BAGIAN 11

12.3K 1K 77
                                    


Perlahan kesadaran Will mulai kembali. Samar-samar pandangannya mulai membiasakan diri dengan keadaan sekitar. Dilihatnya sekeliling ruangan yang agak gelap itu. Ketika menyadarinya, Will mulai panik kembali.

Ingin rasanya berteriak, namun Will tidak bisa melakukannya. Mulutnya ditutup oleh plester hitam dan tangannya diikat ke belakang kursi kayu yang sedang ia duduki saat ini. Awalnya Will hanya biasa melihat kejadian seperti ini di televisi, namun nyatanya sekarang ia mengalaminya sendiri. Will sedikit merasa menyesal karena ia tidak tertarik dengan film action yang sedang menjamur. Jika saja ia menyukainya, pasti ia bisa tahu bagaimana cara meloloskan diri di saat begini. Setidaknya begitu pikir Will.

Tetiba masuklah sosok pria bertubuh kekar ke dalam ruangan itu. Will langsung membelalakan matanya karena terkejut. Ia langsung melihat sosok yang melakukan semua ini. Betapa tidak menyangkanya Will ketika mendapati sosok yang sudah begitu ia kenal.

Drew, di sana ia berdiri dengan tegapnya menatap Will dengan saksama. Seperti yang sudah Will tahu bahwa Drew adalah sahabat Edward. Namun, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menjadi alasan Drew melakukan semua ini?

Will terus meronta karena sosok di depannya ini mulai berjalan mendekat dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Drew mendekat dan langsung membuka plester yang menutup mulu Will. Dengan cekatan Will langsung berteriak meminta sebuah penjelasan.

"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?!" bentak Will dengan segenap keberanian yang ada.

Alih-alih langsung menjawab, Drew dengan santainya terkekeh dan berjalan menuju kursi yang ada di pojok kanan ruangan ini. Will masih tetap menatap tajam Drew menuntut sebuah penjelasan.

"Jawab aku! Apa kau tahu apa yang akan Edward lakukan jika sampai mengetahui perbuatanmu ini, hah?"

Lagi-lagi Drew hanya terkekeh meremehkan yang membuat Will menjadi geram. Sungguh, Will tidak tahu harus bagaimana lagi. "Mengapa kau lakukan ini padaku? Padahal, kau ini adalah sahabat dekat Edward ...."

"HENTIKAN BODOH!" teriak Drew secara tiba-tiba yang membuat Will menjadi terkejut bukan main. "Jangan berani kau sebut-sebut lagi nama bajingan itu! Aku muak, muak dengan semua sandiwara ini!"

Will terpaku. Tidak mengerti apa yang Drew katakan. "A-apa maksudmu?"

"Sudah cukup bagiku untuk menahan semua ini. Aku akan membuat Edward hancur kali ini!"

Will masih terpaku. Belum bisa mengerti situasi yang terjadi saat ini. Semuanya begitu tiba-tiba. Karena yang ia tahu Drew sangatlah menghargai Edward layaknya seorang sahabat. Namun apa yang sedang terjadi saat ini?

"A-aku tidak mengerti ...." Will hanya bisa menunduk saja. Entah hilang kemana semua keberaniannya tadi. Menciut, hilang dan tak kembali lagi.

Drew mulai melangkah menjauh, namun mendekat kembali. Dengan irama langkah kaki yang berat itu, semakin membuat perasaan Will menjadi tak menentu.

Dipegangnya dagu kecil Will dengan sedikit kasar. Membuat Will terpaksa menatap mata Drew yang penuh dengan amarah itu.

"Kau mau tahu apa yang sebenarnya terjadi, hah?" tanya Drew mengintimidasi. Tatapan Will mulai goyah. Jantungnya semakin berdegup kencang. Alih-alih menjawab, ia hanya bisa terpaku saja.

PLAK!!! "JAWAB AKU!"

Satu tamparan keras melayang begitu saja menimpa pipi tirus Will. Meninggalkan bekas merah yang begitu kentara. Will hanya bisa meringis tak mampu membela diri.

TIME! [ManxBoy 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang