Sequel -Chapter 7-

2.5K 231 50
                                    

Saat ini Jinyoung berada diapartemen milik Jaebum. Karena apartemen ini jarang dihuni, jadi sedikit berantakan. Jinyoung membantu Jaebum membersihkan apartemennya. Jinyoung adalah orang pertama yang menginjakkan kaki ditempat ini bahkan orang tua Jaebum saja tidak pernah datang kesini, mungkin karena Jaebum tinggal bersama mereka.

"Untuk sementara, kau bisa tinggal disini. Tapi, aku harap kau secepatnya menemukan solusi yang baik untuk permasalahan ini. Tidak baik menghindar dari masalah yang tidak kau perbuat. Karena itu akan berimbas pada anak-anakmu. Kau harus memikirkan mereka juga"

"Hm aku tahu. Tapi untuk saat ini aku ingin menenangkan pikiranku. Masalah anak-anak, Mark pasti bisa mengatasinya"

"Baiklah. Kalau begitu aku harus pergi. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku"

"Iya. Jaebum-ah"

"Hm?"

"Terima kasih"

Jaebum tersenyum. Hati Jinyoung menghangat dibuatnya.

"Sudah kewajibanku membantu temanku. Jadi, bolehkah aku pergi sekarang?"

Jinyoung tersenyum lalu mengangguk.

"Hati-hati"

Jinyoung mengambil ponselnya diatas meja. Rupanya sudah puluhan kali Mark menghubunginya. Jinyoung menghempaskan dirinya diatas ranjang. Semoga dengan memejamkan mata ia bisa terlelap. Setidaknya dengan tidur, ia bisa melupakan masalahnya sejenak.

.

"ARGH!" Mark membanting kunci mobilnya kedinding. Ia sudah mencari Jinyoung kemana-mana tapi tidak ada hasilnya. Ia juga mencari Jinyoung dikediaman Jaebum, tapi yang ia dapat Jaebum yang memukulnya yang mengakibatkan luka memar dipelipisnya.

"Sial kau Im Jaebum!" Umpatan Mark membuat kedua anaknya yang bermain dilantai atas terkejut. Daddynya baru saja menyebut nama Jaebum. Keduanya berlari menuruni tangga namun Arin segera menahannya dan membawa kedua keponakannya itu kembali kekamar. Ia tahu kakak iparnya sedang marah besar, akan bahaya jika membiarkan Kei dan Jie mendekati Mark yang sedang emosi.

"Mark!"

Sepertinya ini akan menjadi hari tersial bagi Mark. Ayahnya datang dengan wajah yang penuh akan kemurkaan.

PLAK

Mark menerima sebuah hadiah menyakitkan dari ayahnya tersebut.

"KAU BENAR-BENAR!"

Semua anggota keluarga sudah tahu apa yang Mark lalukan dibelakang Jinyoung. Mereka semua kecewa, sangat kecewa terutama Tn. Tuan. Ia merasa gagal mendidik Mark. Saat sudah berumah tanggapun Mark masih bermain perempuan. Padahal dulu Mark sendiri yang bersujud meminta permohonan padanya agar diberi izin menikah dengan Jinyoung. Tapi sekarang Mark malah mengkhianati Jinyoung. Salah apa menantunya itu sampai Mark tega mengkhianatinya. Tidak, Jinyoung tidak salah. Mark yang terlalu bodoh sehingga dengan mudah masuk dalam jebakan yang dibuat oleh Bae Suzy.

"Appa..."

"Kali ini jangan harap aku akan memaafkanmu! Sebelum kau menyelesaikan masalahmu, jangan injakkan kakimu dirumah ini!"

"Yeobo tenanglah" Ny. Tuan berusaha membujuk suaminya.

"Maafkan aku" Setelah itu Mark pergi dari rumah orang tuanya dengan penuh penyesalan

"Yeobo..."

"Biarkan saja dia"

.

Jaebum melihat Youngjae sedang membeli makanan dipinggir jalan. Ini sudah malam. Tumben sekali kekasihnya itu berkeliaran sendirian.

Because of You -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang