Seorang gadis kecil mengendap-endap keluar dari kamarnya sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya. Ia melihat beberapa pelayan berlalu-lalang dibawah sana. Sepertinya hari ini ia bangun terlalu pagi.
Ia melirik pintu kamar orang tuanya yang tertutup, sepertinya mereka belum bangun. Sikecil berwajah cantik itu memasuki kamar orang tuanya. Dan benar saja, sang ayah masih berkelana dialam mimpi. Tapi dimana ibunya?
Ia meloncat keatas tempat tidur dan menimpa tubuh ayahnya yang membuat sang ayah terbangun. Mark tersenyum kecil melihat putri kecilnya berbaring disampingnya.
"Good morning princess" Suara Mark terdengar parau.
"Good morning daddy"
Gadis kecil itu mengecup singkat pipi daddynya. Jennifer Tuan atau sering disapa Jie adalah putri dari Mark dan Jinyoung. Mereka memutuskan untuk mengadopsi anak dari sebuah panti asuhan. Dan sekarang bayi itu sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik. Jie memiliki wajah yang mirip dengan Jinyoung, mungkin karena mereka mengadopsi Jie sejak masih bayi.
"Dad, ireona"
"Iya sayang" Mark mendudukkan dirinya.
"Mommy dimana?" Suara lucu itu berhasil membuat Mark kembali mengembangkan senyumannya.
"Sepertinya mommymu sudah bangun sejak tadi. Mungkin dia sedang menyiapkan sarapan"
"Aku ingin bertemu mommy"
"Hm kaja"
Mark menggendong putri kecilnya turun dari tangga. Saat ini Jinyoung sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Mark menurunkan Jie kemudian Jie memeluk kaki Jinyoung.
"Selamat pagi mom"
"Selamat pagi sayang" Jinyoung mengecup pipi gembul putrinya.
Jie memang seperti itu. Jika sedang bersama Mark, ia sering berbicara menggunakan bahasa inggris sedangkan saat bersama Jinyoung, ia berbicara menggunakan bahasa korea. Namun Mark selalu meminta Jie agar menggunakan bahasa korea saja.
"Duduklah. Mommy akan siapkan sereal kesukaanmu"
Jie menurut. Ia meminta bantuan sang ayah untuk duduk dikursi. Jie meneguk susu yang telah disiapkan Jinyoung untuknya. Ia menjilat bibir atasnya saat susu itu menempel disana dan itu membuat Mark tekekeh pelan.
"Nanti siang halmeoni akan kesini membawa kakak Kei. Jadi kau tidak boleh bertengkar dengan kakak. Arraseo?"
"Ne" Jawab Jie singkat.
Keluarga kecil itu menyantap sarapan mereka dengan tenang. Bahkan sesekali Jie mengeluarkan aegyeonya yang membuat ayah dan ibunya tertawa karena gemas.
"Hari ini aku akan lembur, jadi kau jangan menungguku"
"Lembur lagi?"
Mark mengangguk.
"Hah aku mengerti"
"Hei jangan marah. Bukan hanya aku yang lembur, beberapa karyawan juga akan lembur"
"Itu berarti kau tidak akan bertemu dengan Kei. Kau pulang sekitar pukul 12 sedangkan Kei tidur pukul 9. Dia pasti merindukanmu Mark"
"Maafkan aku sayang. Aku janji dihari libur aku akan mengajak kau, Jie dan juga Kei jalan-jalan"
Jinyoung mengagguk kecil. Sejujurnya ia tidak suka Mark selalu pulang larut. Tapi mau bagaimana lagi, itu adalah pekerjaan dan Mark merupakan seorang bos. Jinyoung harus sedikit bersabar.
"Setelah selesai sarapan, mandilah. Aku sudah siapkan pakaianmu"
"Terima kasih sayang"
Jinyoung tersenyum kecil.