10. Your Guardian Angel

40.5K 1.4K 67
                                    

Multimedia : Sayap Pelindungmu by The Overtunes

Multimedia : Sayap Pelindungmu by The Overtunes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p a r t ten


"Abi, kamu mau ke kamar nggak abis ini?"

Erina yang tengah mengaduk susu di dalam gelas tinggi mengalihkan perhatiannya pada gadis yang sedang memasukkan beberapa jenis buah ke kulkas. Gadis itu memilih menunda sebentar pekerjaannya untuk menjawab pertanyaan Erina.

Abigail senang, sekarang di rumah ini dia resmi dipanggil Abi oleh semua orang. Abigail merasa mendapatkan rumah di tengah posisinya yang jauh dari orangtua.

"Iya, Tante, kenapa?"

"Kebetulan, tolong bawain susu buat Ethan ya, bisa kan, Bi?"

"Oh, bisa banget, Tante. Bentar ya aku selesaiin ini dulu, nggak lama kok," ucap Abigail melanjutkan kembali pekerjaannya.

Erina salut melihat sikap Abigail selama lebih dari satu minggu berada di rumahnya. Gadis itu selalu membantu apapun pekerjaan yang ada. Pernah suatu hari Erina memergoki Abigail membantu Bang Deden mengganti pupuk di beberapa pot tanamannya. Kebanyakan gadis seusianya cenderung menghindari hal-hal kotor semacam itu, tapi Erina sama sekali tidak melihat ada keterpaksaan di raut wajah Abigail.

Abigail juga mau membantu Bi Sarti memasak dan mencuci piring. Pekerjaan yang jarang Erina lihat dilakukan oleh Elena. Anak bungsunya itu memang pernah mencuci piring bekasnya sendiri, namun keadaan itu dikarenakan para ARTnya sedang mudik hari raya.

"Abi, kamu nggak harus capek-capek bantuin pekerjaan di rumah ini. Tante jadi nggak enak malahan," ucap Erina melihat Abigail sudah menyelesaikan tugasnya.

"Aku seneng kok bantu-bantu disini, Tante. Soalnya kalo di rumah aku juga nggak bisa diem. Hehe."

"Iya lho, Mama kamu udah cerita sama Tante. Aduh, Abi ini udah cantik, rajin, sopan pula. Anak idaman Tante banget, coba aja ya kamu beneran jadi bagian keluarga ini," kata Erina. Terselip harapan akan sesuatu yang tidak Abigail mengerti. "Duh, Tante malah ngelantur ngomongnya. Maaf ya, Abi."

Senyum Abigail menjadi jawaban. "Oya, susu buat Kak Ethan udah siap, Tante? Sini biar aku yang anterin ke kamarnya."

"Oh, ini, Bi," gelas yang berdiri di atas meja dapur berbahan marmer abu-abu diangkat Erina untuk diserahkan pada Abigail. "Titip ya, Abi. Suruh langsung minum, mumpung masih anget."

"Siap, Tante."

∞∞

Pintu kamar Ethan yang tidak tertutup rapat membuat Abigail berani mendorong kenop ke dalam. Kepalanya melongok, mencari keberadaan Ethan di kamarnya yang dinaungi nuansa minimalis dan nyaman.

Suara petikan gitar yang halus dan senandung pelan menarik perhatian Abigail. Ada Ethan di sana, di ujung ranjang sedang duduk bersila sambil memeluk gitar. Gumaman yang keluar dari bibirnya seperti lagu All I Ask milik Adele.

Feeling High ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang