"Oh, ayolah sayangku, Scarlett. Ini malam minggu, saatnya untuk bersenang-senang sedikit, babe. Sampai kapan kau terus memilih untuk bercinta dengan novel-novel roman picisan kesayanganmu itu?"
Scarlett pun hanya mampu tersenyum manis ketika melihat Emma - sahabatnya, yang sekaligus teman satu apartemennya, mengomel karena lagi-lagi dirinya menolak untuk pergi bersama Emma ke klub malam. Emma memang sering menghabiskan akhir pekan di tempat itu bersama dengan Kevin - kekasih Emma.
"Sebenarnya apa nikmatnya membayangkan penis milik pria-pria romantis di novel-novel kamu itu, babe?"
"Emma?!" Scarlett memutar matanya jengah, melayangkan protes setelah mendengar kata-kata Emma yang terlalu vulgar.
"Ayolah, sweetheart, kau cantik dan juga seksi. Andai saja kau ijinkan aku untuk sedikit mengubah penampilanmu, akan mudah bagimu untuk mendapatkan penis asli di luar sana. Aku yakin itu."
"Oh, my God! Berhentilah mengatakan hal itu, Em. That's sound horrible." Kedua mata Scarlett menatap jengkel ke arah sahabatnya, saat senyum nakal milik Emma terkembang.
"Penis is not a horrible things, dear. It's an amazing things, and you have to try it as long as possible."
Dahi Scarlett kembali mengernyit kesal, setelah mendengar penjelasan Emma yang menurutnya terlalu mengada-ada itu. Faktanya memang bukan hal baru bagi mereka berdua - anak-anak muda yang tinggal di kota besar seperti New York, untuk mengenal seks bebas sejak dini. Kata-kata seperti 'penis' dan 'vagina' sudah bukan lagi hal yang tabu untuk diucapkan. Rata-rata remaja di umur belasan di kota ini sudah mengenal seks, dan hal itu sudah dianggap sebagai sebuah kewajaran.
Tapi menurut seorang Scarlett Johansson tidak lah sama. Dia adalah gadis perawan dan masih tergolong polos untuk hal-hal berbau seksual. Dan Scarlett merasa nyaman dengan itu. Gadis itu bahkan belum pernah sekalipun memiliki kekasih. Dan itu bukan karena tidak ada satu laki-laki pun yang berminat pada seorang Scarlett Johansson. Scarlett sadar jika dirinya memiliki wajah cantik dan tubuh yang menarik. Tapi Scarlett hanya tidak ingin dimanfaatkan oleh pria-pria yang tidak bertanggung jawab, yang hanya menginginkan tubuhnya saja.
Sejak dulu Scarlett sangat menjaga dirinya. Dia tidak ingin menyesal kelak di kemudian hari, jika dirinya berani melanggar batas dan bertingkah laku sebebas teman-temannya. Lagi pula Scarlett belum pernah merasa tertarik dengan seorang laki-laki manapun, yang membuat dirinya ingin melakukan seks.
"Pergilah, Em. Bersenang-senanglah, sayang," ucap Scarlett kemudian, sambil kembali melanjutkan kesenangannya, yaitu membaca novel romantis di akhir pekan.
"Ya baiklah. Untukmu memang tidak ada yang lebih panas dan seksi dari penis milik Chris Evans, kan? I get it."
Scarlett kembali menajamkan kedua matanya, setelah mendengar selorohan Emma tentang penulis kesayangannya. Dan sahabatnya itu pun hanya akan tertawa lepas dengan memasang wajah tak berdosa, jika berhasil membuat Scarlett kesal.
"Aku pergi, babe! Penis Kevin sudah menungguku," seloroh Emma kembali. Dan Scarlett pun akhirnya meledak karena kesal.
"For god's sake, Emma! Get lost!!"
Emma pun beranjak pergi sambil terus mengumandangkan tawa lepasnya. Wanita itu pergi setelah tampak membaca pesan di layar ponselnya. Mungkin kekasihnya sudah menunggu di lobby apartemen mereka seperti biasa.
Setelah kepergian Emma, Scarlett kembali fokus untuk membaca novel, yang sedang dipegangnya sejak tadi. Kepala Scarlett tiba-tiba saja terasa pusing ketika mengingat tingkah laku sahabatnya, yang menurutnya sudah terlalu bebas itu. Scarlett ingin sekali memberikan pendapatnya pada Emma - tentang kehidupan bebas yang sudah dijalani temannya itu semenjak berhubungan dengan Kevin. Tapi Scarlett tidak punya keberanian untuk bersikap lancang. Scarlett terlalu takut untuk menyinggung perasaan Emma.
![](https://img.wattpad.com/cover/82532470-288-k849612.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )
RomanceGairah Series Book #1 ( Edisi Revisi ) Chris Evans, 32 tahun, seorang penulis novel romantis erotis. Rayuan, kata-kata manis dan kisah penuh gairah adalah keahliannya. Namanya begitu terkenal sebagai penulis jenius yang selalu menciptakan novel roma...