Bab 6

1.4K 86 8
                                    

Sepi...
Boring...
Benar-benar membosankan deh..
Satu hari berasa seperti Empat hari..
Kalau kayak gini rasanya mending Gue ikutan aja deh sama Mama ke Bandung.
Jiah.. Baru sekarang nyadarnya.

Ping!!!

Ada Bbm dari Maya.

Ya may?

Elu ada di rumah? Bentar lagi Gue meluncur ke situ.. Oke?

Hmm... Pucuk di cinta ulam pun tiba,,, akhirnya Gue punya temen deh Enam jam ke depan ini,, meski Maya nyatanya nggak akan di bolehin tidur disini.

"Dok dok.. Kei...."

"Masuk aja May,, nggak di kunci"Teriakku.

"Huftt.. Capek Kei,, Mama lama banget tuh ke salonnya"

"Kok Lu nggak tidur aja di rumah?"

"Lu sendirian kan di rumah? Makannya Gue kesini dodol"

"Oke oke...Btw May,, Gue udah dapet berita-berita dari Bandnya Kak Fandy"

"Bagus banget tuh,,, kok Gue nggak ngerasa di repotin Elu buat ngejar berita cowok-cowok ganteng itu?"

"Kagak,, yang ada ntar Elu malah ngencanin mereka dan nggak jadi wawancara.. Wekk"Balasku asal.

"Hahaha.. Tau aja Elu Kei,, yaudah Gue liat dong rekamannya"

"Nih.."Ucapku sambil menyerahkan smartphone baru pemberian Kak Fandy.

*******

"Kamu hati-hati Nak,, jangan lupa baca sholawat terus sepanjang perjalanan"Pesan Ummi.

"Iya Mi,, Fandy cuma nganter Kak Ais aja kok"

"Iya.. Jagain juga Kakakmu yang lagi hamil. "

"Iya Mi,, Fandy berangkat dulu... Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam"

Sore ini Aku segera meluncur ke Bandung mengantar Kak Ais untuk menjenguk adik dari mertuanya.
Kata Kak Ais, tadi pagi Mas Harris, suaminya menelvonnya dari Makkah untuk memberi kabar kalau Bibi Sakinah lagi sakit parah. Jadi Kak Ais minta antar Aku buat menjenguknya.
Satu jam berlalu, akhirnya Kami sampai di kediaman Bibi Sakinah yang megah dan asri.

"Assalamualaikum"Kata Kak Ais.

"Wa'alaikum salam.. Oh,, masuk Nak,, ini Istrinya Harris toh"

"Iya,,,"

Mau tak mau Aku harus ikut Kak Ais menyalami hampir dari separuh keluarga besarnya.
Dan akhirnya Aku putuskan untuk duduk di sudut ruangan yang lumayan sepi sambil menunggu Kak Ais.

"Sudah lama Dik?"Tanya seorang Bapak yang kira-kira usianya tak jauh beda dengan Abi.

"Baru setengah jam Pak,"Jawabku.

"Yah,,, Icha merengek-rengek minta pulang tuh,,, gimana nih?? Apa Mama telvon Mang Ujang buat jemput Dia disini"Kata Seorang Ibu yang kutebak Dia adalah Istri dari Bapak-bapak tadi.
Melihat mereka berdua kebingungan akhirnya Aku mencoba untuk menawarkan bantuan kepada mereka.

"Emm.. Kalau boleh tau, Bapak ini berasal dari mana? Mungkin Saya bisa mengantar Putri Bapak yang minta pulang?"

"Nggak usah repot-repot Nak,, "Sergah Ibu itu cepat.

"Nggak papa Bu,, ini Saya kebetulan mau pulang ke Bogor.. Mungkin searah sama Rumah Ibu?"

"Wah,, Rumah Ibu juga di Bogor Nak, beneran nggak kerepotan nih??"

Bersahabat Dengan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang