Bab 18

1.3K 74 2
                                    


"Kei... Sudah siap belum???"Tanya Mama di luar kamar.

"Iya Ma bentar lagi"

"Kak Kei jangan lama-lama dong.. Takut telat nih"Sahut Icha dari luar kamar juga.

Huft...... Setelah nangis semalaman dan ngamuk-ngamuk nggak jelas di buku diary Ku, Akhirnya Aku bisa menenangkan Hati. Bukan hanya Hati sih, tapi mataku yang sudah kelewat sembab ini akhirnya sudah bisa Aku atasi dengan mengkompresnya semalam penuh dengan mentimun yang Aku curi di kulkas. Hihi.. Biarin, yang penting kini keadaanku lumayan baik lah, jadi Aku harus memperbaiki Hatiku lebih giat lagi. Bismillah semoga acara pertunangan Kak Fandy berjalan lancar, begitu juga dengan hatiku.

"Hehe.. Maaf Ma, Kei telat ya"Kataku.

"Yaudah yuk... Ayah udah nungguin di depan"

Akhirnya Kami ber tiga berangkat menuju rumah Kak Fandy, deg deg an sih, tapi alhamdulillah Aku sudah belajar lebih ikhlas lagi semalaman dengan membaca kisah-kisah inspiratif dan juga quotes-quotes biar cepat move on dari pacar.
Nah... Pacar???? Hehe.. Abaikan Aku yang terlanjur percaya diri mengklaim Kak Fandy sebagai pacarku.

"Kak. Ntar kalau nyampek Kita ke kamar Kak Ais dulu ya"Kata Icha.

"Loh, ngapain Cha?"

"Kak Ais sudah nyiapin seragam khusus buat Kita Kak, barusan nih Kak Ais WA Icha"

"Ohh,, oke deh.. Apa nggak takut telat?"

"Insyaallah enggak Kak, tenang aja."

Akhirnya sampai juga di kediaman Kak Fandy.
Eitz... Bukankah ini Masjid tempat dulu Aku mendapat hidayah agar segera berhijab? Ini kan tempat Aku mendengarkan Tausyiyah bareng Maya dan Della?? Nah??? Apa ini rumah Kak Fandy??? Berarti ini pondok pesantren milik Kak Fandy dong??
Kejutan pertama untuk Mu Keisha,, sabar.. Kau akan segera mendapatkan kejutan yang lebih besar lagi,, Kau akan menemui Calon istri Kak Fandy yang sudah pasti sangat cantik.
Sabar Keisha...

"Assalamu'alaikum"Kata Mama.

"Waalaikum salam, bu Zahra sudah datang, mari masuk Bu"Kata Seorang wanita paruh baya yang langsung menyalami Mama.

Tunggu,, bukannya ini Bu Khodijah? Teman Mama waktu ketemuan sama Aku dulu? Jadi Beliau Ibunya Kak Fandy?

"Nak Keisha sudah di tunggu Atikah dan Aisyah di atas, ayo Ibu antar"Katanya ramah.

"Ohh iya Bu"Kataku sambil mengikuti langkahnya, di susul Icha di belakangku.

Kemudian setelah Ibu Khadijah pergi, Kak Ais dan Atikah langsung sumringah melihat kedatanganku. Mereka langsung memelukku dan saling berpandangan. Ini sebenarnya ada apa sih? Kok acaranya belum di mulai dari tadi?

"Kita udah nyiapin baju buat Kak Keisha, iya nggak?"Kata Atikah melirik pada Kak Ais.

"Iya dong,, Kita kembaran pakai gaun semu Pink ya Kei"Sahut Kak Ais.

"Loh,, Keisha udah pakai pink loh Kak"Sergahku.

"Tapi kan nggak samaan sama Kita,, Icha juga ntar kembaran kok Kak"Jawab Atikah.

Kemudian Kak Ais keluar dari kamar sementara Atikah sibuk menata alat-alat make up nya yang lengkap.

"Ini Kei , ayo di coba"Kata Kak Ais dengan membawa gaun pink mewah.

Loh???? Bukannya ini gaun yang tempo hari Aku pilihkan buat calon istrinya Kak Fandy? Kenapa sekarang Aku yang harus memakainya? Tunggu,, ini sebenarnya ada apa sih??? Kok aneh banget dari tadi.

"Kamu pasti bingung ya Dik, biar Kakak jelasin"Kata Kak Ais duduk di sampingku.

"Kamu yang jadi calon istrinya Kak Fandy Kei, jangan kaget ya,, biar nanti Fandy yang akan njelasin semua ke Kamu"

Hah????? Ini bukan mimpi kan???? Kok bisa jadi aneh banget sih hari ini????? Kejutan apa lagi ini Ya Allah?? Apa mungkin Calon istri Kak Fandy ada halangan yang tidak di mungkinkan untuk datang sekarang jadi Aku menjadi gantinya sekarang ???
Keisha bingung Ya Allah.

"Kak Keisha akan jadi Kakak iparnya Atikah, semangat Kak, ayo di coba dulu gaunnya, habis itu biar di make up in sama Tante Kalila, udah di tunggu Kak Affan loh"

Ya Allah.. Tolong bangunkan Aku dari mimpi ini sekarang Ya Allah..... Aku takut ini hanya mimpi.

Kini setelah Aku memakai Gaun putih semu pink mewah pilihanku sendiri, Aku di suruh duduk manis di depan Kaca untuk di make up.
Aku melihat wajahku yang sudah mulai berubah dan seketika air mataku menetes. Ini kah skenario Mu Ya Allah?? Ini bukan mimpi kan??? Kalau memang mimpi tolong jangan bangunkan Aku sekarang.

"Nah,, Keisha sudah siap.. Ya sudah Kei, Kamu tunggu disini saja samapai Affan selesai ngucapin ijab qobul"Kata Kak Ais.

Apa??? Ijab qobul??? Bukankah ini cuma pertunangan saja???

"Insyaallah suaranya kedengaran sampai sini kok Kak,, tenang aja"Kata Atikah sambil menepuk-nepuk bahu Ku.

Setelah mendengarkan khutbah nikah yang begitu sakralnya, Aku mendadak menangis lagi, Apa ini benar??? Sungguh sampai sekarang Aku masih nggak nyangka kalau akhirnya kayak gini...
Jadi selama ini Kak Fandy juga???
Ah ya sudahlah.. Aku hanya bisa bersyukur dan berdoa kepada Allah agar di lancarkan semuanya.

Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur....
Halannn....

Setelah mendengar suara Kak Fandy barusan, hatiku menjadi menghangat, Ya Allah...Skenario Mu sungguh indah. Sungguh sempurna Ya Allah.
Mama menghampiku seraya mengelus elus kepalaku dengan penuh kasih.

"Maafin Mama sama Ayah Kei, Kami berdua memang sengaja untuk merahasiakan ini sama Kamu, Bismillah Kei, Mama yakin kalau Fandy imam yang baik buat Kamu"

"Keisha masih kecil Ma"

"Ini cuma Akad nikah saja Kei, Resepsinya nanti kalau kalian sudah sama-sama lulus, mungkin Tiga tahunan lagi, Fandy melakukan ini supaya Dia bisa bebas menjaga Kamu Nak, tanpa ada larangan, tanpa ada murka dari Allah"

Tangisku semakin menjadi.

"Baik-baik sama Fandy Nak, ya sudah Fandy Habis ini mau menemui Kamu.. Jadi Istri yang sholihah ya"Pesan Mama.

Setelah itu perlahan Mama, Kak Ais, Icha dan Atikah mulai meninggalkanku.
Aku benar-benar mati gaya sekarang. Kak Fandy akan segera menemuiku???
Tidak... Aku takut,,, Aku takut pingsan saking nervousnya... Ini kali pertama Aku bertemu dengannya dengan status yang berbeda.

"Kei..."

Kudengar suara pintu di buka. Dan.....

TBC...

Bersahabat Dengan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang