BAGIAN 2 [18+]

44.5K 1.8K 100
                                    

Will Pov [18+]

*****
Aku bingung.

Ketika mendengar Edward berkata seperti itu, aku seakan kehilangan arah. Benakku dipenuhi berbagai macam persepsi negatif. Aku terus bertanya-tanya, apa sebenarnya yang akan Edward lakukan padaku? Pada tubuhku? Mengapa ia merobek semua pakaianku?

Aku terus menggeliat. Meliuk-liukkan tubuhku agar bisa terlepas dari borgol dan ikatan kaki sialan ini. Namun apa hasil dari usahaku? Nol besar. Tak ada tanda-tanda bahwa ikatan itu akan lepas. Terutama borgolnya. Yang ada malah membuat pergelangan tangaku terasa sakit. Aku yakin pasti sudah memerah sekarang.

Tetiba, Edward membalikkan tubuhku dengan kasar. Membuatku tengkurap dengan pandangan gelap. Aku terus meronta, "Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!" Aku terus memohon, meminta, namun tak ada hasilnya. Hingga tiba-tiba ....

PLAK!

"Argghhh!!!" Aku berteriak keras saat mendapati Edward memukul pantatku menggunakan sesuatu yang entah aku pun tidak tahu apa.

Tidak hanya sekali, ia memukulku sebanyak tiga kali yang membuatku mengerang kesakitan karena perih dan juga panas.

PLAK! PLAK!

"Argghhh!!! Apa yang sebenarnya kau lakukan hah?" Aku terus mendesah gusar. Sakit dan juga bingung pada hukuman ini. Apa Edward sudah gila?

"Ini belum seberapa. Kau akan mendapatkan lebih." Aku dapat merasakan hembusan napas Edward mulai membelai telinga belakangku. Aku bergidik geli saat merasakan hembusan hangatnya itu. "Dan tentunya akan membuatmu melayang. Ini akan terasa nikmat, sangat nikmat."

Aku langsung bergidik ngeri saat mendengar perkataan Edward. Bagaimana mungkin dipukul seperti itu malah membuatku keenakan? Apa lagi yang akan Edward lakukan terhadap diriku? Sungguh, aku rasa Edward memang sudah sepenuhnya gila.

Edward mengelus leher bagian belakangku dengan lembut. Ia kecup sedikit yang memberikan sensasi lain bagi tubuhku. Dapat kurasakan bibir Edward mulai turun, menelusuri punggungku. Ia mengecupnya sesekali, membuatku ingin mengerang nikmat. Sial, apa ini yang Edward maksud?

"Arghh!" Eranganku keluar begitu saja saat dengan nakalnya Edward menepuk pantatku kembali. Bedanya, ia menggunakan tangannya kali ini. Yang entah mengapa, aku malah menyukainya. Sialan!

Bibir Edward terus turun ke bawah sana. Menelusuri punggungku secara perlahan. Membuatku merasa geli sekaligus nikmat. Ingin rasanya aku berontak, tapi ini terlalu nikmat. Bibir Edward sungguh luar biasa.

"He-hentikan, ahh!" protesku yang diakhiri oleh sebuah desahan sialan. Mengapa ini begitu nikmat? Mengapa bibir Edward yang notabene seorang pria mampu membuatku melayang? Aku belum pernah melakukannya pada seorang wanita dan sepertinya aku lebih menyukai ini.

Sial! Apa yang sudah aku pikirkan? Jernihkan pikiranmu Will, kau harus lepas dari situasi nikmat-mmm-menyebalkan ini!

Hingga tiba-tiba, Edward menepuk pantatku kembali. Cuklup keras, membuatku melenguh sakit. Namun tidak lama, karena setelahnya dapat kurasakan tangan Edward mulai membuka lebar kedua bongkahan daging kenyal itu. Aku yakin, lubang anusku sudah terpampang dengan jelas di mata Edward. Aku malu!

"Apa yang kau lakukan hah? Sialan! Lepaskan!"

PLAK!!!

"Arghhh!!!"

"Jaga mulut sialanmu itu bodoh!"

Edward menampar pipi kananku dengan cukup keras. Dengan posisi tengkurap begini, aku tidak bisa memberikan perlawanan yang berarti. Sungguh sulit. Untuk bergerak pun rasanya tidak mampu. Edward mengunci pergerakanku.

TIME! [ManxBoy 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang