#2 : Waiting

268 17 8
                                    

Happy reading!

**

Angin sore tampak berhembus kencang, membuat poni-poni kecil Keira terombang-ambing terbawanya.

Cewek itu kini sedang duduk-duduk di tribun, nungguin tuan raja selesai main basket. Sambil ngedengerin beberapa lagu favoritenya di headset yang ia sumpalkan dikedua telinganya.

Saking lamanya nungguin tuan raja yang main basketnya kaya semut bawa kecoa mati, Keira sudah tergeletak pingsan di tribun. Ngorok lagi. Eh tidur ya? Iya, Keira sampai-sampai ketiduran tanpa sadar disana. Untung saja sekolah sudah sepi. Kalau tidak? Mungkin wajah Keira yang sedang tertidur pulas itu sudah tersebar di grup sekolah. Kali ini ia beruntung.

Keira memang tipikal perempuan yang pelor, nempel langsung molor.

Siapa sih cowok yang Keira tunggu? Orang spesial kah? Pangeran pujaannya kah?

Bukan, bukan.. dia Noveizal. Cowok paling nyebelin yang bikin Keira harus bermusuhan dengan kedua sohibnya.

Keira rela nunggu hanya untuk memastikan dan meluruskan yang seharusnya lurus.

Demi persahabatan yang sudah mereka bangun dari orok, Keira gamau persahabatannya bersama Miss Andin dan Ceu Wina harus ancur gitu aja karena kesalah pahaman ini. Keira ga rela titik.

"Kei?" Panggil seseorang dengan suara yang sedikit terengah-engah seperti habis berlarian jauh.

"Hem.." balas Keira masih dengan mata terpejam. Berat untuk membuka mata saking ngantuknya cewek yang satu ini.

"Lo mau tidur disini sampe kapan?"

"Hah?" Balas keira balik nanya dengan mata yang masih lelengutan.

"Mau tidur disini sampe kapan?"

"Hah?"

"Hah heh hah heh aja lo daritadi gue tanya. Bangun oyy! Gue mau pulang. Katanya lo mau ngelurusin sesuatu sama gue. Ayo cepetan gue gaada waktu nih. Biasalah orang sibuk."

Plakkk..

Geplakan dari tangan Keira mendarat ke pipi kanan Nove dengan sempurna.

Cowok itu yang tadinya lagi ngomong langsung diem. Matanya menatap Keira tak percaya. "Lo udah sadar belum sih? Kenapa lo nampar gue?"

Nove benar-benar sangat marah. Tangannya mengepal keras, urat-urat di daerah wajahnya mulai muncul ke permukaan. Cowok yang satu ini benar-benar marah.

"Kalau bukan cewek, udah gue gibeng lo!" Geram Nove yang langsung pergi membawa segudang emosinya.

Cowok itu berniat untuk pulang saja ke rumahnya.

Masa bodo dengan Keira yang masih mengigau ga jelas di tribun sana. Nove sudah terlanjur kesal.

Uhhh Nove jahat.

Yang nggak suka Nove tolong timpukin dia pake barbel biar cepet sadar dan balik lagi ke tribun buat ngebangunin Keira si ratu ngorok itu.

Tapi sayang, cowok itu terus saja berjalan pergi menjauh sambil membawa tas gandongnya. Nove benar-benar tidak peduli akan nasib Keira di tribun sana. Dia terus saja berjalan sampai ke arah parkiran sekolah.

Dibukanya pintu mobil berpilot silver dengan desain keluaran terbaru yang paling dibanggakan cowok berwajah oriental ini. Tetapi tiba-tiba saja dia berubah pikiran dan membanting pintu mobilnya dengan keras. Matanya melirik ke arah lapang dan segeralah ia berlari kembali ke tribun. Untuk membangunkan Snow white dari tidur panjangnya. Dongeng banget.

Nove benar-benar tak tega meninggalkan cewek itu disana sendirian. Apalagi sudah sore seperti ini. Kalau Keira diapa-apain sama orang lain gimana? Apalagi cewek itu pake seragam sekolah dan rok yang pendek. Kalau terjadi hal-hal yang nggak pengen Nove bayangin gimana? Kan gawat.

"Cepet bangun!"

"Kei!"

"Keira!"

"Lo minum apa sih sampe susah bangun kaya gini? Siapa yang ngasih obat tidur ke minuman lo? Anjir bikin susah aja ni anak!" Gerutu Nove lagi-lagi.

Akhirnya cowok itu mengambil langkah cepat, menggendong Keira dipunggungnya. Walaupun terpaksa, Nove sudah bisa dibilang cowok sejati. Horeeeee!

Tapi Keira benar-benar tidak tahu terima kasih. Setelah Nove menggendongnya sampai ke mobil, cewek itu malah meninggalkan bekas ilernya dibaju Nove. Sungguh cewek paling tidak tahu malu dan jorokkkk.

"Lo masih belum mau bangun Kei?" Bisik Nove di dekat telinga kiri Keira.

Suara Nove benar-benar halus dan menggelikan, sehingga membuat Keira menggelinjang sendiri dalam tidurnya.

"Oke kalau itu mau lo." Angguk Nove sambil pergi meninggalkan Keira sendirian di mobilnya.

Beberapa saat kemudian Nove kembali.

Dia kembali membisiki Keira, "Lo beneran gamau bangun?" Tanyanya lagi dengan lembut.

Dan Keira masih menanggapinya dengan gelinjangan halus.

Nove kembali mengangguk.

Byurrrrrrrrr....

Segayung air berhasil membasahi seluruh tubuh Keira. Cewek itu langsung terlonjat dari tidurnya, matanya membulat sempurna menatap Nove kesal. "NOVEEEE!!!"

Nove malah asyik tertawa renyah ketika melihat keadaan mengenaskan Keira yang sudah seperti tikus got.

###

Lanjut? Vote+komen dulu okay?

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang