

To : Junhoe
From : Lalisa
Meet me at my practice room (you know it already where is it) at 7 p.m. on Friday this week.

Jinhwan tidak perlu menjelaskan kepada Hanbin tentang apa itu, bagaimana ia dapat menerima pesan tersebut, karena sebenarnya Hanbin juga melakukan spy terhadap beberapa orang yang tinggal satu atap dengannya. Bobby, salah satunya. Hanbin mengernyitkan keningnya menatap Jinhwan.

"Aku tidak yakin jika itu benar-benar Lisa yang mengirimkan pesan," kata Hanbin setengah berbisik dan diikuti anggukan pelan Jinhwan.

"Kim Jennie, tentu saja," Jinhwan mengukir senyum tipis di wajahnya yang membuat Hanbin segera paham apa yang sedang Jinhwan pikirkan.

Junhoe duduk sendirian di dapur, ia sedang menikmati sandwich buatan Yunhyeong. Ia tidak melihat adanya pergerakan sejauh ia memandang. Ruang tengah terlihat begitu sepi bagai tak berpenghuni. Junhoe mulai memikirkan dimana sebenarnya para penghuni apartemen ini?

"Goo Junhoe!" Jinhwan menepuk pundak Junhoe pelan dengan senyuman yang penuh tanda tanya bagi Junhoe.

"Wae, Hyung?" tidak biasanya Jinhwan tersenyum aneh seperti itu, pikir Junhoe.

"Bisakah kau menjaga rumah hari Jumat ini?"

"Kenapa harus aku!?" tanya Junhoe dengan keras dan nada tidak setuju yang begitu kentara. Mimik wajahnya pun seketika berubah dari santai menjadi tidak terima dengan pertanyaan Jinhwan.

"Whoa, tenang! Aku belum selesai berbicara," Jinhwan menepuk punggung Junhoe dengan senyuman yang menurut Junhoe sangat mengerikan.

"Jadi apa?" tanya Junhoe tidak sabar.

"Kami akan bertemu dengan Jisoo, Jennie, dan Chaeyoung untuk mengadakan pesta Friday Night. Aku tidak yakin kau mau ikut karena tidak ada Lisa disana," Jinhwan tersenyum menyeringai ketika ia menyebutkan nama Lisa.

Mendengar penjelasan Jinhwan membuat Junhoe berpikir dua kali. Apa yang sebenarnya Jinhwan pikirkan? Bukankah semua orang di apartemen ini tahu bahwa ia telah memiliki kekasih? Namun, mendengar penuturan Jinhwan tersebut juga membuat Junhoe dapat menghela napas lega. Ia tidak perlu mengatakan kepada orang-orang disini rencana Jumat malamnya.

"Aku tidak keberatan," jawabnya dengan nada malas dan sok cool seperti biasa. Jinhwan hanya mengangguk dan kembali tersenyum menyeringai kepada Junhoe.

"Baiklah, aku akan mengatakan hal ini kepada yang lain," Jinhwan pun berlalu dari pandangan Junhoe.

Junhoe berusaha menghabiskan sandwich miliknya tanpa berpikir panjang tentang apa yang baru saja ia setujui dengan Jinhwan. Ia merasa senang karena Jinhwan membiarkan dirinya berada di rumah. Namun, disisi lain ia juga sedikit was-was karena ia harus mempertanggungjawabkan segala hal yang ada di rumah selama mereka pergi. Bagaimana bisa ia memberi pertanggungjawaban jika saja ia juga akan meninggalkan rumah pada Jumat malam?

To : Sexy Liz
Apa aku perlu membawakan sesuatu untukmu?

Setelah Junhoe mengirimkan pesan tersebut, ia segera beranjak dari duduknya untuk memeriksa ruang tengah. Ia masih saja penasaran kemana perginya orang-orang di apartemen ini. Mengapa hanya ada dirinya di luar ruangan.

"Yah! Junhoe! Apakah kau keberatan menemaniku pergi memaketkan barang?" tanya Yunhyeong yang tiba-tiba datang dari arah pintu dengan satu kerdus berukuran cukup besar di tangannya.

Junhoe menggelengkan kepalanya cepat, "tidak, Hyung. Tunggu sebentar!"

Ia memeriksa ponselnya yang bergetar di dalam saku celana jeans-nya. Balasan pesan dari Lisa.

From : Sexy Liz
Tidak. Jangan bawa apapun.

Kali ini, Junhoe yakin bahwa yang membalas pesannya adalah Lisa. Lisa selalu bersikap dingin terhadap dirinya semenjak ia memacari Chaeyoung.

♨♨♨

I Never Let You Go (Complete) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang