Hiruk pikuk terdengar disebuah bar yang berisikan banyak orang serta bau alkohol yang sangat menyengat. Langkah kaki terdengar diantara suara musik yang sangat kuat mengundang perhatian banyak orang terutama para wanita berpakaian seksi yang sedang berjoget ria. Tatapan seduktif mereka layangkan pada lelaki yang baru saja memasuki bar tersebut.Siapa yang tidak kenal dengan Mark Tuan, pengusaha muda yang kaya raya, bahkan ia sudah dikenal dinegara-negara besar karena kepintaran dan kekayaannya. Lelaki itu menyunggingkan senyum kebanggaannya hingga ia sampai ketempat duduk yang disediakan untuk tamu VIP. Lelaki itu duduk dengan angkuhnya menatap orang-orang yang asyik menari didance floor.
Ditempat yang sama diruangan yang berbeda tampak seorang lelaki muda sedang memberontak karena beberapa lelaki berbadan kekar menahan kedua lengannya sedangkan mulutnya disumpal dengan kain sehingga yang keluar dari mulutnya hanya gumaman-gumaman tidak jelas. Pergelangan tangannya sudah memerah, kakinya keram karena diinjak dan tubuhnya dibasahi oleh keringat karena memberontak hampir setengah jam.
"Hei kau!" Lelaki cantik menggunakan lipstik merah menarik kasar kain yang menutupi mulut lelaki manis itu.
"YAK KIM HEECHUL TERKUTUK KAU! LEPASKAN AKU!"
Kim Heechul sang pemilik bar hanya tersenyum mengejek lalu menarik dagu lelaki dihadapannya dengan kasar.
"Berani sekali kau bocah. Aku penasaran apa kau bisa seberani ini jika kau bertelanjang dididepan orang banyak. Bagaimana eoh?"
"Brengsek kau! Sampai kapanpun aku tidak akan mau menjadi budakmu! Lepaskan aku!"
"Tidak semudah itu Jinyoung-ah. Kau memiliki banyak hutang padaku, kau tidak akan bisa membayarnya mengingat kau adalah orang susah bahkan orang tuamu saja tidak tahu dimana. Kau menurut saja padaku. Kau tenang saja, tidak akan ada yang mengenalimu karena kau akan memakai kostum ini." Heechul melempar dress berwarna pink beserta wig panjang kehadapan Jinyoung.
"Bersiaplah, karena kita akan mendapatkan keuntungan yang besar."
"AKU TIDAK MAU!"
PLAK
Tampaknya Heechul mulai geram melihat Jinyoung yang keras kepala. Tidak lama setelah itu ia membelai pipi kanan Jinyoung yang baru saja ia tampar.
"Kau hanya perlu menurut, maka kau akan mendapatkan uang yang banyak. Kalian semua paksa dia memakai kostum ini setelah itu bawa dia keruanganku."
"Baik." Jawab laki-laki berbadan kekar tersebut.
Mereka memaksa Jinyoung untuk membuka bajunya lalu memakaikan dress selutut yang diberikan oleh bos mereka tadi. Jinyoung hanya pasrah ketika orang-orang itu memperlakukannya seperti patung, kini ia diseret keruangan Heechul, ruangan yang tidak pernah diinjak oleh siapapun kecuali Heechul sendiri.
"Ow kau sangat cantik sayang. Mungkin jika dipolesi make up tipis wajahmu akan bertambah cantik." Heechul mengolesi make up kewajah Jinyoung kemudian ia mengoleskan lipstik sewarna ceri pada bibir yang yang memang sudah merah sejak tadi karena digigit oleh pemiliknya.
"Selesai. Saatnya pertunjukkan."
.
"Hei Mark."
Mark menoleh pada temannya yang baru saja tiba bersama seorang gadis dipelukannya.
"Maaf aku terlambat."
"Kau terlambat tetapi sudah mendapatkannya." Sindir Mark sambil melirik gadis seksi dipelukan Jaebum, temannya.
"Kita disini untuk bersenang-senang, jadi carilah seseorang untuk kau ajak kencan."
"Aku sama sekali tidak berminat." Jawab Mark datar kemudian ia meneguk minuman berakohol yang sudah ia pesan sejak tadi.