"Aku ingin... kau dan aku kembali menjadi 'kita'."
Semenjak pernyataan itu dilontarkan Junhoe di kafe yang biasa mereka datangi dulu sebelum semua hal terjadi, Lisa memutuskan untuk kembali menerima Junhoe. Lisa sudah membulatkan tekadnya untuk menerima kenyataan jikalau pada akhirnya Junhoe akan berpaling lagi. Lisa bukan orang jahat walaupun mungkin ia mampu berbuat jahat.
Kini, semua hal berjalan seperti sedia kala. Yah, tidak semuanya kembali seperti yang dibayangkan. Chaeyoung sudah memiliki Jaehyun sekarang. Jisoo masih menjadi milik Bobby. Jennie mulai membuka hatinya untuk Jaewon. Hanbin? Hanbin memutuskan untuk merantau sesaat. Ia berharap bahwa suatu saat ketika ia kembali, semua telah berada di tempat yang seharusnya.
Apakah Hanbin terlalu pecundang?
Mungkin.
ㅡ
Saat itu Lisa selesai menari di sanggarnya dan Hanbin telah meminta Lisa untuk menemuinya terlebih dahulu sebelum pulang. Hanbin diperbolehkan menjemput Lisa karena Lisa sendiri memang tidak ada agenda apapun setelah dari sanggar.
Hari masih senja dan Hanbin mengajak Lisa ke sungai Han, tempat favorit keduanya ketika mereka ingin melepas penat atau membuat diri mereka merasa lebih nyaman dari banyaknya pikiran yang membuat stress. Sungai Han adalah tempat pelarian Hanbin dan Lisa ketika mereka merasa otak mereka memanas dan banyak sekali sampah-sampah yang perlu dibuang. Tempat Hanbin mengukir kenangannya dengan Lisa. Begitulah lebih tepatnya.
"Kenapa kau membawaku kemari, Oppa?" tanya Lisa bingung, "apa kau memikirkan hal-hal berat akhir-akhir ini?" Lisa menatap Hanbin yang duduk di kursi taman sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Wajahnya tampak kelelahan, begitulah yang Lisa lihat.
Lisa mengelus kepala Hanbin dan menyibakkan poninya kebelakang, "kau terlihat pucat."
Hanbin menggenggam tangan Lisa untuk menghentikan perlakuan manis itu sebelum Hanbin kembali terjatuh dengan serangkaian perlakuan Lisa yang memang sangat membuatnya jatuh hati. Hanbin menatap Lisa sebelum akhirnya menggenggam tangan gadi itu. Lisa membiarkan Hanbin melakukannya. Ia tidak tega melihat Hanbin dengan wajah sedih menatapnya sambil memancarkan sinar mata yang redup bagai kehilangan semangat hidup.
"Aku ingin kau tahu sesuatu, Liz," ucap Hanbin pelan. Kini ia menatap lurus entah kemana.
Lisa membalas genggaman tangan Hanbin masih sambil menatap lelaki itu dengan penuh kekhawatiran, "apa, Oppa?"
"Aku akan pergi ke Jepang."
"KENAPA!?" pekik Lisa terkejut.
Gadis itu menatap Hanbin dengan mata yang membulat sempurna dan wajah seperti singa yang siap memakan mangsanya. Bahkan lengkungan bibirnya menjorok ke bawah.
"Aku akan melanjutkan kuliahku di sana," jawab Hanbin santai sambil melirik Lisa.
"Jangan pasang wajah seperti itu. Aku jadi tidak tega meninggalkanmu," ucapan tersebut benar-benar datang dari dalam hati seorang Kim Hanbin. Lelaki itu menatap Lisa sekarang sambil menggerak-gerakan tangannya yang menggenggam tangan Lisa erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Never Let You Go (Complete) ✓
Fanfiction"Aku tidak pernah benar-benar mengatakan bahwa kita tidak bisa bersama. Aku hanya ingin bertemu denganmu di waktu yang tepat dan memilikimu untuk waktu yang cukup lama hingga Tuhan mencabut nyawaku." ㅡ Lalisa Manoban. "Aku tahu aku bukan laki-laki y...