BAGIAN 4

21.7K 1.5K 65
                                    

Will menggeleng kecil sebagai jawaban. Sungguh ia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Edward. Menikah dengan dirinya yang notabene seorang pria kejam? Tentu tidak ada dalam kamus Will untuk melakukan hal bodoh seperti itu. Terpenjara selama satu bulan penuh di sini saja sudah terasa sangat lama dan membuat Will tersiksa, apalagi jika harus hidup bersama dengan Edward selamanya? Will tidak akan sanggup.

"Apa maksud dari gelenganmu itu, hah?" tanya Edward menuntut. Langkah kakinya mulai mendekat kembali ke arah Will.

Will mulai panik. Lagi-lagi ia menelan air liurnya itu dengan susah payah. "A-aku tidak bisa, Tuan," ucap Will gemetar.

"APA KAU BILANG?" Edward mulai emosi. Matanya memelotot merah, dadanya kembang kempis. Membuat Will menundukkan kepalanya karena merasa takut. Namun ini bukan masalah sepele, Will harus memertahankan dirinya agar tidak masuk ke dalam lubang kesengsaraan.

"A-aku tidak bisa menikah denganmu, tuan," ucap Will dengan suara pelan. Ia berusaha seberani mungkin untuk menjawab pertanyaan yang Edward lontarkan.

Untuk kedua kalinya, Edward mengurung Will kembali di dalam kedua lengannya. Deru napas emosi Edward begitu terasa menerpa permukaan wajah Will. Edward mengelus pipi Will dengan lembut. Awalnya Will terkejut, hanya saja lama-kelamaan ia malah memejamkan kedua matanya itu.

Edward mendekatkan bibirnya itu ke telinga Will. Ia menjilatnya sedikit, membuat Will menegang lalu membisikkan sesuatu di sana. "Apa kau bodoh, hm? Kau masih tetap budakku sampai saat ini," Edward berkata dengan sangat pelan dan juga sensual.

Will ingin berontak, hanya saja pergerakannya tertahan saat merasakan bibir Edward mulai menelusuri leher jenjang miliknya itu. Deru napas berat itu sangat nyaman terdengar di telinga Will. Edward mampu membuat Will menjadi lemas bukan main.

"Apa kau menyukainya?" tanya Edward sambil terus memberikan tanda di sekitar leher Will. Will mengangguk kecil lalu meremas rambut Edward dengan manja.

Edward tersenyum. Tangannya dengan perlahan mulai turun, membuka resleting celana Will dan memasukkan tangannya ke dalam sana.Will terkejut dan langsung memegang bahu Edward. "Ssttt ... sttt, kau akan menyukainya," ucap Edward sexy. Ia kembali bermain-main di area leher putih nan mulus itu.

Ini gila, sungguh gila. Will bisa gila jika terus merasakan kenikmatan bibir Edward ini. Penis Will sudah mengacung tegak di bawah sana. Edward mengetahuinya dan langsung mengambil alih. Ia mulai memanjakannya. Menaik turunkan tangannya agar memberikan rasa nikmat bagi Will. Belum lagi bibirnya masih tetap setia bermain di atas sana.

Will hanya bisa merem melek. Meremas rambut lebat Edward dan mendesah kecil sesekali. "Ahhh ... aku mau kelua-rhh."

Edward semakin memercepat gerakannya, membuat Will terus merasa melayang hingga ketika cairan itu hendak keluar, Edward langsung menghentikan gerakkannya. Will frustasi bukan main, hendak melakukannya sendiri namun tangannya di tahan oleh Edward.

"Argghh!! Apa yang kau lakukan, tuan? Aku sudah mau keluar!" Will protes sembari bergerak gelisah karena merasa sakit di bawah sana. Ayolah, ini sangat menyiksa Will.

"Itu adalah hukumanmu."

"Kumohon tuan, aku sudah tidak kuat!" Will frustasi bukan main. Rasanya seperti ada yang menggelitik di bawah sana. Tetapi ada rasa sakit juga.

Edward menaikkan sebelah alisnya sembari menyeringai. "Menikahlah denganku!"

Will yang memang sudah dikuasai oleh hawa nafsu, malah mengangguk mantap tanpa adanya penyesalan. "Iya! Lakukan apapun yang kau mau, asalkan biarkan aku mengeluarkannya! Aku sudah tidak kuat ... Ahhh."

TIME! [ManxBoy 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang