better together

160 27 6
                                    

hope you like it!

Kenny

"ken apa kau akan terus melamun sepanjang hari?" lamunanku buyar saat mendengar mia, shiftnya berakhir beberapa menit lalu. kulihat dia mengikat rambut dan memakai jaket bersiap untuk pulang.

"huh? astaga maafkan aku. aku tidak sadar melamun sejak tadi"

"kau baik-baik saja? sepertinya kau banyak fikiran akhir-akhir ini" mia kembali menanyakan kabarku. apa aku baik-baik saja? entahlah

menghembuskan nafas panjang "entahlah mia, aku memang banyak fikiran, yah kau tau tentang kekasihku, finansial, keluarga ku, banyak sekali"

"ah persoalan kita tidak jauh beda ken. ngomong-ngomong kapan pernikahan adik mu? apakah waktunya sudah ditentukan?"

"ya mia, pernikahan mereka akan dilangsungkan akhir pekan ini"

"berarti itu sudah dekat, 3 hari lagi. mengapa mereka buru-buru? apa adikmu baik-baik saja? maksudku, kau tahu married by accident?" dengan sedikit berbisik mia bertanya padaku, tapi itu terdengar lucu mengingat adikku kylie sangat lugu, bahkan untuk first kiss aku tidak yakin, kecuali kalau harry sudah memberikannya ciuman pertama.

"apa? oh tidak aku rasa tidak. well mereka saling suka saat pertama kali bertemu dan orang tua kami sudah saling mengenal sebelumnya sampai akhirnya hubungan mereka semakin dekat dan berujung di pernikahan"

"aku senang mendengarnya. sampaikan selamat dariku untuk kylie"

"ia tentu, tapi akan terasa lengkap jika kau dan jane bisa hadir nanti"

"akan ku usahakan kenny. baiklah sebaiknya aku pulang, kau semangat kerjanya. sampai jumpa besok" mia memberiku pelukan singkat sebelum beranjak pergi.

"thanks mia, hati-hati dijalan" dengan sedikit berteriak pada mia yang sudah berada di pintu keluar, mengingat dia membawa motor sendiri, tidak henti-hentinya aku selalu mengingatkannya untuk tidak ngebut dan selalu hati-hati.

setelah meja yang baru saja ditinggal oleh pelanggan ini kembali rapih dan bersih, aku beranjak merapihkan meja pantry dan mempersiapkan semuanya.

"selamat datang" tanpa melihat arah pintu ku sapa pengunjung yang baru saja masuk ke kafe. masih saja aku disibukkan dengan barang-barang yang agak berantakan dipantry sampai tiba-tiba kurasakan ada yang memelukku dari belakang sontak kaget sampai kulihat ed dengan senyum jahil diwajahnya dengan kedua lengannya yang masih terus memelukku.

"apa yang kau lakukan ed, ku mohon lepaskan. nanti ada yang melihat" kucoba meloloskan diri dari pelukannya tapi percuma dia malah semakin mempereratnya.

"tidak mau dan aku tidak peduli. dalam beberapa hari lagi kau akan menjadi milikku. ayolah aku merindukanmu, berikan aku ciuman dulu baru ku lepas" dia semakin memajukan wajahnya aku sendiri sudah sangat malu mengingat kami tidak hanya berdua disini.

"ku mohon jangan begini, kau.."

"ken.." mr smith keluar dari ruangannya dan tatapannya langsung mengarah pada kami yang berpelukan. oh ini sungguh memalukan. "oh tuan maaf kalau aku mengganggumu, kalian boleh berada di pantry maksudku kalian boleh disini kalau itu yang kalian inginkan" suasana canggung melingkupi mr smith dan aku tapi tidak dengan pria ini. dia masih saja memelukku erat.

"kami ingin memakai ruanganmu. kulihat meja mu disana cukup besar dan muat untuk kami.." saat ed mulai bicara aku tahu kemana arah pembicaraannya hingga langsung saja kupotong. "diam!" sentakku, dia hanya menahan tawa. tidak tahu malu. "maafkan kami mr smith, aku akan lanjutkan pekerjaanku"

long JOURNEY Where stories live. Discover now