Jie tertawa terbahak-bahak mendengar cerita lucu dari kakaknya. Jinyoung senang melihat anaknya bisa akur seperti ini. Meskipun Kei adalah anak yang dingin, tetapi Kei sangat menyayangi adiknya. Setiap pulang sekolah, Pak Kang, supir pribadi keluarga Mark akan mengantarkan Kei kerumah sakit tidak lupa Kei membelikan makanan kesukaan adiknya.
"Kakak, kapan-kapan ajak aku kesekolah kakak ya. Aku mau naik ayunan disekolah kakak"
"Tidak boleh" Jawab Kei.
"Kenapa?"
"Jie kan belum sekolah. Jadi kalau sudah sekolah, Jie boleh naik ayunan disekolah kakak"
"Begitu ya. Ya sudah, besok pagi Jie mau sekolah. Bolehkan mom?"
Jinyoung langsung menoleh.
"Nanti kalau kau sudah cukup umur, kau boleh sekolah"
Jie merengut.
"Ya sudah. Umur Jie ditambah saja"
Sontak Kei tertawa keras. Oh baby Kei, mommymu senang sekali melihatmu tertawa seperti itu.
"Tidak bisa Jie. Tahun besok umur Jie baru bisa ditambah. Iyakan mom?"
Jinyoung mengangguk sebagai jawaban.
CKLEK
"Daddy" Kei melompat dari kursi lalu memeluk daddynya yang baru datang.
"Daddy bawa apa?"
"Makanan untuk kalian"
"Hanya makanan? Tidak ada mainan?" Tanya Jie.
"Mainannya nanti kalau kau sudah sembuh baby"
"Tadi Jaebum ahjussi membelikanku ini. Lucukan dad?"
Jie menunjukkan boneka kelinci kecil kepada Mark. Raut wajah Mark langsung berubah.
"Dia juga membelikan kakak Kei boneka seperti ini. Tapi kakak meninggalkannya dimobil" Lanjut Jie menghiraukan raut tidak senang sang ayah. Wajar, Jie masih kecil jadi ia tidak bisa membaca ekspresi aneh yang ditunjukkan oleh ayahnya sekarang.
"Jinyoung, ikut aku sebentar"
Jinyoung melirik kedua anaknya. Sepertinya tidak apa-apa meninggalkan mereka berdua disini.
Sesampai diluar, Mark langsung bertanya pada Jinyoung.
"Kapan Jaebum kesini?"
"Tadi pagi. Dia bilang semalaman dia tidak tenang karena memikirkan Jie. Makanya tadi dia kesini"
"Apa hanya itu?"
"Iya" Jinyoung tahu Mark mulai cemburu tapi ia mengabaikannya. Toh Mark memang suka seperti itu. Cemburu kepada siapapun yang mendekati istrinya.
"Jangan terlalu dekat dengannya. Kau tahu, hubungan Jaebum dan Youngjae sangatlah rumit jadi kau jangan semakin memperumitnya"
Jinyoung mengerutkan dahinya. Secara tidak langsung Mark menyindirnya.
"Jaebum adalah orang yang baik dan dia juga temanmu. Kau tidak usah berpikir yang macam-macam. Aku sudah bersuami jadi aku tidak akan merebut kekasih temanku sendiri" Jawab Jinyoung datar.
"Sepertinya kau tidak suka aku mengatakan hal ini"
Jinyoung menghela nafas gusar. Sungguh, ia sedang tidak mood beradu mulut dengan Mark.
"Jika sudah selesai bicara, ayo masuk kedalam"
Jinyoung berjalan mendahului Mark. Sesampai didalam mereka hanya diam. Yang terdengar hanya suara Kei dan Jie yang asyik bermain boneka pembelian ahjussi tampan mereka. Mark sibuk dengan ponselnya sesekali ia melirik kearah Jinyoung yang sedang mengupas kulit apel untuk Jie.