Para karyawan di perusahaan Jaebum terkejut melihat kehadiran Mark ditempat kerja mereka. Tidak biasanya Mark datang kalau tidak ada urusan penting. Mark langsung melesat ke ruang kerja sahabatnya tersebut. Tidak ada siapapun disana, namun ia melihat laptop Jaebum yang menyala dan juga sebuah ponsel yang tergeletak diatas meja. Mark mendekati rak besar yang berisi buku-buku yang Jaebum koleksi. Namun perhatiannya teralihkan saat ponsel Jaebum bergetar. Mark meraih ponsel keluaran terbaru tersebut.
Tiba-tiba wajahnya berubah merah padam melihat layar ponsel tersebut. Ia terlihat sangat marah, bukan karena pesan yang baru masuk, melainkan foto seseorang yang Jaebum jadikan wallpaper. Itu foto Jinyoung, foto istrinya.
Mark beralih melirik laptop Jaebum yang menyala. Ia memeriksa isi laptop tersebut. Terdapat banyak foto Jinyoung disana, bahkan ada juga foto kedua putrinya. Mark adalah pria dewasa yang mudah mengerti situasi seperti ini.CKLEK
"Oh? Mark? Kau disini"
TAP TAP TAP
BRUG
Mark langsung meninju wajah Jaebum hingga sudut bibir Jaebum terluka. Jaebum terlihat shock dengan kejadian tiba-tiba itu.
"Tunggu. Kenapa kau memukulku?"
"Aku tidak habis pikir, sahabat yang sudah aku anggap seperti saudara tega mengkhianatiku?! Apa karena itu kau mengakhiri hubunganmu dengan Youngjae?!"
"Kau bicara apa? Aku tidak mengerti"
Mark terlihat seperti orang kesetanan. Ia benar-benar kalut melihat foto-foto istrinya disimpan oleh lelaki lain yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Mark menarik kerah kemeja Jaebum lalu menunjukkan apa yang ia lihat dilaptop tersebut.
"Apa maksudnya semua ini huh?! Kenapa kau menyimpan foto-foto istriku?!"
Jaebum terdiam. Mungkin ini sudah waktunya Mark mengetahui kalau ia menyukai Jinyoung.
"JAWAB AKU BRENGSEK!"
"Aku menyukainya!"
Cengkraman Mark dileher Jaebum semakin erat. Beruntung sekretaris Jaebum datang disaat yang tepat. Mark melepaskan cengramannya.
"Urusan kita belum selesai Im!"
Mark langsung pergi sebelum ia benar-benar hilang kendali dan melukai Jaebum lebih dari ini. Semua orang tahu Mark sangat mudah terpancing emosi. Bahkan Mark tidak pernah semarah ini terhadap orang yang ia kenal. Tapi Jaebum memancing amarahnya.
Sudah berapa lama Jaebum memendam rasa terhadap istrinya? Atau jangan-jangan itulah alasan kenapa Jaebum selalu menempeli Jinyoung, bahkan selalu ada jika Jinyoung membutuhkan bantuan.
.
Jinyoung sedang menyuapi putri bungsunya. Mereka sedang duduk di atas karpet sambil menonton acara kartun kesukaan Jie. Sementara Kei sibuk dengan tabletnya, ia sedang bermain game. Namun kegiatan mereka terganggu karena kehadiran Mark.