Lost

218 32 2
                                    

Anne POV

"kebetulan sekali kau ada dikota ini bruce, karena aku ingin membicarakan hal penting denganmu. kau tahu, kau orang pertama yang terlintas dikepalaku saat hal ini datang padaku"

tak perlu bertele-tele dan memakan banyak waktu, aku harus membuatnya menerima tawaran ini. jika dibiarkan berlarut larut masalah ini akan tercium semua orang. dan Bruce adalah orang yang paling tepat, keluarganya mempunyai hutang yang banyak padaku aku bisa membuatnya tunduk dikakiku.

"kenapa kau terlihat tegang sekali? aku bahkan belum masuk inti pertemuan kita ini"

"ya aku memang sedikit terkejut melihat orang orangmu datang kerumahku, membuat kriss dan putri putriku takut setengah mati"

"oh ya? sampai maafku pada keluargamu kalau begitu. seharusnya kau meyakinkan mereka aku tidak mungkin menyakitimu, kita sudah saling mengenal sejak puluhan tahun lalu bukan?! ngomong ngomong soal putri mu, mereka pasti sudah dewasa sekarang"

"ah ia kau benar mrs styles putri pertama ku baru saja menyelesaikan kuliahnya dan yang kedua dia baru akan berkuliah tahun ini, selama ini dia tinggal denganku sementara kakaknya kuliah dan kerja part time dikota ini"

"apa putri mu yang pertama punya kekasih?"

"tidak dia tidak punya"

"kau yakin?"

"tentu, aku sangat percaya pada putriku dia pasti akan mengenalkan kekasihnya padaku jika memang dia punya"

tak ada kebohongan dimatanya, bruce sangat bangga pada putrinya. aku tertarik pada putri keduanya dia tinggal dan tumbuh dikota kecil dan pasti masih sangat lugu.

"aku mencarikan istri buat putraku harry. aku fikir mungkin putrimu gadis yang cocok, kau tahu keluarga ku sangat terpandang dikota ini. aku harus menjamin keamanan putraku satu satunya, tak ada gadis yang mampu menolaknya banyak wanita yang tidak jelas asal usulnya menggoda putraku. aku tidak mau dia terjebak dengan wanita yang salah"

kujelaskan padanya panjang lebar dan bruce hanya terus menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuannya. aku tentu harus berhati hati dalam memberitahukannya, aku harus meyakinkannya kalau aku sangat menginginkan putrinya. meski derajat keluarga kami dan keluarganya sangat jauh, tapi aku harus menerima putrinya, toh ini juga hanya sebagai pengalihan dari isu isu miring tentang harry. kami butuh putrinya meski sedikitpun tak pernah terlintas dikepalaku menikahkan harry dengan putri bruce.

"aku harus membicarakan pada istri dan putri ku tentu nya"

"aku harap kalian tidak dengan mudah melupakan kejadian pada masa lalu dan kau tau utang tetap utang"

lihat dia hanya bisa diam tidak dapat berkata-kata lagi. aku sudah memenangkan ini.

"aku ingin mengundangmu dan keluargamu makan malam bruce. aku sangat tertarik dengan putri-putri mu, bawa mereka semua"

________

"jujur mom tidak tau harus berkata apa pada kalian berdua. aku bahagia untuk kalian tapi aku juga sedikit kecewa"

kulihat kedua putriku kini hanya tertunduk. baru beberapa jam aku kembali dari kediaman mrs styles sekarang aku kembali mendapatkan kejutan. benar-benar hari yang berat.

"maafkan aku mom aku tidak bermaksud seperti itu aku hanya merasa ini terlalu cepat. aku ingin semuanya terjadi perlahan-lahan"

kenny putri pertamaku, dia sudah dewasa, dia mandiri, tapi kylie dia masih sangat muda dan dia ingin bersekolah. aku tidak tahu mrs styles akan pilih yang mana. dan bagaimana aku harus memberi tahukan ini pada mereka semua?

"james adalah pria yang baik dad, aku sudah lama mengenalnya. dia sangat sayang pada kenny"

penjelasan kylie tentang kenny dan kekasihnya semakin membuatku gusar. jika mereka ingin menikah, apa kylie bersedia dijodohkan dengan harry? apa harry dan mrs styles mau menerima kylie? dan bagaimana kalau mereka menginginkan kenny? apa yang akan terjadi kekasihnya itu?

"dad apa kau baik-baik saja?"

aku tidak mungkin menghancurkan mimpi kylie untuk berkuliah tapi aku juga tidak mungkin menghancurkan hati kenny dan kekasihnya, mereka saling mencintai. apa yang harus aku katakan pada mrs styles. menghela nafas panjang aku yakin mereka semua kebingungan melihatku tidak mengucapkan satu kata pun, sedari tadi hanya menatap mereka bergantian.

"dad butuh istirahat, biarkan aku tidur duluan. selamat malam"

dengan begitu aku meninggalkan mereka semua dalam diam. aku bertanggung jawab akan ini semua. ini semua salahku.

"senang berkenalan denganmu jim maksudku james, ah aku tidak tahu harus memanggilmu dengan panggilan apa, ayahnya kenny tidak pernah seperti ini bertemu dengan orang baru aku yakin ada sesutu yang mengganggunya. aku permisi dulu"

apartement ini sempit aku bisa mendengar percakapan mereka. aku tidak tahu harus bagaimana sekarang.

"apa yang mengganggumu? apa ini tentang mrs styles?"

aku tidak menjawab istriku yang kini duduk di sampingku setelah berpamitan dengan anak-anak dan lelaki asing itu, dia menutup rapat pintu kamar ini seolah tidak ada yang boleh mendengarnya. tapi sampai kapan aku akan menutupinya

"ayolah ceritakan padaku"

"dia ingin menikahkan putranya dengan salah satu putrimu"

"apa? kenapa bisa?"

"aku tak tau pasti alasannya, tapi apapun itu, pasti tidak baik"

"pilih kylie"

"apa? dia ingin berkuliah. aku tidak akan menghancurkan mimpinya"

"lalu kau akan memilih kenny? dia mempunyai kekasih yang telah melamarnya"

"tapi bagaimana kalau mereka menginginkan kenny?"

"mereka mungkin saja menyukai kylie"

"kylie terlalu muda"

"kenny ingin menikah dengan kekasihnya"

"mereka tidak akan menikah jika aku tidak menyutujuinya, lagipula aku belum nengenal pria itu"

"apa kau sudah mengenal atau bertemu dengan putra mrs styles?"

"ya. aku pernah melihatnya saat dia masih kecil. dan dia sangat nakal"

"aku tidak mengerti kenapa hal ini terjadi pada kita. apa sebaiknya kita membawa mereka berdua pulang saja? jauh dari keluarga itu"

"kau tidak mengerti. mereka sangat berpengaruh dan kita banyak berhutang pada mereka. dulu kita pernah melakukan kesalahan dengan memaksa kenny tapi aku tidak akan melakukan itu lagi. aku berjanji."

aku merasa sesak didadaku. bagaimana aku akan meminta anakku membayar utang ku dengan menyerahkan hidupnya sendiri?

"aku tidak tau harus bagaimana. ini semua salahku. aku menghancurkan anak-anakku dengan tanganku sendiri"

"kau tidak sendiri sayang, kau tidak sendiri"

long JOURNEY Where stories live. Discover now