Bab 17

1.3K 79 1
                                    


Fandy POV

Ada apa dengan Keisha Ku???? Pesanku yang seabrek tak kunjung di balasnya? Telfon Ku juga tak di hiraukannya? Bahkan ketika pesanku masuk Dia hanya me Read nya saja, Haduh... Aku salah apa sih??? Perasaan waktu jalan-jalan kemaren baik-baik saja deh,, Huft... Kalau kayak gini kan Aku jadi nggak konsen yang mau ngapa-ngapain, bahkan Ummi dan Kak Ais sampai angkat tangan dengan sikap Ku yang kekanak-kanakan ini.

"Kamu kenapa Fan?"Tanya Kak Ais lembut ketika melihatku ngamuk-ngamuk nggak jelas.

"Nggak papa Kak"

"Cerita aja Fan, pasti karena Keisha ya?"

Aku tersenyum dan mendekati Kak Ais yang sibuk menyuapi Sabrina yang lagi asyik main lego favoritnya.

"Dia nyuekin pesan dari Affan Kak"

"Kamu emang ngirim pesan apa?"

"Aku cuma ngajakin Dia buat beli gaun untuk Akad nikah nanti Kak, tapi Aku emang sengaja nggak ngasih tau kalau Dialah yang jadi calon istri Aku nantinya"

"Wah,, jangan-jangan Dia cemburu tuh Fan"

"Masak Kak? Orang Affan aja sampai sekarang masih nggak tau sama perasaannya, Dia susah di tebak Kak"

"Oh iya Fan, Ummi sengaja mau ketemuan sama Mamanya Keisha loh"

"Wahh.. Kok Ummi nggak bilang-bilang sih Kak,, kapan??"

"Habis ini beliau berangkat, katanya tadi penasaran sama calon mantu perempuannya, yang udah bikin Putra kesayangannya ini klepek-klepek"Goda Kak Ais.

Akhirnya Aku punya rencana buat menyeret Keisha agar mau nyobain Gaun indahnya untuk Akad nikah nanti, meski agak membujuk Ummi dan Mama Kesiha di telfon, akhirnya mereka setuju, dengan syarat Aku hanya boleh mengajaknya ke Butik dan setelah itu langsung pulang, okelah Aku terima dengan senang hati, tapi Aku akan mengajaknya Makan dulu sebelum ke Butik, mungkin Mood nya akan membaik kalau sudah makan.
Setelah bersiap-siap Aku berangkat bersama Ummi menuju Tempat mereka bertemu. Bismillah semoga lancar.

"Nanti kalau Mamanya Keisha udah pulang, Ummi telfon Kamu"Kata Ummi.


"Iya Mi,, sekarang Affan nunggu di sini ya Mi"Kataku sambil masuk ke Gramedia.

Satu jam berlalu, Alhamdulillah Ummi sudah mengkabariku kalau Mama Keisha sudah pergi,,, Dan kini waktunya buat jalan-jalan sama Gadis manis Ku itu.
Eitz... Nggak Ya Allah,,, ini cuma buat kebaikan aja, cuma beli gaun aja buat akad nikah, setelah itu cihuyyyy Gadisku itu akan berganti status menjadi Istri manisku.
Sabar Fan....

Dengan gaya sok cool dan pura-pura kebetulan lagi jalan-jalan, Aku mendekati tempat dimana Keisha lagi memilih milih barang favoritnya. Bismillah....

"Kei,"

"Loh,, Kak Fandy... ?"Tanya nya kaget.

"Kamu sendiri?"Aku balik bertanya.

"Ya tadi sama Mama sih Kak, tapi Mama pulang duluan, ada urusan mendadak"Jawabnya.

Alasan mendadak nya hanya bohongan Kei, semua itu adalah rencana calon Suami Mu, Mama dan Mertua Kamu... Hihihi.. Rasain Kei,, salah sendiri susah amat di ajak pergi buat beli Gaun.
Setelah ngobrol ngalur ngidul nggak jelas dengan Keisha, plus mengajaknya makan juga, akhirnya Aku mengajak nya ke butik langganan Mama dan Kak Ais. Awalnya Keisha tampak ragu-ragu memilih Gaun-gaun cantik yang terpajang disana, tapi akhirnya Ia khusyu' juga untuk memilih, cihhh.. Dasar wanita,, kalau udah perkara baju nomer satu deh,, sekarang Aku jadi kambing cengo yang mulai bosan.

"Sudah Kak, ini"Katanya sambil membawa Gaun pink mewah yang menurutku sangat bagus sekali"

"Wah,,, bagus banget Kei, pasti Dia seneng banget sama Gaun ini"Kataku girang.

Keisha hanya tersenyum simpul dan kembali menunjukkan raut wajah yang sangat sulit Ku artikan, bahkan Dia sama sekali tidak terlihat cemburu saat Aku menekankan kata Dia saat Aku bicara dengannya tadi.
Tapi Aku nggak boleh patah semangat begitu aja dong.. Bukan Affandy kalau nggak bisa naklukin Hati Keisha.


*********

Tiga Empat Lima Hari sudah berlalu sejak Kak Fandy mengajakku membeli Gaun Lima hari yang lalu, dan kini, seperti yang sudah kuduga Kak Fandy akan repot untuk menyiapkan acara pertunangannya pada Gadis pilihannya. Mungkin Ia sekarang sudah membeli seperangkat Make up lengkap, beserta perlengkapan wanita lainnya atau mungkin Ia sekarang sedang duduk di memilih cincin emas yang bagus dan indah yang akan di persembahkan pada wanita idamannya nanti?
Hyisshhhhh... Membayangkannya saja sudah membuatku mati rasa, apalagi ketika Aku akan menghadirinya nanti?

Keisha, nanti datang di acara pertunangan nya Kakak ya......

Nah... Barusan Smartphone Ku berbunyi dan sialnya ada pesan baru dari Kak Fandy yang isinya...
Wahhhh.. Bakalan nggak tidur semalaman kalau ini.
Dengan seenaknya Dia menyuruh Aku untuk hadir di pesta pertunangannya tanpa memperdulikan hati Ku yang sudah remuk tak karuan.
Ini memang bukan salah Kak Fandy, ini adalah murni salahku. Jadi apapun yang terjadi, bagaimana pun keadaan hatiku nanti saat Aku melihat Kak Fandy memasangkan cincin kepada calon istrinya nanti, Kau harus datang dengan hati legawa karena memang Kak Fandy bukan jodohku.

Iya Kak, Keisha usahain.

Ok Kei,, jangan sampai nggak dateng ya.... Besok jam sembilan pagi Kei.

Iya Kak,, oke.. Minta kado apa Kak??

Lah.. Aku ngirim apa barusan pada Kak Fandy??? Minta kado apa????? Gila.... Keisha gila.... Ngapain sih pake nulis begitu, nyatanya Kamu pasti nangis darah saat akan membungkus kado itu. Memang kadang kala ucapan dan hati sangat bertolak belaka. Hutt.....

Nggak usah repot-repot Kei, terpenting Kamu harus dateng, pokoknya harus dateng!!!

Tuh... Dia ngotot banget kan supaya Aku datang di acara pertunangannya??? Bismillah,, di niatin buat membahagiakan orang lain saja, insyaallah Hati akan menjadi tenang.

Emang kalau Keisha nggak dateng acaranya batal Kak..?? Haha

Ya nggak gitu,, kan nggak enak kalau temen deket nggak dateng di acara sakralnya Kakak.

Tuh Kei,, sudah jelas kan Kak Fandy menganggap mu apa??? Teman dekat,,, nggak lebih Kei,, dan nggak akan pernah berubah.. Hanya teman dekat !!

Oh.. Oke deh Kak...

Kakak juga ngundang Mama sama Ayah Kamu Kei, kan dari kemaren Kakak sudah kenal sama Mama Kamu. Yaudah besok pokoknya jangan lupa.... Oke!!!

Setelah itu Aku sengaja nggak akan membalas pesannya lagi, bikin hati remuk redam deh kalau coba-coba untuk membalasnya lagi. Bismillah... Aku belajar mulai saat ini, detik ini untuk melupakan Kak Fandy. Melupakan kalau Dia pernah menjadi mimpi indahku, menjadi First Love ku, dan menjadi Kakak yang selalu ada buat Ku, karena nantinya Dia akan sibuk sendiri dengan calon istrinya dan sudah pasti akan sedikit mengabaikanku.
Ya Allah.. Semoga Aku bisa.



**********
Selesai...
Jangan lupa Vote dan comment ya....

Bersahabat Dengan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang