BAGIAN 8

18.6K 1.3K 117
                                    

Setelah menghabiskan waktu selama satu jam mendiskusikan mengenai pernikahan, akhirnya kedua orang tua Edward pun pamit untuk pulang ke rumah. Mereka berdua memang keras. Melihat kondisi Will yang baru pulih, mereka memaksakan kehendak untuk membicarakan permasalahan mengenai pernikahan.

Will merasa biasa saja. Namun tidak bagi Edward. Ia masih merasa tidak percaya bahwa pemuda mungil itu akan menjadi pasangannya kelak. Namun tak bisa dipungkiri bahwa ada secercah rasa bahagia yang hinggap di hati kecilnya.

Apa benar ini semua akan terjadi? Edward masih bimbang, berusaha untuk memercayainya. Jika ia mengingat keputusan yang Ibu Will berikan, ia merasa putus asa. Wanita itu tidak memberikan restu untuknya, lantas mengapa sekarang Will mau menikah dengan dirinya?

Setelah mengantar kedua orang tuanya, Edward kembali lagi masuk ke dalam kamar. Drew sudah menatap Edward dengan tatapan mengintimidasi. Ia memicingkan matanya tajam seolah-olah Edward tidak akan bisa lari sebelum menjelaskan semuanya.

"Berhentilah menatapku seperti itu!" Edward menghela napas gusar sembari memilih untuk duduk di atas sofa.Will melirik ke arah Drew dan tersenyum kemudian.

"Jelaskan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua?"

Edward bersikap tak acuh. Iamemilih untuk mengambil smartphone dan membaca email yang masuk ke dalam akunnya.

"EDWARD CALLISTAN!" tambah Drew kesal.

"Argghh, diamlah! Aku harus bekerja."

"Cih, alasan! Kau hanya berusaha menghindar dariku. Katakan yang sebenarnya, kau juga!"

Will membelalakan matanya bingung ketika mendapati bahwa Drew meminta penjelasannya juga.

"Ya, tanyakan saja pada dia,"lanjut Edward dengan santainya.

Will semakin kesal dibuatnya. Alih-alih menjelaskan sendiri, lelaki itu malah meminta orang lain untuk menjelaskannya.

"Cepat jelaskan," ucap Drew pada Will.

Will menarik napas dalam sebelum menjawabnya. Ia sudah memikirkan segala risiko yang akan ia ambil jika memilih untuk menikah dengan Edward. Ia sudah yakin, sangat yakin. "Aku memang akan menikah dengannya."

"Ta-tapi bagaimana bisa? Bukankah semua luka yang ada di tubuhmu itu merupakan ulah Edward? Bagaimana bisa kau memutuskan untuk menikah dengannya? Apa kau gila?" Drew terus memuntahkan kekesalan dan ketidakpercayaannya itu.

Edward pun merasa bingung bukanmain. Apa benar Will sudah yakin dengan pilihannya itu? Apa tidak ada alasan lain dari semua keputusannya ini?

"Tidak usah membuat semuanya menjadi rumit. Yang jelas, aku akan menikah dengannya," putus Will final.

Drew akhirnya menyerah dan tetap berusaha untuk menerima semua ini. "Baiklah, aku akan memercayainya untuk saatini."

"Pulanglah, ada yang harus aku bicarakan dengan calon pasanganku." Tetiba Edward bangkit dari posisi duduknya dan meminta Drew untuk pergi.

"Cih, baiklah. Aku akan memberikan waktu untuk pasangan baru yang sangat membuatku heran ini. Akupergi."

Setelah mengatakan hal itu,akhirnya Drew pun pergi dan memberikan akses yang luas bagi Edward untuk meminta penjelasan dari Will. Tanpa basa-basi, ia langsung beranjak mendekat ke arah bangsal dan duduk di atas kursi tepat di sebelahnya. "Jelaskan padaku," ucap Edward dingin yang membuat Will menjadi tidak karuan.

"A-apa masih ada yang harus aku jelaskan lagi? Bukankah semua ini sudah jelas?" Will berusaha sekuat tenaga untuk menghindari kontak mata dengan tuannya itu. Sungguh, ia tidak berani menatap mata tajam yang Edward berikan untuk mengintimidasi dirinya yang sedang lemah ini.

TIME! [ManxBoy 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang