Decision

199 25 1
                                    

"kenny apa rencanamu setelah lulus?"

"aku akan mencari pekerjaan"

"benarkah? bukannya kau ingin menikah?"

aku yakin tidak salah dengar, mengapa dan kenapa dia bisa tau? aku yakin ini semua karena mom dan dad, tapi kenapa? untuk apa mereka memberitahukannya pada wanita asing ini? meski sedikit kaget dengan pertanyaan itu aku tetap harus menjawab dengan tenang dan percaya diri

"ah aku..."

"kau wanita muda yang cantik dan cerdas. diusiamu yang produktif kau memilih menikah, lalu kau hamil, punya anak dan menghabiskan masa mudamu dengan mengurus anak dan suamimu. apa pekerjaannya? apa dia seorang pengusaha besar?"

belum sempat aku menjawab pertanyaan pertama dia kembali bertanya dan sialnya aku tidak tau harus jawab apa. aku bingung mau jawab apa. dan jim? dia bahkan belum punya pekerjaan tetap.

"aku yakin kami bisa melewati semuanya. dia memang belum punya pekerjaan tetap tapi kami bisa saling membantu untuk mencukupi kebutuhan hidup dan masa depan"

"setelah itu apa? bagaimana dengan masalah keuangan keluargamu? biaya kuliah kylie? utang yang belum lunas? siapa yang akan melunasi itu semua? oh ya aku lupa, disini masih ada bruce sebagai kepala keluarga. tapi sampai kapan dia akan mencari uang?"

"maafkan aku mrs styles tapi urusan keluarga dan pernikahanku bukan urusanmu dan lagi.."

"kenny, jaga bicaramu!"

dad tiba-tiba memotong pembicaraanku yang aku rasa memang sedikit kasar.

"maafkan aku mrs styles"

"yah aku ucapkan selamat atas rencana pernikahan kalian. kalian saling mencintai dan akan segera bersatu apalagi yang diinginkan pasangan kekasih selain bersatu? tapi kenny apa pernah terfikir olehmu bagaimana hidupmu setelah menikah? apa yang bisa kau lakukan untuk keluargamu sendiri? apa kau bisa membantu menaikkan kesejahteraan keluargamu? ayahmu tidak mungkin terus bekerja seumur hidupnya"

tidak bisakah wanita ini diam? aku sudah tidak sanggup mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"ya nyonya aku tahu itu. aku.."

"ayahmu sudah tua. seumur hidupnya dia hanya terus bekerja dan bekerja hingga kau menyelesaikan pendidikanmu. apa ini hasil yang kau dapatkan setelah bersekolah tinggi tinggi?"

aku tidak sanggup lagi. kurasa dari sekian banyak kata yang dia keluarkan, ini hal yang paling menyakitkan. apa hanya ini yang bisa ku berikan pada keluargaku? bahwa aku berhasil meraih gelar pendidikan untuk bisa menikah dengan kekasihku. ini menyesakkan dadaku. kupejamkan mataku agar tidak ada air mata yang jatuh membuat pipi ku basah. menarik nafas dalam-dalam, aku menyerah sekarang.

"aku tentu ingin membantu keluarga"

"apa ayahmu sudah memberikan restu padamu?"

apa dad ku merestuiku? dia bahkan tidak ingin melihat wajah jim. aku tidak bisa menjawab kali ini dan sepertinya dia tau mengapa. aku marah pada nyonya besar ini. aku marah karena semua yang keluar dari mulutnya adalah kebenaran yang menyakitkanku.

"kalaupun kau ingin menikah, carilah pria mapan, setidaknya masa depan mu terjamin?!"

sedikitpun tidak pernah terfikir olehku menikah dengan orang lain. tapi apa aku benar-benar akan menikah?

long JOURNEY Where stories live. Discover now