Bab 25

872 32 3
                                    

Fandy POV

Kupandangi foto Keisha istriku yang sangat imut itu, Ia selalu membuatku rindu dan ingin cepat pulang ke Indonesia,. Puluhan bahkan ratusan chat dikirimkan olehnya., Mungkin Ia rindu? Wajar saja Ia rindu dan manja begitu usianya saja masih 20 tahun, berbeda Lima tahun denganku, Aku merasa bersalah tak mengabarinya sama sekali selama satu minggu penuh, Aku yakin pasti Dia khawatir dengan keadaanku, tapi bagaimana lagi? Tugasku makin berat dan ada masalah-masalah baru yang mengusikku beberapa Minggu ini.



Lima Hari yang lalu....

Aku ingat, hari ini Aku harus segera menelvon Keisha, karna Aku tau Ia pasti akan mengomel sepanjang hari jika Aku tak memberinya kabar, Aku maklum saja dengan sifat manja Istriku itu, namanya saja wanita yang mana harus selalu di mengerti dan di manja. Tapi Aku bersyukur, Keishaku kini sudah lebih dewasa dan mengerti tentang kesibukanku.

  "Muhammad Affandy Indonesia" Panggil seorang lelaki yang tiba-tiba ada di belakangku.

"Na'am" Jawabku singkat.

Akhirnya secara singkat, lelaki paruh baya itu menceritakan perihal anak gadisnya yang sudah satu bulan sakit parah dan tak sadarkan diri. Aku heran entah bagaimana Ia mengetahui kalau Aku bisa mengobati penyakit yang tidak wajar dan Aku juga tak tau pasti sejak kapan dan bagaimana Aku bisa mengobati penyakit-penyakit itu?
Setelah menungguku setoran hafalan tak lama kemudian Ia mengajakku ke rumahnya, lalu Ia mengantarku ke kamar anak gadisnya, disitulah terbaring lemah gadis muda yang amat cantik, seperti cantiknya gadis-gadis mesir pada umumnya, tapi Ia sudah pucat dan tak berdaya di sisinya duduklah wanita paruh baya yang masih sangat cantik, tampak dari wajahnya ada guratan-guratan kesedihan karena menangisi keadaan putrinya.

"Nak, Saya minta tolong untuk sembuhkan putriku, berapapun imbalan yang kau pinta akan Kami berikan untukmu"

Aku tersenyum melihat harapan kedua pasangan itu kepadaku, Ku pinta satu gelas air putih beserta kertas kosong kepada Si Ibu tadi, lalu kutuliskan ayat-ayat Al-Qur'an dan kutenggelamkan dengan perlahan ke dalam gelas, kupejamkan mata serta tak henti-henti kulafalkan Ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi tentang kekuasaan Allah, kupercikkan air sedikit demi sedikit ke atas tubuh si gadis, Subhanallah... Alhamdulillah... Keajaiban terjadi, selama Kurang lebih Duapuluh menit, Gadis itu terbangun lalu memuntahkan gumpalan-gumpalan hitam dari mulutnya yang sangat banyak.

"MasyaAllah,,, Alhamdulillah,,, Terimakasih Nak, Kau telah menyelamatkan putriku" Ucap Si Ibu paruh baya tadi sambil menyeka air matanya.

"Syukron Nak, Kami tak tau lagi harus membalasmu dengan apa, katakan Apa maumu nak" Kata Bapak tadi sambil merangkulku.

Gadis itu memandangku, tampaknya Ia ingin berterimakasih juga padaku, namun Ia masih kesulitab untuk berbicara, Si Bapak tadi memberinya air dan menepuk-nepuk pundak Si gadis, jujur Aku bingung, ingin segera pulang tapi keadaannya masih melankolis seperti ini.

Ketika hendak pamit pulang Bapak itu mencegahku dan bertanya padaku.

"Apakah Kamu sudah menikah Nak? Tanyanya sambil menatap lekat mataku,

Sebelum sempat menjawab, Si Ibu berkata
"Maaf Nak, Kami berdua punya nadzar Siapa saja yang bisa mengobati Shafea putri Kami, jika Ia perempuan maka Ia akan kujadikan saudara Shafea dan jika Ia lelaki maka Ia akan kujadikan Suaminya."
Katanya sambil menekankan kalimat akhirnya.

Seperti petir yang datang tiba-tiba, lidahku kelu, Aku tak bisa berkata apa-apa, kenapa situasinya seperti ini? Kenapa takdir membawaku ke tempat ini? Aku tau Nadzar adalah sesuatu yang harus di tepati dan dilaksanakan, tapi bagaimana dengan Keishaku? Gadis imut manja yang kini sudah menjadi masa depanku itu?
Seketika bayangan wajah Keisha menari-nari di pelupuk mataku.




************

Jreng jrengggg .... Halo semuanya? Sudah siap dengan kelanjutan cerita cinta Keisha dan Affandy nih?? Wkwkw maafin Author yang setahun ini baru bisa update yak 😁 tapi tenang kok,, insyaAllah cerita ini bakalan rampung.... Okkkkeee... Happy reading yaa manteman :)


Bersahabat Dengan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang