6. Berbagi Memori

50.1K 1.5K 25
                                    

Multimedia : Building Memories by Mocca

Multimedia : Building Memories by Mocca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p a r t six


Malam harinya, Ethan tidak memenuhi ajakan Deva untuk pergi ke klub. Alasannya, dia malas dan ingin berada di rumah.

Maka, disinilah Ethan berada sekarang. Berkumpul bersama Erlangga, Erina, Elena dan tentunya Abigail di salah satu ruangan di rumah besarnya, sedang duduk berhadapan menghadap makanan yang telah disajikan rapi di atas meja.

"Urusan kampus tadi gimana, Abigail? Lancar kan?" tanya Erlangga, mengganti topik pembicaraan dari sekedar intermezo mengenai proyek baru yang akan digarapnya bersama perusahaan dari pulau Sumatera.

"Lancar, Om, Puji Tuhan," Abigail menyahut.

"Ethan bantuin kamu kan?" kali ini gantian Erina yang bertanya sembari melirik anak laki-lakinya yang sedang asyik memotong ayam.

"Bantuin kok, Tante. Kak Ethan tadi nemenin aku terus," agar tidak terdengar kaku, Abigail mengubah sebutan saya dengan aku.

"Ciee, perhatian," komentar Elena, setengah menyindir Ethan. "Padahal kalo sama gue nggak gitu banget deh, Bi, gue minta tolong anterin kemana aja alesannya bejibun. Bikin males doang, mending gue naik taxi."

Ethan melotot, tidak terima tuduhan Elena terhadapnya. "Gue pernah ya nganterin lo ke mall, pas Lionel ke luar kota. Apaan elah, aku disuruh jadi babu masa, Ma. Disuruh bawain tas belanjaan dia tuh."

"Ih, itu kan manis sekali, Ethan. Mama suka deh kalo anak-anak Mama akur," Erina memberikan pernyataan yang seolah mendukung Elena. Gadis yang duduk di sebelah Abigail itu tertawa, hampir saja tersedak.

"Mantap nggak tuh Mama belain gue,"  Elena mencibir.

"Kalo urusan pendaftaran Abigail udah beres, ajaklah Abigail jalan-jalan," Erlangga menyahut. Makanan yang dia kunyah sudah tertelan sepenuhnya. "Kalian kan bisa ke mall, bisa nonton film atau nongkrong di kafe."

"Yeuh, si Papa tau aja bahasa nongkrong di kafe."

"Lho, jangan salah, El. Gini-gini Papamu kan gaul juga, tau lah Papa kebiasaan anak muda jaman sekarang. Beda sama jaman Papa sama Mama pacaran dulu, paling mentok duduk-duduk di atas motor ya, Ma, sambil makan bakso," ujar Erlangga mengenang masanya bersama Erina.

"Haha, romantis sih itu, Pa."

Dan Ethan ikut menambahi. "Ikutin gih, lo sama Lionel duduk-duduk di atas motor. Tapi duduknya di pinggir jalan tol."

"Wah, saran Anda sepertinya patut dicoba. Ugh, so crazy but sweet yes!" balas Elena.

"Kalo Abigail, waktu di Bandung sering mainnya kemana aja?" tanya Erina sambil menyendok sayur bayam dari sebuah mangkok putih kecil.

"Sama sih, Tante. Aku sama temen-temen juga paling ke mall. Tapi seringnya ke toko bukunya," ucap Abigail lantas meletakkan sendoknya.

"Abigail hobi baca ya?"

Feeling High ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang