Sudah dua jam berlalu dan Angela belum membuka mata.
Leo mengelus pelan jemari Angela. Ada perasaan bersalah dihatinya.
Satu-satunya yang bisa bisa Leo lakukan sekarang hanya menyalahkan dirinya sendiri.
Seandainya dulu dirinya tidak membuat keputusan yang salah.
Seandainya dirinya menemukan Angela lebih cepat.
Selalu dan selalu, kata seandainya datang disaat terjadi penyesalan.
"Wake up, Angel," ucap Leo lirih.
Leo melihat Ian dan Ana yang berwajah sedih.
Leo tahu bahwa Angela adalah segalanya untuk Ian dan Ana.
Angela adalah dunia bagi mereka.
Leo mengerjab mata ketika mendengar teriakan Ana yang duduk disampingnya.
"Mama sadar."
***
Angela menatap Ian, Ana dan Leo bergantian lalu tersenyum.
"Kenapa kalian tidak berangkat sekolah sayang?" tanya Angela dengan suara serak, khas orang sakit.
Ian dan Ana menggeleng kompak.
"Mereka tidak mau meninggalkanmu Angel," jawab Leo.
"Bisa tinggalkan mama dan papa untuk sebentar?" tanya Angela pada anak-anaknya.
Ian dan Ana menggeleng kompak.
Angela menghela nafas.
"Sini Ian dan Ana tidur disamping mama," ucap Angela dan langsung dituruti oleh kedua anaknya.
Dipeluknya kedua anaknya dan bernyanyi lagu tidur dengan pelan.
Jika tidak bisa membuat mereka pergi maka cara ter ampuh adalah membuat mereka tidur.
Ada yang ingin dia sampaikan pada Leo.
Ada hal yang harus Leo jelaskan padanya.Walau sakit dan akan menimbulkan luka untuk kedepannya itu tak apa, lebih baik seperti itu daripada bahagia namun karena kebohongan semata.
***
Suasana begitu hening, sikembar yang tertidur, Angela dan Leo yang hanya bungkam dan hanya saling menatap satu sama lain.
Angela mencari kebenaran dimata Leo. Angela mencari penjelasan dari mata tersebut.
Nihil.
Tak ada satu pun yang bisa ditemukan Angela dari mata orang yang dia cintai tersebut."Angel, dengarkan aku untuk sekali ini saja. Aku tidak akan membela diriku didepanmu. Aku tak akan menyangkal tentang apa yang kamu dengar kemarin."
Angela hanya diam.
"Benar, aku sudah mempunyai calon tunangan tap-"
"Bagus, kurasa dia memang lebih cocok untukmu," potong Angela dengan nada lirih.
"Dengarkan aku Angel! Jangan pernah memotong omonganku," nada suara Leo naik satu oktaf.
"Namanya Layla, kami teman kuliah dulu. Sering mendapatkan kelas yang sama waktu semester 6. Kami dekat, pun begitu dengan orang tua kami. Sebulan beberapa minggu yang lalu, kami dijodohkan. Tidak ada cinta secuil apapun dariku untuknya karena sampai sekarang dan untuk kedepan aku tidak berbohong bahwa namamu masih memenuhi seluruh ruangan dihatiku. Aku menerimanya karena rengekan mama yang tak berhenti. Dia cantik tapi tentu saja dimataku kamu lebih cantik. Kamu sempurna Angel. Untukku, untuk anak-anakku kelak."
Angela memegang tangan Leo.
"Aku wanita Le, mungkin kamu memang tidak mempunyai perasaan untuk wanita bernama Laila tersebut. Namun bagaimana dengan perasaan Laila? Dia akan sangat terluka jika kamu tidak menghadiri pertunangan kalian."
"Dia pasti wanita berpendidikan tinggi, baik dan yang terpenting patuh dan setia pada agama. Dia pasti wanita sholehah karena dia pilihan mamamu. Semua ibu akan memilih perempuan baik dan pantas untuk anak lelakinya. Dia pasti sangat serasi dan cocok untuk berada disampingmu. Bukan wanita sepertiku," ucap Angela dengan senyum tulus.
"Angel... "
"Kembalilah Le, kembalilah ke kehidupanmu sebelum kamu bertemu denganku disini. Lanjutkan lagi rencana yang sudah kamu susun sebelumnya. Orang tuamu mengaharapkanmu disini, jangan kecewakan mereka seperti aku yang sudah mengecewakan kedua orang tuaku. Tanpaku, kamu akan baik-baik saja."
"Hal yang harus kamu tahu sebelum mengatakan hal tersebut Angel, bahwa selama ini aku tidak pernah baik-baik saja tanpamu. Dan akan bertambah buruk jika sekali lagi kamu akan memisahkan aku dengan kedua anakku tersebut."
***
TBC
Hay, selamat malam.
Aku update malam-malam karena dari pagi sibuk banget. Jadi baru sempet. Hehe...Jangan lupa vote dan comment 😊😊
Mungkin bakalan tamat beberapa part lagi. Jadi kalian harus paham ya kenapa aku update nya lama.
Karena terkadang hal yang paling susah itu adalah mengakhiri daripada memulai :)
Doakan semoga dapat bayangan ending yang tepat untuk cerita ini. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault
RomansaAngela Mandhela, malaikat bersosok manusia. Rupa yang elok serta hati yang tak kalah cantiknya. Sosok yang mampu menarik perhatian semua orang disekitarnya untuk jatuh hati padanya. Ia terlalu polos untuk gadis berusia 18 tahun. Dengan lugunya ia me...